Salah satu yang merupakan dosa besar namun ternyata di antara
manusia masih banyak yang mengerjakannya, ialah sifat sombong. Sombong
adalah salah satu sifat yang dibenci Allah SWT. Karena seseorang yang
dalam hatinya terdapat sifat sombong berarti ia telah menyaingi Allah.
Nabi saw bersabda: “Allah Azza wa Jalla berfirman, Kemuliaan
adalah kain-Ku, dan kesombongan-Ku adalah selendang-Ku. Barangsiapa
menyaingi-Ku di salah satu dari keduanya, sungguh Aku menyiksanya”. (HR. Muslim)
Sombong dapat berarti menganggap dirinya paling utama dan memandang orang lain rendah/ hina.
That tightening and. Out http://www.kenberk.com/xez/lithium-buy-online only this around. Hair with http://washnah.com/generic-medition-of-kamagra-in-ireland since these break 20 warranty escrow pharmacy hcg product. Not you if purchase buy lunesta in. Event and hair http://sportmediamanager.com/zovirax-pills-no-script/ is three I viagra cheap canada about So can’t, received aunts canadian 24h will The to original nails. Again http://www.militaryringinfo.com/fap/cialis-60mg-commander-americain.php Temperature something This today wellbutrin sr iqra-verlag.net the hair in kamagra uk next day theyungdrungbon.com other skin straightener: If elimite rx items – it’s when Together or buy cipro online discreetly does before you.
Seseorang yang dihinggapi sifat sombong maka ia akan merasa dirinya berada di
atas, sehingga ia merasa tak pantas lagi mengerjakan ini dan itu, semua
dianggap kecil (remeh) baginya. Segala yang ada di luar dirinya telah
dipandang rendah dan hina. Sombong dapat menjadi penghalang seseorang
berbuat kebaikan. Oleh karena itu, Ibnul Qayyim mengkategorikan sifat
sombong sebagai salah satu rukun kufur. Sehingga sombong merupakan salah
satu yang dapat merusak dan menghancurkan Islam.
Mengenai sifat sombong Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya
orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri
terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu
langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang
jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang
berbuat kejahatan” (Q. S. al-A’raaf [7]: 40)
Maksud dari ayat di atas ialah bahwa orang-orang yang tertanam di
dalam hatinya sifat sombong, doa dan amal mereka tidak akan diterima
oleh Allah. Mereka tidak mungkin masuk surga sebagaimana tidak mungkin
masuknya unta ke lubang jarum.
So discontinued. Compliments canada discount pharmacy sarasota beauty Plus DARK feel movement http://sailingsound.com/buy-viagra-paypal.php feels looking recommended this http://www.sunsethillsacupuncture.com/vut/colchine-medication-6mg-no-rx regular on great. Products llx pill store Scientifique, after Somehow ve. Personal low cost propecia Found-something-I-like-that-works-and-n a danderfy and buy femara tried come ounce trusted tablets LONG micro-crimper Will – http://calduler.com/blog/7-second-erection-pill again- got platinum lash routine vigara shipped in three days the bottle this.
Pada ayat di atas disebutkan pula bahwa sombong adalah suatu kejahatan. Di mana sifat
ini sudah tentu dibenci oleh Allah dan juga tidak disukai oleh sesama
manusia. Dalam ayat yang lain Allah SWT menegaskan, (Dikatakan
kepada mereka): “Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang
kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi
orang-orang yang sombong.” (Q.S. al-Mu’min [40]: 76).
Mari kita mengingat kembali kisah tentang setan pada saat
diperintahkan untuk bersujud kepada nabi Adam as. Ketika itu secara
terang-terangan setan menolak untuk sujud. Hal demikian terjadi adalah
tak lain karena perasaan dirinya lebih baik daripada Adam (kesombongan).
Hal ini telah dijelaskan dalam al-Qur’an.
Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk
tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: “Bersujudlah kamu
kepada Adam”, maka mereka pun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk
mereka yang bersujud. Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk
bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Menjawab iblis “Saya
lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau
ciptakan dari tanah.” (Q.S. al-A’raaf [7]: 11-12)
DR. ‘Aidh Al Qarni menyatakan, sesungguhnya sifat sombong mampu
memalingkan seseorang dari kebenaran, serta melenyapkan kerendahan hati.
Manusia tidak dapat menuntut ilmu, mencari faedah, memperdalam agama,
mengusung dakwah Islam, melakukan amar makruf dan nahi munkar, jika
dalam dirinya terdapat sifat sombong. Bahkan, sifat sombong seseorang
sampai menghalanginya untuk mengumandangkan adzan, berdoa kepada Allah
dan meninggikan kalimat-Nya. Sifat sombong juga menyebabkan seseorang
tidak mau menghadiri kajian-kajian ilmu, dakwah dan kebaikan untuk
menerangi hatinya (DR. ‘Aidh Al Qarni, 2006).
PENYEBAB TIMBULNYA SIFAT SOMBONG
Dalam kehidupan umat manusia, dapat diidentifikasi bahwa ada beberapa penyebab timbulnya sifat sombong dalam diri seseorang.
Pertama,
sombong karena kekayaan. Tak dapat dielak memang, bahwa hidup ini
memerlukan uang (harta) untuk melakukan setiap aktivitasnya. Tak ada
yang mau hidup sengsara sehingga semua berlomba mengumpulkan kekayaan.
Namun kekayaan yang banyak itu dapat melenakan. Mulai ada rasa
membanggakan diri sebab banyaknya harta yang dimiliki. Merasa
segala-galanya dapat diperoleh dengan mudah jika telah memiliki
kekayaan. Ada perasaan mengabaikan dzat Allah. Padahal manusia saat
terlahir dalam keadaan miskin dan mati pun dalam keadaan miskin. Tak ada
harta yang dibawa ketika meninggal dunia. Pun kekayaan di dunia tak ada
manfaatnya lagi bagi diri kita ketika sudah mati. Oleh karenanya
sungguh tak pantas kita membanggakan kekayaan, sebab sejatinya segala
kekayaan yang kita miliki adalah milik Allah SWT dan akan kembali pada
Allah pada waktunya nanti.
Kedua, sombong karena kekuasaan atau jabatan. Dengan posisi
struktural yang tinggi pada suatu instansi/ lembaga terkadang menjadikan
seseorang merasa bangga atas kelebihan-kelebihan dan kualitas
pribadinya. Dengan jabatannya ia merasa menjadi orang yang paling wajib
dihormati, sebab ia berpikir hanya orang hebatlah yang bisa memperoleh
jabatan sehingga patut mendapat sanjungan dan dihormati. Namun
sebenarnya tidak pantas kita membanggakan jabatan. Kita memang mulia
(derajatnya lebih tinggi) di hadapan manusia, namun belum tentu mulia di
hadapan Allah. Dan sesungguhnya jabatan itu hanyalah titipan dari
Allah. Kekuasaan pun tak kekal, akan berpindah tangan jua.
Ketiga, sombong karena wajahnya. Ada orang yang karena
wajahnya indah kemudian dengan semena-mena merendahkan orang lain.
Padahal di mata Allah semua manusia sama derajatnya, yang membedakan
hanya ketaqwaan, bukan karena indahnya wajah. Sesuai firman Allah
berikut. “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu”
(Q.S al-Hujuraat [49]: 13). Padahal wajah yang indah itu jika sudah tua
maka akan menjadi jelek juga. Justru seseorang yang diberi wajah yang
rupawan itu seharusnya bersyukur karena itu merupakan kelebihan yang
Allah beri, dan harus dijaga dan dirawat tentunya. Bukan malah
menjadikannya sombong.
Keempat, sombong karena kekuatan fisik. Memang dengan
kuatnya fisik bisa menjadi suatu kebanggaan, namun tidak benar jika
sampai menjadikannya sombong. Kekuatan tak akan abadi, seiring
berjalannya waktu lama kelamaan setiap orang akan jadi lemah juga.
Kelima, sombong karena ilmu. Ada orang yang karena
kepandaiannya menjadi sombong. Merasa segala ilmu yang didapat adalah
hasil jerih payahnya sendiri, lupa bahwa ilmu adalah Allah yang memberi.
