Heran dengan sikap pembantu tersebut, lantas beliau bertanya kepadanya, kenapa kamu tidak ikut berebut memungut dinar-dinar itu ?. Mereka mengharapkan dinar-dinar tersebut, sedangkan aku mengharapkan yang memberikan dinar, jawabnya.
Terkesan dengan kata-kata dan sikap pembatu tersebut, maka sang khalifah jatuh cinta dan berniat akan menikahinya. Seketika tersiar kabar dan kasak-kusuk di kalangan para gubernur bahwa sang khalifah jatuh cinta dan akan menikah dengan pembantunya yang hitam dan berwajah jelek.
Mendengar hal itu khalifah mengumpulkan seluruh gubernurnya, dan setelah para gubernur berkumpul, khalifah memerintahkan seluruh pembantunya berkumpul di hadapan para gubernur dengan satu per satu diberikan mangkok yang berhiaskan permata.
Khalifah kemudian memerintahkan satu per satu pembantunya untuk melemparkan mangkok yang dibawanya ke lantai di hadapan para gubernur. Tidak ada satu pun di antara mereka yang melakukannya. Ketika tiba giliran pembantu hitam yang berwajah jelek tersebut, ia melemparkan mangkok yang ada di tangannya hingga pecah.
Khalifah berkata kepada para gubernurnya, lihatlah pembantu ini, wajahnya jelek tetapi akhlaq dan perangainya baik. kemudian khalifah bertanya kepada pembantu yang satu ini, kenapa kamu melemparkan dan memecahkannya ?
Tuan memerintahkanku untuk melemparkan dan memecahkannya, dan dalam pikiranku memecahkannya memang akan mengurangi kekayaan sang khalifah, akan tetapi jika tidak memecahkannya maka itu sama artinya saya menentang perintah tuan.
0 komentar:
Posting Komentar