Putri Jelita dan Dua Ekor Tikus
Alkisah, di sebuah kerajaan hiduplah seorang
Putri, Namanya, Putri Jelita. Ayah Putri Jelita adalah seorang Raja di
kerajaan itu. Sementara, Ibu Putri Jelita sudah meninggal ketika
melahirkannya. Sekarang, Raja mempunyai permasuri baru buat Putri
Jelita. Tapi sayang, permaisuri ini tidak memperhatikan Putri Jelita
sebagai anak tirinya. Dia malah sibuk memperhatikan kucingnya yang
berjumlah cukup banyak. Begitu juga dengan sang Raja yang sibuk
mengurusi kerajaannya.
Sebagai seorang anak yang butuh kasih sayang seorang Ibu dan Ayah, Putri
Jelita hanya bisa bersedih hati. Di dalam kamarnya, Putri Jelita tampak
termenung. Di saat termenung itu, Putri Jelita seperti mendengar ada
suara diluar jendela kamarnya. Putri Jelita lantas membuka jendela
kamarnya. Alangkah terkejutnya, Putri Jelita melihat dua ekor tikus
sedang berbicara satu sama lain. Dua ekor tikus itu juga terkejut
mengetahui Putri Jelita melihatnya berbicara. Kedua ekor tikus itu
hendak lari tapi dicegah oleh Putri Jelita.
Lalu Putri Jelita pun mengajak berbicara kedua ekor tikus itu. Putri
Jelita menceritakan kesedihannya yang tidak lagi diperhatikan oleh kedua
orang tuanya. Kedua ekor tikus itu pun mendengarkan dengan seksama.
Karena merasa kasihan, kedua ekor tikus itu lantas bermaksud membantu
Putri Jelita mendapat kembali perhatian kedua orang tuanya.
“Hamba punya usul, Putri”, kata tikus pertama. Putri Jelita mengangguk.
“Putri Jelita pura-pura saja sakit”, usul tikus pertama.
“Usul yang bagus”, sahut tikus kedua. Putri Jelita pun menuruti usulan tikus pertama.
Putri Jelita pun berpura-pura sakit dengan terus terbaring di tempat
tidurnya. Sang Raja menjadi khawatir dan menunda semua urusan kerajaan.
Tapi tidak begitu dengan permaisuri. Dia tampak tidak suka melihat sang
Raja lebih memperhatikan Putri Jelita. Permaisuri lantas mengutus
seseorang prajurit telik sandi untuk mencari tahu kebenaran jatuh
sakitnya Putri Jelita.
Beberapa hari kemudian, permaisuri mendapat laporan kalau Putri Jelita
hanya berpura-pura jatuh sakit karena ingin mendapatkan perhatian sang
Raja. Permaisuri segera melaporkannya kepada sang Raja. Sang Raja tampak
tidak marah malah semakin memperhatikan Putri Jelita. Hal ini membuat
permaisuri tidak senang. Permaisuri lantas mencari tahu dalang dibalik
pura-pura jatuh sakitnya Putri Jelita. Begitu mengetahui ternyata
dalangnya dua ekor tikus, permaisuri lantas menyebar kucing-kucing di
seluruh penjuru kerajaan untuk memakannya. Akhirnya, dua ekor tikus itu
berhasil dimakan oleh kucing-kucing milik permaisuri.
Mengetahui temannya, dua ekor tikus mati, Putri Jelita betul-betul jatuh
sakit. Berbagai tabib sudah dikerah mengobati Putri Jelita tapi tidak
ada hasilnya, Sang Raja yang marah besar mendengar penyebab Putri Jelita
jatuh sakit adalah permaisuri lantas memenjarakannya. Tak beberapa
kemudian, Putri Jelita mengembuskan nafas terakhirnya. Sang Raja hanya
bisa menyesali tindakannya yang tidak pernah memperhatikan Putri Jelita
sejak dulu.
0 komentar:
Posting Komentar