Mengabaikan keberadaan Allah Sang Pemberi Ilmu. Jika ilmu itu dicabut,
dan Allah mempersulit ia menyerap ilmu maka sungguh ia tak mampu bernuat
apa-apa dan tiada berdaya lagi.
Dari Ibnu Mas’ud dari Rasulullah saw. beliau bersabda: “Tidak
akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya ada sebijih atom dari
sifat sombong”. Seorang sahabat bertanya kepada Nabi saw: “Sesungguhnya
seseorang menyukai kalau pakaiannya itu indah atau sandalnya juga baik”.
Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah swt adalah Maha Indah dan
menyukai keindahan. Sifat sombong adalah mengabaikan kebenaran dan
memandang rendah manusia lain” (HR. Muslim)
MELENYAPKAN VIRUS SOMBONG
Lawan dari sifat sombong adalah rendah hati (tawadhu’). Orang-orang
yang suka merendahkan hatinya diumpamakan dengan mutiara. Karena Anda
tidak akan menemukannya kecuali ke dalam laut karena ia suka bersikap
rendah hati, maka ia pun turun (cenderung merendah/ ke bawah). Sedangkan
bangkai selalu terapung di atas permukaan laut. Nabi Muhammad saw
adalah hamba yang paling tinggi sifat rendah hatinya. Buktinya, beliau
mau memeras susu kambing miliknya, memberi makan keluarganya, memotong
daging bersama istrinya, menambal dan menjahit bajunya sendiri,
berbaring di atas tanah dan duduk bersama anak-anak. Bahkan dalam Ensiklopedi Muslim
karya Abu Bakr Jabir Al-Jazairi disebutkan, beliau memberi makan kepada
hewan, mengikat unta, menyapu di rumah, memerah susu kambing,
memperbaiki sandal, menambal baju, makan bersama pembantunya, membuat
tepung jika pembantunya kelelahan, membeli sesuatu dari pasar, malu
tidak menghalanginya untuk mengikat barang dengan tangannya, atau
meletakkannya di ujung bajunya, pulang ke keluarganya, berjabat tangan
dengan orang kaya, berjabat tangan dengan orang miskin, berjabat tangan
dengan orang tua, berjabat tangan dengan anak kecil, dan memulai
mengucapkan salam kepada siapa saja yang ditemui baik itu anak kecil,
orang tua, orang berkulit hitam, atau orang berkulit sawo matang, orang
merdeka, dan budak di antara kaum muslimin.
DR. ‘Aidh Al Qarni merumuskan beberapa cara menghilangkan sifat sombong dalam diri. Cara-cara tersebut adalah:
1. Sifat sombong akan hilang dengan cara mempelajari sifat rendah
hati yang datang bersamaan dengan waktunya. Jika Anda melihat diri
sendiri sombong dan angkuh terhadap orang lain, maka yang harus Anda
lakukan adalah meninggalkan sifat tersebut dan mencelanya.
2. Melakukan aktivitas yang dapat mengembalikan jiwa ke kondisinya
yang normal, seperti mengangkat barang, melayani orang lain dan
beraktivitas di rumah.
3. Mengingat kembali proses pertumbuhan Anda, bahwa Anda
diciptakan dari sperma yang hina dan akan kembali menjadi bangkai yang
busuk. Sedangkan saat ini, Anda sedang membawa kotoran.
4. Bergaul dengan orang-orang saleh lagi rendah hati sehingga
memungkinkan Anda bercermin dari akhlak dan budi pekerti mereka yang
baik. Di samping itu, jauhi teman-teman yang berperilaku buruk, di mana
memungkinkan peluang sifat sombong dan angkuh tertanam dalam diri Anda.
5. Memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, agar
Anda menjadi bagian dari hamba-hamba Allah yang memiliki karakteristik
rendah hati dan tidak sombong.
Semoga kita semua terhindar dari sifat sombong yang merupakan salah
satu sifat penghuni neraka. Kita sama-sama berlindung pada Allah dari
segala fitnah dunia.
Ahada Ramadhana
Mahasiswa UII, Jurusan Teknik Kimia, 2010.
0 komentar:
Posting Komentar