Amalan Penting Menyambut Bulan Ramadhan
Pelaksanaan puasa Ramadhan pada tahun ini tampaknya seperti tahun
sebelumnya, tidak bersamaan. Ada yang mulai hari ini, ada yang mulai
besok. Hal ini perlu kita sikapi bersama, bahwa walaupun berbeda, namun
harus tetap kita jaga ukhuwah Islamiyah sesama kita. Karena perbedaan
yang tidak prinsip ini akan berakibat perpecahan jika tidak disikapi
dengan benar. Karena masih banyak “PR” yang jauh lebih penting yang
kalau kita tidak selektif akan tertutupi sehingga kerugian yang sangat
besar yang akan kita dapatkan. Persoalan itu adalah persoalan negara
saudara kita Palestina yang kemerdekaannya terus menerus
dihalang-halangi oleh negara-negara yang menginginkan Islam tumbuh di
dunia ini. Untuk itu marilah kita saling menghormati baik yang mulai
puasa hari ini maupun yang mulai besok.
Ketika Ramadhan akan tiba, Rasulullah SAW dan para sahabat menyambutnya dengan sangat gembira laksana tamu istimewa. Dalam kontek kita saat ini, mungkin bisa kita bayangkan, bagaimana perasaan kita jika ada seorang tamu yang anda cintai bermaksud akan mengunjungi dan tinggal besama anda selama beberapa hari ? Tak diragukan lagi betapa bahagianya kita mendengar kabar ini dan sedapat mungkin anda akan mempersiapkan rumah kita, membersihkannya dan menyiapkan acara dan makanan-minuman yang menarik.
Nah, bagaimana jika tamu itu bukan saja kita cintai, akan tetapi juga dicintai dan dimuliakan Allah dan rasul-Nya serta seluruh umat muslim. Sudahkah terbayang oleh kita siapa tamu yang luar biasa ini, yang akan berada bersama anda dalam waktu dekat ini, selama selama sebulan penuh, siang dan malam, membawa kebaikan dan keberkahan. Dialah bulan Ramadhan, bulan mulia, bulan dimana al-Quran diturunkan, bulan shiyam, bulan qiyamullail, bulan berhias tahajud, bulan yang dipenuhi airmata umat yang bertobat, bulan penuh kesabaran, penuh ketaqwaan, bulan dimana pahala dan ampunan Allah diobral semurah mungkin, bulan dimana pintu neraka ditutup dan pintu surga dibuka selebar-lebarnya, bulan dimana para syaitan dibelenggu, bulan dimana amal kebaikan dilipatgandakan, bulan dimana didalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan (lailatul qadr). Amalan yang penting yang harus dipersiapkan menata hati dengan niat yang ikhlas. Rasulullah SAW bersabda : innamal a’maalu bin niyaat wa innamaa likullim riin maa nawaa (segala sesuatu perbuatan, tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap perkara hanya sesuai dengan niatnya).
1.Rasulullah SAW sebelum datangnya bulan puasa, atau sebulan sebelumnya beliau berdoa "Ya Allah sampaikanlah kami pada Ramadhan dengan aman, keimanan, keselamatan, Islam, kesehatan dan terhindar dari penyakit serta bantulah kami untuk melaksanakan shalat, puasa dan tilawah al-Quran padanya." "Ya Allah bulan Ramadhan telah menaungi kami dan telah hadir, serahkanlah ia pada kami dan serahkanlah kami padanya, karuniakanlah kami kesanggupan untuk berpuasa, dan menegakkan malam-malamnya. Dan karuniakanlah kami kesungguhan kekuatan dan semangat serta jauhkanlah kami dari fitnah didalamnya".
2.Pada bulan Sya’ban, memperbanyak puasa (sunat), membaca Qur’an, dzikir, dan ibadah sunnat lainnya, seperti yang dilakukan oleh Rasulullah saw dalam hadits Bukhari-Muslim, Aisyah ra. berkata : “Tidaklah aku lihat Rasul menyempurnakan puasanya sebulan penuh kecuali pada Ramadhan dan tidak juga aku lihat beliau memperbanyak puasa sunnatnya kecuali di bulan Sya’ban”. Memperbanyak aktivitas tilawah Quran, sebagaimana yang diungkapkan Anas bin Malik bahwa para sahabat jika memasuki bulan Sya’ban, mereka segera mengambil mushaf dan membacanya.
3.Meminta maaf kepada sesama manusia, sehingga ketika memasuki Ramadhan dosa kita dengan sesama manusia sudah terhapuskan dan di bulan Ramadhan tinggal menyelesaikan dosa kita pada Allah SWT saja, dan ketika hari raya Idul Fitri tiba kita benar-benar berada dalam keadaan fitrah (suci).
Ketika tiba bulan Ramadhan tibalah saatnya kita menghidupkan Ramadhan (Ihya Ramadhan) dengan menjaga setiap detik hari-hari Ramadhan kita tidak terlewatkan begitu saja tanpa diisi dengan memperbanyak ibadah kepada Allah SWT, seperti memperpanjang ruku’ dan sujud, shalat tarawih, bermunajat kepada Allah, memperbanyak sholat sunnat (nawafil), senantiasa berdzikir, tilawah dan tadabbur al-Quran, i’tikaf minimal pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Sungguh niscaya bila kita mengotori Ramadhan ini dengan melakukan perbuatan yang diharamkan, karena itu jauhilah pintu-pintu dosa, jauhilah kemungkinan-kemungkinan dimana godaan dunia dan syeitan berkumpul. Jauhilah pusat keramaian dimana dosa diobral murah, hindarkan berkumpul dengan orang-orang yang melakukan pekerjaan sia-sia atau berbicara sia-sia, jauhi pandangan mata dari hal yang diharamkan bahkan yang dimakruhkan, tutup telinga dari namimah, ghibah dan kemungkaran, kunci mulut dari kata-kata yang menyakiti dan yang sia-sia.
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah, niscaya Allah mengampuni dosanya yang telah lalu” (HR. Ash Habus Sunan).
Selamat datang Wahai Ramadhan, bulan yang agung, bulan yang penuh berkah, bulan yang menghapuskan dosa dan mengabulkan doa bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh beribadah di dalamnya.
0 komentar:
Posting Komentar