Kasih Sayang Allah Dibalik Rasa Sakit
Sakit merupakan anugerah yang diberikan Allah kepada kita, cuma
firaun yang tidak pernah sakit, tapi dilaknat hebat dalam kematiannya,
naudzubillah. Dari beberapa sumber yang pernah saya baca justru akan
sangat berbahaya jika kita tidak pernah sakit,
kenapa? Bukankah suatu anugerah yang luar biasa bila kita selalu
dikaruniai sehat? Dan bukankah dalam berdoa kita selalu minta agar
diberi kesehatan selalu? Bukankah sakit itu tidak enak, dan selalu
menyusahkan kita? Karena sakit, pekerjaan kita terbengkalai, banyak
urusan tertunda, menyusahkan bukan hanya diri kita sendiri tapi juga
orang-orang disekitar kita, membuat kita tak produktif.
Ya, semua alasan, pertanyaan dan argumen di atas memang tidak sepenuhnya
salah. Lalu kenapa sakit itu adalah anugerah? Berikut penjelasannya
menurut kacamata agama, dimana insyaallah semuanya akan dijawab
berdasarkan dalil yang ada berdasarkan Al-Qur’an dan hadits.
Memang betul, tidak ada yang menginginkan jadi sakit. Tapi dalam Islam,
seperti kita tahu, ada banyak hal yang tersembunyi di balik kondisi
itu. Kalau kita tahu sebenarnya tak ada alasan untuk sedih dan mengeluh
saat kita sakit, karena sebenarnya itu adalah kasih sayang Allah SWT
pada kita. Kita mengeluh saat sakit karena kita tak tahu rahasianya.
Sakit, dalam bentuknya yang lain, itu harus disyukuri karena itu adalah
bukti kasih sayang Allah pada kita. Allah mengutus 4 malaikat untuk
selalu menjaga kita dalam sakit.
Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila seorang hamba yang beriman menderita sakit, maka Allah memerintahkan kepada para malaikat agar menulis perbuatan yang terbaik yang dikerjakan hamba mukmin itu pada saat sehat dan pada saat waktu senangnya.”
sabda Rasulullah SAW tsb diriwayatkan oleh Abu Imamah al Bahili. Dalam hadist yang lain Rasulullah bersabda :
“Apabila seorang hamba mukmin sakit, maka Allah mengutus 4 malaikat untuk datang padanya.”
Allah memerintahkan :
- Malaikat pertama untuk mengambil kekuatannya sehingga menjadi lemah.
- Malaikat kedua untuk mengambil rasa lezatnya makanan dari mulutnya.
- Malaikat ketiga untuk mengambil cahaya terang di wajahnya sehingga berubahlah wajah si sakit menjadi pucat pasi.
- Malaikat keempat untuk mengambil semua dosanya , maka berubahlah si sakit menjadi suci dari dosa.
Tatkala Allah akan menyembuhkan hamba mukmin itu, Allah memerintahkan
kepada malaikat 1, 2 dan 3 untuk mengembalikan kekuatannya, rasa lezat,
dan cahaya di wajah sang hamba.
Namun untuk malaikat ke 4 , Allah tidak memerintahkan untuk
mengembalikan dosa-dosanya kepada hamba mukmin. Maka bersujudlah para
malaikat itu kepada Allah seraya berkata : “Ya Allah mengapa dosa-dosa
ini tidak Engkau kembalikan?”
Allah menjawab: “Tidak baik bagi kemuliaan-Ku jika Aku mengembalikan
dosa-dosanya setelah Aku menyulitkan keadaan dirinya ketika sakit.
Pergilah dan buanglah dosa-dosa tersebut ke dalam laut.”
Dengan ini, maka kelak si sakit itu berangkat ke alam akhirat dan keluar
dari dunia dalam keadaan suci dari dosa sebagaimana sabda Rasulullah
SAW : “Sakit panas dalam sehari semalam, dapat menghilangkan dosa selama
setahun.”
“Tiada seorang mu’min yang ditimpa oleh lelah atau penyakit, atau risau
fikiran atau sedih hati, sampaipun jika terkena duri, melainkan semua
penderitaan itu akan dijadikan penebus dosanya oleh Allah” (HR
Bukhari-Muslim).
“Jika sakit seorang hamba hingga tiga hari, maka keluar dari
dosa-dosanya sebagaimana keadaannya ketika baru lahir dari kandungan
ibunya,” (HR Ath-Thabarani).
“Penyakit panas itu menjaga tiap mu’min dari neraka, dan panas semalam cukup dapat menebus dosa setahun,” (HR Al-Qadha’i).
Subhanallah, Allah sangat Sayang sekali kepada hambaNya, semoga banyak umat islam yg bersyukur atas karuniaNya .
0 komentar:
Posting Komentar