Hati Yang Sehat
Semua kita tentu memiliki hati. Tapi belum tentu memiliki hati yang
sehat. Para ulama membagi hati menjadi beberapa macam: Al-Qalbu
Al-Salim (hati yang selamat/sehat), Al-Qalbu al-Maridh (hati yang
sakit), Al-Qalbu al-Mayyit (hati yang mati). Tipe yang manakah hati
kita? Ini perlu menjadi perhatian kita. Karena ada orang yang risaunya
berlebihan ketika salah satu anggota badannya sakit. Sibuk mencari obat
dan konsultasi dengan dokter. Sebaliknya mereka acuh tak acuh saja
ketika hatinya yang sakit.
Padahal hati adalah sumber kebaikan hidup
seseorang. Rasulullah Saw mengatakan: “Ingatlah, sesungguhnya dalam
jasad ada segumpal daging, jika ia baik maka baiklah jasad seluruhnya,
dan jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ingat, ia itu adalah
al-Qalbu (Hati).” (Muttafaq `alaih). Ibnu Hajar mengatakan: “Dikhususkan
hati dengan hal itu karena hati adalah amiirul badan (yang menjadi
pemimpin badan), ketika pemimpin baik maka baik pula rakyatnya, ketika
pemimpin rusak, kemungkinan besar rakyatnya juga jadi rusak. Itu
merupakan besarnya fungsi Qalbu (hati). Menjadi dorongan untuk
memperbaikinya dan menjadi isyarat bahwa usaha yang baik mempunyai
pengaruh kepada hati dan pemahaman”.
Dalam tulisan ini kita akan melihat hati kita masih sehat atau tidak?
Apa yang dimaksud dengan hati yang sehat? Apa saja tanda-tanda hati yang
sehat?. Al-Qasimi mengatakan: Qalbun salim (hati yang sehat) adalah
hati yang bebas dari Penyakit kekufuran, nifaq, dan akhlak-akhlak yang
tercela dan keinginan-keinginan yang keji. Ibn Hajar mendefinisikan
Qalbun Salim dengan hati yang selamat dari kotoran dan syirik. Ibnu
Qayyim mengatakan: “Qalbun Salim itu adalah hati
yang selamat dari kesyirikan, dan mengikhlaskan ibadah hanya kepada
Allah SWT, memberikan mahabbah (kecintaan), tawakkal, kembali, takut dan
raja’ (harapan) hanya kepada Allah. Dia ikhlaskan amalnya kepada Allah.
Jika dia memberi, memberi karena Allah. Jika dia menahan/tidak memberi,
dilakukan karena Allah. Tidak cukup sampai disitu, bahkan menyerahkan
kepatuhan dan berhukum hanya kepada Allah dan Rasul-Nya. Qalbun Salim
(hati yang sehat) adalah hati yang terbebas dari syirik, dengki,
irihati, bakhil, sombong, cinta dunia dan jabatan. Hati yang selamat
dari segala penyakit yang menjauhkannya dari Allah SWT. Dan selamat dari
segala yang bisa memutuskan hubungannya dengan Allah.
Hati yang seperti
ini berada dalam surga yang disegerakan di dunia, dan berada dalam
surga di alam barzah, dan dalam jannah (surga) di hari Kiamat. Dan
keselamatan hati itu tidaklah sempurna sehingga hati itu selamat
(terbebas) dari lima perkara: dari syirik yang bertentangan dengan
tauhid, dari bid`ah yang berlawanan dengan sunnah, dari syahwat yang
bertentangan dengan perintah, terbebas dari lalai yang bertentangan
dengan zikir, dan terbebas dari hawa nafsu yang membatalkan tajarrud dan
ikhlas.”
Hati sehat akan memberikan pengaruh positif dalam kehidupan seseorang,
diantaranya adalah: kehidupan yang bahagia, jiwa yang tenang, dan hati
yang mantap. Hati yang sehat akan menjadi hati yang bercahaya dan
lapang. Hati yang sehat dapat menemukan kebenaran, dan membedakan antara
yang hak dengan yang bathil, bisa melihat kebesaran ayat-ayat Allah
SWT. “Dan Apakah orang yang sudah mati kemudian Dia Kami hidupkan dan
Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu Dia
dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang
yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat
keluar dari padanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu
memandang baik apa yang telah mereka kerjakan.” (Al-An`am:122)
Diantara tanda-tanda hati yang sehat adalah: melakukan amal dengan itqon
(sebaik mungkin), tetapi masih merasa ada yang kurang, dan merasakan
besarnya dosa yang dilakukan, merasa khawatir dari kesalahan hati. Anas
bin Malik RA mengatakan: “Sesungguhnya kamu mengetahui
amalan-amalan/pekerjaan-pekerjaan yang dalam pandangan kamu lebih halus
dari rambut, padahal dulu di zaman Rasulullah SAW kami menganggapnya
sebagai al-mubiqaat (hal-hal yang membinasakan).”
Diantara tanda-tanda hati yang sehat itu adalah: hati yang tentram,
tenang dan khusyu` ketika membaca Al-Qur’an dan berbekas dalam akhlak
dan kesehariannya. “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka
manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Ar-Ra`d: 28)
Dan tanda hati yang sehat itu diantaranya adalah: sabar atas kesusahan
dan musibah dan bersyukur atas kesenangan dan nikmat yang diterima.
Rasulullah mengatakan: “Mengagumkan urusan seorang mukmin, seluruh
urusannya baik.
Jika dia mendapat nikmat, dia bersyukur. Dan jika dia
mendapat kesusahan, dia dia sabar, itu baik untuknya.”
Tanda hati yang sehat diantaranya adalah hati yang tak lalai dari
mengingat Allah SWT, dan tidak berteman dengan yang bisa melalaikannya
dari berzikir kepadaNya.
Diantara tanda hati yang sehat adalah hati yang ketika masuk dalam
sholat, hilanglah kesusahan dan kesedihannya di dunia. Dia merasakan
rehat, kenikmatan dan kesejukan hati.
Hati yang sehat merasakan rugi
ketika waktunya habis sia-sia dan tak berguna. Hati yang sehat berusaha
untuk membetulkan segala amal ibadahnya. Bersemangat memupuk.
keikhlasan, mendengarkan dan menerima nasehat yang baik. Bersemangat
mengikuti Rasulullah dan berbuat ihsan.
Semoga Allah SWT menganugerahi
kita hati yang sehat dan memberi kita kebahagiaan dunia dan akhirat.
Amiin.
0 komentar:
Posting Komentar