Selasa, 31 Maret 2015

Seorang Putri Jelita

Putri Jelita dan Dua Ekor Tikus


Alkisah, di sebuah kerajaan hiduplah seorang Putri, Namanya, Putri Jelita. Ayah Putri Jelita adalah seorang Raja di kerajaan itu. Sementara, Ibu Putri Jelita sudah meninggal ketika melahirkannya. Sekarang, Raja mempunyai permasuri baru buat Putri Jelita. Tapi sayang, permaisuri ini tidak memperhatikan Putri Jelita sebagai anak tirinya. Dia malah sibuk memperhatikan kucingnya yang berjumlah cukup banyak. Begitu juga dengan sang Raja yang sibuk mengurusi kerajaannya.


Sebagai seorang anak yang butuh kasih sayang seorang Ibu dan Ayah, Putri Jelita hanya bisa bersedih hati. Di dalam kamarnya, Putri Jelita tampak termenung. Di saat termenung itu, Putri Jelita seperti mendengar ada suara diluar jendela kamarnya. Putri Jelita lantas membuka jendela kamarnya. Alangkah terkejutnya, Putri Jelita melihat dua ekor tikus sedang berbicara satu sama lain. Dua ekor tikus itu juga terkejut mengetahui Putri Jelita melihatnya berbicara. Kedua ekor tikus itu hendak lari tapi dicegah oleh Putri Jelita.

Lalu Putri Jelita pun mengajak berbicara kedua ekor tikus itu. Putri Jelita menceritakan kesedihannya yang tidak lagi diperhatikan oleh kedua orang tuanya. Kedua ekor tikus itu pun mendengarkan dengan seksama. Karena merasa kasihan, kedua ekor tikus itu lantas bermaksud membantu Putri Jelita mendapat kembali perhatian kedua orang tuanya.

“Hamba punya usul, Putri”, kata tikus pertama. Putri Jelita mengangguk.
“Putri Jelita pura-pura saja sakit”, usul tikus pertama.
“Usul yang bagus”, sahut tikus kedua. Putri Jelita pun menuruti usulan tikus pertama.


Putri Jelita pun berpura-pura sakit dengan terus terbaring di tempat tidurnya. Sang Raja menjadi khawatir dan menunda semua urusan kerajaan. Tapi tidak begitu dengan permaisuri. Dia tampak tidak suka melihat sang Raja lebih memperhatikan Putri Jelita. Permaisuri lantas mengutus seseorang prajurit telik sandi untuk mencari tahu kebenaran jatuh sakitnya Putri Jelita.

Beberapa hari kemudian, permaisuri mendapat laporan kalau Putri Jelita hanya berpura-pura jatuh sakit karena ingin mendapatkan perhatian sang Raja. Permaisuri segera melaporkannya kepada sang Raja. Sang Raja tampak tidak marah malah semakin memperhatikan Putri Jelita. Hal ini membuat permaisuri tidak senang. Permaisuri lantas mencari tahu dalang dibalik pura-pura jatuh sakitnya Putri Jelita. Begitu mengetahui ternyata dalangnya dua ekor tikus, permaisuri lantas menyebar kucing-kucing di seluruh penjuru kerajaan untuk memakannya. Akhirnya, dua ekor tikus itu berhasil dimakan oleh kucing-kucing milik permaisuri.

Mengetahui temannya, dua ekor tikus mati, Putri Jelita betul-betul jatuh sakit. Berbagai tabib sudah dikerah mengobati Putri Jelita tapi tidak ada hasilnya, Sang Raja yang marah besar mendengar penyebab Putri Jelita jatuh sakit adalah permaisuri lantas memenjarakannya. Tak beberapa kemudian, Putri Jelita mengembuskan nafas terakhirnya. Sang Raja hanya bisa menyesali tindakannya yang tidak pernah memperhatikan Putri Jelita sejak dulu.



0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution