Kamis, 22 Agustus 2013

Kita Menanti Pemimpin Yang Berjiwa Selayaknya Umar

Umar bin Khattab
Ancaman Sang Khalifah

1. Di lingkungan dan dimata sahaba-sahabatnya, mereka sepakat bahwa Umar, adalah sosok yang paling tegas lagi keras apalagi dalam urusan agama

2. Hal itu juga yangg menggelisahkan sebagian
sahaba-sahabat dan masyarakat ketika Umar diangkat menjadi Khalifah menggantikan Abu Bakar


3. Kekhawatiran yang bahkan menjadi ketakutan bagi umat muslim saat itu

4. Memang, khalifah sebelumnya Abu Bakar adalah khalifah yang terlihat lebih penyayang dan lebih lembut dibandingkan Umar

5. Ketika Abu Bakar sewaktu menjadi Khalifah ketika sedang berjalan-jalan, maka anak-anak akan bersuka cita berlarian ke arahnya

6. Seraya kemudian memeluk sosok Abu Bakar yang kurus itu, bahkan hingga memanggil beliau "wahai ayahku.., wahai ayahku.."

7. Namun Umar al Faruq ketika sedang berjalan-jalan, maka baik orang dewasa maupun orang tua pun enggan berdekatan dengannya

8. Pernah suatu ketika  Umar sedang berjalan-jalan di keramaian kota Madinah  firasat Umar mengatakan ada yang membuntutinya dari belakang

9. Seketika itu juga dia menoleh dan menatap kebelakang dan mendapati 2 orang sahabatnya yang diam tak mampu bergerak karna saking takutnya

10. Itulah yang terjadi di minggu-minggu awal masa kekhalifahan Umar bin Khattab

11. Namun dia Umar menyadari hal ini, dan sangat memahaminya

12. Dan ia pun bangkit dan berkhutbah dihadapan umat  yang menampakkan bahwa betapa dalamnya pemahamannya terhadap agama yang dicintainya

13. Dan berapa dalamnya ia mencinat umatnya  beberapa diantara isi khutbah beliau saat itu;

14. "Wahai sekalian manuisa, telah sampai kepadaku bahwa kalian merasa takut kepadaku, maka dengarkanlah apa yang kukatakan..

15. Saat bersama Rasulullah, aku adalah budak dan pelayannya  Rasulullah adalah orang yang paling lembut dan paling halus..

16.Maka kukatakan, aku letakkan sifat kerasku pada kelembutan Nabi  hingga aku menjadi pedang yang terhunus dihadapan beliau..

17. Jika beliau Rasulullah berkehendak, maka beliau akan menyarungkanku  dan jika beliau berkehendak beliau akan membiarkanku..

18. Kemudian aku akan melakukan apa yang beliau Rasulullah inginkan..

19. Selama bersama beliau Rasulullah, aku tetap berniat begitu

20. Hingga Allah mewafatkan beliau dan beliau Ridha terhadapku"

21. Kemudian diangkatlah Abu Bakar  dan aku yg menjadi pelayan dan pembantunya  dia Abu Bakar adalah sosok yang lembut seperti Rasulullah

22. Sifat kerasku kucampurkan dengan sifat lembutnya, aku sengaja akan hal ini  dan kujadikan diriku pedang yang terhunus dihadapannya..

23. Jika ia berkendak, ia akan menyarungkanku  dan jika ia berkehendak, ia akan membiarkanku berlalu..

24. Aku tetap membersamainya..

25. Hingga Allah mewafatkannya, sedangkan ia Ridha terhadapku"

26. [Hingga Umar menceritakan ini  suasana mengharu biru  tangis membasahi setap pipi sahabat yg merindu sosok Rasulullah dan Abu Bakar]

27. Lalu Umar, sang Khalifah melanjutkan khutbahnya]

28. "Dan sekarang, akulah yang menjadi pemimpin bagi kalian..

29. Maka ketahuilah bahwa sifat keras ini telah aku lemahkan  kecuali, terhadap orang-orang yang melampaui batas dan berbuat zalim

30. Akan aku tampakkan kekerasan ini!!!  dan tidak akan kubiarkan orang-orang berbuat zalim memiliki kesempatan!!!"

31. [Pada saat itu semua mata kembali tertuju pada Umar bin Khattab  mendengar suara Umar yang lantang hingga sampai keluar Masjid]

32. "Demi Allah, sungguh.. jika salah seorang yang berbuat zalim berbuat melampaui batas terhadap orang-orang yang berbuat keadilan..

33. Dan melampaui batas terhadap orang-orang yang beragama..

34. Niscaya akan aku letakkan pipinya ke tanah! 


35. Dan kuletakkan kakiku diatas pipinya!

36. Hingga aku mengambil hak darinya!"

37. "Namun begitu pula halnya untukku..

38. Akan kuletakkan pipiku ke tanah kepada orang-orang yang menjaga kehormatan dan agama

39. Hingga mereka meletakkan kaki kaki mereka diatas pipiku  sebagai wujud kasih sayang dan kelembutan terhadap mereka"

40. [Umar bin Khattab melanjutkan]

41. "Sesungguhnya.. kalian memiliki beberapa urusan yang akan kuberikan, sebagai syarat terhadap kalian!!

42. Pertama!, selamanya aku tidak akan pernah mengambil harta kalian  tidak untukku apalagi maupun untuk keluargaku

43. Kedua!, aku akan mengembangkan harta dan menambah rezeki untuk kalian

44. Ketiga!, aku tidak akan berlebihan dalam mengirim kalian untuk berperang

45. Yang jika aku mengirim kalian  maka aku pastikan bahwa akulah yang akan menjadi penanggung keluarganya

46. Dan ada satu hal lagi, perkara keempat yang harus kalian semua lakukan untukku..!!

47. [Saat itu tampak raut wajah paling serius dari sosok Umar bin Khattab  pandangan yang tajam yang sedang menatap umatnya..]

48. "Yaitu, jika kalian tidak memerintahkanku kepada kebaikan  dan mencegahku dari kemungkaran kemudian menasihatiku..

49. Sungguh aku akan mengadukan kalian kepada Allah Azza wa Jalla pada hari kiamat kelak".

50. [Sejurus kemudian, teriakan takbir yang bercampur dengan genangan air mata menggema dari semua lisan yang mendengarkan]

51. Takbir tanda cinta umat kepada sang khalifah, Umar bin Khattab


Kita menanti pemimpin yang berjiwa selayaknya Umar, kisah yang mengharukan, membangun dan menginspirasi

by. Ustadz Felix Siauw




0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution