Senin, 26 Agustus 2013

Cintailah Ibu dan Bapak

Bakti Kepada Orang Tua

Salah satu akhlaq seorang muslim adalah berbakti kepada ibu dan bapak. Islam menempatkan kedudukan keduanya pada tempat yang begitu tinggi. Kedudukan setelah Iman kepada Allah.

 
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibubapak. (QS: An Nisaa (3) : 36)

Alangkah indahnya gambaran Al-Quran tentang berbakti kepada ibu dan bapak terlebih pada usia lanjut.

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau Keduaduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah 3 kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia.

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (QS: Al Israa (17) :23-24)
Terdapat ikatan yang kokoh antara keimanan seseorang dengan berbakti kepada kedua orang ibu-bapak. Seperti mata uang yang tidak bisa dipisahkan satu sisi dari sisi yang lainnya. Keimanan seseorang tidak sempurna tanpa adanya bakti kepada kedua orang tua.
Allah mengingatkan kita betapa berat beban seorang ibu ketika mengandung dan merawat anaknya, supaya setiap anak mawas diri dan menghormati ibu bapaknya.

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS: Luqman (31) : 14)

Rasulullah saw, menjelaskan kepada kita bahwa bakti kepada kedua orang tua termasuk perbuatan yang dicintai Allah. Ibnu Mas’ud ra, berkata: aku bertanya kepada Nabi saw: Amal apakah yang paling dicintai Allah? Nabi menjawab: “Shalat 5 tepat pada waktunya”. Kemudian apalagi? Beliau menjawab: “Berbakti kepada kedua orang tua”. Kemudian apalagi? Beliau menjawab: “Berjihad di jalan Allah”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Sungguh merupakan kedudukan mulia dalam Islam, bakti kepada kedua orang tua diapit oleh dua amalan terbaik, sholat tepat pada waktunya dan berjuang di jalan Allah.

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa ada seseorang yang minta ijin ikut serta berjihad bersama Rasulullah Saw, beliau bertanya: “Apakah kedua ibu bapakmu masih hidup?” orang itu menjawab, “Ya.” Kemudian Rasulullah bersabda, “Berjihadlah dengan berbakti kepada keduanya”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Menghormati ibu bapak meski berbeda agama

Begitu indahnya ajaran Islam, meskipun ibu bapak berbeda keyakinan dengan kita, Islam tetap menganjurkan supaya kita menghormati dan berbuat baik kepadanya.

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik. (QS Luqman (31): 15)

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Asma binti Abu Bakar Ra berkata, “Ibuku datang kerumahku, saat itu ia masih musyrik belum masuk Islam. Maka aku bertanya kepada Rasulullah bolehkah aku menyambungkan silaturahim dengannya? Rasulullah Saw bersabda, “Ya, hubungilah ibumu”.
Seorang muslim ketika membaca petunjuk al Qur’an dan hadis, tidak ada alasan selain menjadi orang yang paling berbakti kepada ibu bapaknya, memuliakan keduanya dalam setiap kondisi dan setiap waktu.

Berbakti kepada ibu kemudian 7 bapak

Agar terjadi keseimbangan dalam berbakti bagi seorang anak kepada ibu bapaknya. Tuntunan Islam mengajarkan kepada kita untuk mendahulukan bakti kepada ibu kemudian bapak. Hal ini seperti dijelaskan dalam hadis sahih.

Seseorang datang kepada Rasulullah Saw dan bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak untuk aku perlakukan dengan baik? Rasulullah Saw, menjawab, “Ibumu”. Kemudia siapa lagi? Beliau menjawab, “Ibumu”. Kemudian siapa lagi? Beliau menjawab, “Ibumu”. Kemudian siapa lagi? Beliau menjawab, “Bapakmu”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menegaskan kepada kita bahwa bakti kepada ibu harus didahulukan, baru setelah itu bakti kepada bapak. Inilah yang dilakukan para sahabat Nabi Saw. Ibnu Abbas berpendapat bahwa berbakti kepada ibu termasuk perbuatan yang paling mendekatkan kepada Allah.

Cara berbakti kepada ibu bapak

Dalam berinteraksi dengan keduanya dilakukan dengan menghormati keduanya. berwajah cerah ketika bertemu dengan keduanya, mencium tangannya sebagai bentuk penghormatan. Merendahkan suara ketika berbicara dengan mereka. Memilih kata yang tepat supaya tidak menyinggung perasaan keduanya. menghindarkan diri dari kata-kata yang dapat menyakiti mereka. Tidak melakukan perbuatan yang dapat membuat mereka risih dan melukai hatinya dalam kondisi bagaimanapun. Senantiasa mengingat firman Allah SWT, Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia 9 dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Keduaduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia.

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (QS: Al Israa (17) :23-24)

Bisa jadi kedua orang tua melenceng dari jalan yang benar. Kewajiban seorang anak dalam kondisi ini adalah menasihati keduanya dengan lembut dan kasih saying supaya mereka kembali kepada jalan yang lurus.

Tidak kasar dan tidak keras dalam mendakwahi mereka, akan tetapi dilakukan dengan cerdas dan santun. Sarana yang digunakan adalah argumentasi yang kuat, logika yang sehat dan metode yang bijaksana.

Hendaknya setiap muslim selalu ingat bahwa cara ini harus digunakan dalam berinteraksi dengan keduanya, meskipun mereka musyrik.
Ia dituntut untuk tetap menghormati dan berbuat baik kepada keduanya. Hal ini dalam rangka mengaplikasikan perintah Allah Swt dalam ayat berikut:
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS: Luqman (31): 14-15)

Ibu dan bapak adalah orang terdekat dan yang paling layak untuk dicintai, namun ikatan keduanya di bawah ikatan aqidah. Jika keduanya menyuruh kepada kemusyrikan, tidak ada kewajiban untuk mentaati keduanya. tidak ada kewajiban taat kepada seorang makhluk dalam rangka bermaksiat kepada sang khalik, Allah SWT. Ikatan aqidah di atas segala ikatan. Persoalan akidah di atas semua persoalan. Hanya saja anak tetap harus berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Semoga kita senantiasa dibimbing Allah untuk berbakti kepada kedua orang tua. Amin. 


0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution