Selasa, 03 Maret 2015

Kunci Sukses Ibadah

3 Kunci Sukses Ibadah 

Setiap orang beriman, pasti mendambakan mahabbah dan kedekatan dengan Allah SWT. Mereka mengerjakan ibadah dan amal soleh tidak ada lain tujuannya kecuali untuk mendapatkan rahmat, magfiroh dan rido Allah SWT.
 
 Namun banyak diantara mereka yang beribadah belum sampai pada titik kemuliaan yang diberikan Allah SWT. bahkan mereka di tengah perjalanan menjadi ragu, malas bahkan putus asa dengan apa yang dilakukannya, Kenapa hal itu terjadi …..?

Hidup dan mati merupakan ujian Allah SWT untuk umat manusia, siapa diantara mereka yang terbaik amal usahanya ( al Mulk :2 ) Untuk menghadapi ujian Allah tersebut, manusia mukmin membutuhkan 3 prinsip dalam ibadah yang merupakan kata kunci untuk menjadi hamba Allah yang sukses mengemban misi penciptaan.

1. Yaqin ( keyakinan )

Sebagai insan mukmin, setelah beriqrar dengan dua kalimah syahadah, berarti ia telah menunjukkan  ekspresi hatinya yang paling dalam dan luas atas sebuah keyakinan pundamental dan monumental, dia meyakini bahwa kekuatan terbesar yang menguasai jagat raya dan segala isinya adalah Allah SWT. Yang merupakan penguasa tunggal yang mengatur dan memiliki alam semesta. Dengan memahami, menghayati dan meyakini kebesaran-Nya secara ilmiah, dia selalu ruku’ dan sujud dalam semua segi kehidupannya. 

Dia sangat yakin kepada Allah sehingga ia menjunjung tinggi segala perintah-Nya dengan cara terbaik, dia yakin bahwa Allah akan memberikan balasan yang luar biasa berupa surga yang tidak terbatas kenikmatannya. Dia meyakini apapun yang diperintahkan Allah, pasti mengandung kebaikan, kemaslahatan dan manfaat bagi hamba-Nya, dan apapun yang dilarang Alloh, pasti mengandung keburukan dan kemudaratan bagi hamba-Nya.

Statemen dan Komitmennya yang kedua adalah keyakinan kepada nabi Muhammad SAW. Bahwa beliau benar-benar diutus oleh Allah sebagai pelita yang memiliki cahaya terang benderang untuk umat manusia di akhir zaman. Dia yakin bahwa ajaran yang dibawa beliau benar2 jalan kemuliaan yang lurus, sesuai fitrah penciptaan manusia, dia yakin bahwa cara-cara yang dibawa beliau dalam berbagai aspek merupakan yang terbaik untuk kemaslahatan, kenyamanan dan keamanan umat manusia.   Keyakinannya terpatri dalam hati yang paling dalam dan tak tergoyahkan serta selalu menyala selama hayat dikandung badan.

2. Ikhlas ( kesucian hati )

Ikhlas artinya membersihkan dan mensucikan hati dan jiwa, yaitu orang mukmin yang ikhlas melaksankan ibadah hanya karena Allah semata, Allah merupakan motivasi, spirit dan tujuan akhir hidupnya, karena  kesuksesan dan kebahagiaan seseorang di dunia maupun di akhirat tergantung pada “kesucian hati dan jiwanya”, sebagaimana firman Allah Ta’ala, 

(Yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” (QS. As-Syu’arâ': 88-89).

Mukmin yg ikhlas tidak mau beramal karena pujian dan penilaian makhluk, dia benar-benar membersihkan diri dari syirik, baik yang kecil maupun yang besar. Firman Allah SWT. 

“Dan mereka tidak diperintah kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta`atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (QS. Al Bayyinah : 5)  

Ia selau menjauhkan sifat-sifat tercela : takabur, sum’ah, riya’, dengki, berkata kotor atau bergaul yang tidak terhormat. Amal ibadahnya tidak dicampuri dengan kemaksiatan, solat dikerjakan dengan sangat khusuk, membina hubungan baik dengan sesama tanpa adu domba dan permunsuhan, Firman Allah SWT. 

“Sesungguhnya orang2 yang beriman yang tidak mencampuri keimanannya dengan kezaliman ( kemaksiatan ), mereka diberikan keamanan dan petunjuk Allah SWT.” 

ia membina persaudaraan dengan hati yang penuh cinta kasih, ucapannya sangat lembut dan  manis untuk didengar karena menyejukkan hati siapa saja, ia selalu menciptakan kedamaian dalam segala tindakannya. Ia selalu mengambil apa yang menjadi haknya dan tidak pernah korupsi, ia memakan yang halal dan suci, agar hatinya bersih dan bening, otaknya cerdas dan cermat, berkata kata dengan kata-kata yang indah didengar telinga, semua gerakannya memberikan berkah untuk orang-orang disekitarnya. Ia menjauhkan perbudakan nafsu dan syaiton, memberantas persekongkolan jahat yang merugikan umat.   Rasul SAW bersabda  

“Sesungguhnya Allah itu baik, tidak menerima kecuali yang baik”

3. Istiqomah ( konsisten )

Istiqomah artinya bersikap tegak lurus, disiplin dan komitmen dengan prinsip yang benar, berorientasi pada kebenaran hakiki, tida pernah berubah prinsip dan haluan, konsisten dengan segala apa yang sudah menjadi garis dari Allah dan Rasul-Nya.  Ia tidak pernah berubah niat, atau berputar ke arah yang bukan menjadi tujuan awalnya. Allah SWT berfirman 

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan Tuhan kami adalah Allah, kemudian dia konsekwen dengan pernyataannya itu ( tegak lurus dalam beragama ), maka akan turun kepadanya para malaikat agar mereka tidak takut dan susah ( dalam hidupnya ), Dan bergembiralah kalian dengan surga yg telah dijanjikan Allah”.

Ciri otang yang istiqomah : solat pada waktunya tidak pernah malas mengerjakan ibadah, ia tidak plan plin, sikapnya selalu membela yang benar dan meluruskan kesalahan. Ideologinya tidak pernah berubah dan bergeser sedikitpun dari sejak kecil sampai ia dipanggil oleh Sang Pencipta yaitu Allah SWT. Rasulullah pernah ditanya oleh seorang sahabatnya  

“ Ya Rasul, kabari aku tentang Islam yang membuatku tidak akan bertanya lagi, Rasul menjawab : Katakanlah “aku beriman kepada Allah, dan istiqomahlah ( tetap beribadah dalam agama Allah ).



Oleh Abi Ahbab

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution