3 Kunci Sukses Ibadah
Setiap orang beriman, pasti mendambakan mahabbah dan kedekatan dengan
Allah SWT. Mereka mengerjakan ibadah dan amal soleh tidak ada lain
tujuannya kecuali untuk mendapatkan rahmat, magfiroh dan rido Allah SWT.
Namun banyak diantara mereka yang beribadah belum sampai pada titik
kemuliaan yang diberikan Allah SWT. bahkan mereka di tengah perjalanan
menjadi ragu, malas bahkan putus asa dengan apa yang dilakukannya, Kenapa hal itu terjadi …..?
Hidup dan mati merupakan ujian Allah SWT untuk umat manusia, siapa
diantara mereka yang terbaik amal usahanya ( al Mulk :2 ) Untuk
menghadapi ujian Allah tersebut, manusia mukmin membutuhkan 3 prinsip
dalam ibadah yang merupakan kata kunci untuk menjadi hamba Allah yang
sukses mengemban misi penciptaan.
1. Yaqin ( keyakinan )
Sebagai insan mukmin, setelah beriqrar dengan dua kalimah syahadah,
berarti ia telah menunjukkan ekspresi hatinya yang paling dalam dan
luas atas sebuah keyakinan pundamental dan monumental, dia meyakini
bahwa kekuatan terbesar yang menguasai jagat raya dan segala isinya
adalah Allah SWT. Yang merupakan penguasa tunggal yang mengatur dan
memiliki alam semesta. Dengan memahami, menghayati dan meyakini
kebesaran-Nya secara ilmiah, dia selalu ruku’ dan sujud dalam semua segi
kehidupannya.
Dia sangat yakin kepada Allah sehingga ia menjunjung
tinggi segala perintah-Nya dengan cara terbaik, dia yakin bahwa Allah
akan memberikan balasan yang luar biasa berupa surga yang tidak terbatas
kenikmatannya. Dia meyakini apapun yang diperintahkan Allah, pasti
mengandung kebaikan, kemaslahatan dan manfaat bagi hamba-Nya, dan apapun
yang dilarang Alloh, pasti mengandung keburukan dan kemudaratan bagi
hamba-Nya.
Statemen dan Komitmennya yang kedua adalah keyakinan kepada nabi
Muhammad SAW. Bahwa beliau benar-benar diutus oleh Allah sebagai pelita yang
memiliki cahaya terang benderang untuk umat manusia di akhir zaman. Dia
yakin bahwa ajaran yang dibawa beliau benar2 jalan kemuliaan yang lurus,
sesuai fitrah penciptaan manusia, dia yakin bahwa cara-cara yang dibawa
beliau dalam berbagai aspek merupakan yang terbaik untuk kemaslahatan,
kenyamanan dan keamanan umat manusia. Keyakinannya terpatri dalam hati
yang paling dalam dan tak tergoyahkan serta selalu menyala selama hayat
dikandung badan.
2. Ikhlas ( kesucian hati )
Ikhlas artinya membersihkan dan mensucikan hati dan jiwa, yaitu orang
mukmin yang ikhlas melaksankan ibadah hanya karena Allah semata, Allah
merupakan motivasi, spirit dan tujuan akhir hidupnya, karena kesuksesan
dan kebahagiaan seseorang di dunia maupun di akhirat tergantung pada
“kesucian hati dan jiwanya”, sebagaimana firman Allah Ta’ala,
(Yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” (QS. As-Syu’arâ': 88-89).
Mukmin yg ikhlas tidak mau beramal karena pujian dan penilaian
makhluk, dia benar-benar membersihkan diri dari syirik, baik yang kecil
maupun yang besar. Firman Allah SWT.
“Dan mereka tidak diperintah
kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta`atan kepada-Nya
dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan
shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
(QS. Al Bayyinah : 5)
Ia selau menjauhkan sifat-sifat tercela : takabur,
sum’ah, riya’, dengki, berkata kotor atau bergaul yang tidak terhormat.
Amal ibadahnya tidak dicampuri dengan kemaksiatan, solat dikerjakan
dengan sangat khusuk, membina hubungan baik dengan sesama tanpa adu
domba dan permunsuhan, Firman Allah SWT.
“Sesungguhnya orang2 yang
beriman yang tidak mencampuri keimanannya dengan kezaliman ( kemaksiatan
), mereka diberikan keamanan dan petunjuk Allah SWT.”
ia membina
persaudaraan dengan hati yang penuh cinta kasih, ucapannya sangat lembut
dan manis untuk didengar karena menyejukkan hati siapa saja, ia selalu
menciptakan kedamaian dalam segala tindakannya. Ia selalu mengambil apa
yang menjadi haknya dan tidak pernah korupsi, ia memakan yang halal dan
suci, agar hatinya bersih dan bening, otaknya cerdas dan cermat,
berkata kata dengan kata-kata yang indah didengar telinga, semua gerakannya
memberikan berkah untuk orang-orang disekitarnya. Ia menjauhkan perbudakan
nafsu dan syaiton, memberantas persekongkolan jahat yang merugikan umat.
Rasul SAW bersabda
“Sesungguhnya Allah itu baik, tidak menerima kecuali yang baik”
3. Istiqomah ( konsisten )
Istiqomah artinya bersikap tegak lurus, disiplin dan komitmen dengan
prinsip yang benar, berorientasi pada kebenaran hakiki, tida pernah
berubah prinsip dan haluan, konsisten dengan segala apa yang sudah
menjadi garis dari Allah dan Rasul-Nya. Ia tidak pernah berubah niat,
atau berputar ke arah yang bukan menjadi tujuan awalnya. Allah SWT
berfirman
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan Tuhan kami adalah
Allah, kemudian dia konsekwen dengan pernyataannya itu ( tegak lurus
dalam beragama ), maka akan turun kepadanya para malaikat agar mereka
tidak takut dan susah ( dalam hidupnya ), Dan bergembiralah kalian
dengan surga yg telah dijanjikan Allah”.
Ciri otang yang istiqomah : solat pada waktunya tidak pernah malas
mengerjakan ibadah, ia tidak plan plin, sikapnya selalu membela yang
benar dan meluruskan kesalahan. Ideologinya tidak pernah berubah dan
bergeser sedikitpun dari sejak kecil sampai ia dipanggil oleh Sang
Pencipta yaitu Allah SWT. Rasulullah pernah ditanya oleh seorang
sahabatnya
“ Ya Rasul, kabari aku tentang Islam yang membuatku tidak
akan bertanya lagi, Rasul menjawab : Katakanlah “aku beriman kepada
Allah, dan istiqomahlah ( tetap beribadah dalam agama Allah ).
0 komentar:
Posting Komentar