Kamis, 21 Maret 2013

Anda Takkan Sempurna Selamanya

JADILAH PENGANTAR KEBAIKAN

Biarpun Takkan Sempurna Baiknya, Baiknya Jadilah Pengantar Kebaikan

Anda adalah manusia. Manusia tidak sempurna. Jika begitu adanya, Anda adalah tidak sempurna. Ketidaksempurnaan Anda adalah kesempurnaan kebijakan Allah Ta'ala.

Anda adalah pengusaha. Pengusaha yang baik adalah yang ingin menjadi baik dan lebih baik. Namun, tidak mungkin segala kebaikan ada pada diri Anda. Karena tidak semua kebaikan bisa Anda mengusahakannya. Jika begitu adanya, maka teruslah menjadi orang baik dan lebih baik dari sebelumnya. Salah satu cara terbaiknya adalah:

"Menjadi Pengantar Kebaikan"

Mengantarkan manusia pada kebaikan bagi dunianya, selama itu perkara mubah, adalah kebaikan. Itu dalam hal duniawi. Namun, dalam hal ukhrawi, yang tiap detailnya bisa menjadi bekal untuk negeri akhir nanti, menjadi tukang pos ilmu dan amal saleh adalah kebaikan dan kemuliaan. Tidak hanya di dunia, namun di akhirat. Dan ingat, ikhlas adalah sebuah syarat.

Ketika seseorang menghadiahkan untuk Anda sebuah bingkisan berisi makanan bergizi, tentu Anda akan senang. Maka, lebihlah senangnya Anda ketika seseorang memberi Anda sebingkis kitab, berisikan bagaimana berbekal untuk negeri akhirat. Bahkan, jikalau seorang yang miskin dan begitu belia mengatakan, 'Pak, mari kita mengingat Akhirat', itu adalah sebuah bingkisan mungil yang jikalau Anda renungi dan maknai sebaik-baik perenungan dan pemaknaan, tempat sujud siap menampung banjir air mata.

Tua atau muda, jadilah orang baik.
Miskin atau kaya, semua bisa menjadi orang baik.
Orang baik akan berharap menjadi pengantar kebaikan.
Bahkan orang jahat pun terkadang berharap diantar menuju kebaikan.

Ingatlah siapa-siapa yang pernah menjadi perantara bagi jiwa Anda menemukan kebenaran yang hakiki. Ya, ingatlah mereka yang membuat Anda melihat kebenaran tanpa dibenar-benarkan. Kebenaran murni yang tak bisa dibohongi oleh hati. Ingat siapa-siapa mereka. Setelah ingat, bukan kewajiban menyebut siapa-siapa mereka di tengah manusia, namun yang paling layak Anda lakukan adalah mendoakan mereka. Ingat siapa-siapa mereka. Ingat nama-nama mereka. Jika tidak ingat nama-nama mereka, ingat jasa mereka. Lalu berdoalah...berharap Allah memperbaiki keadaan mereka. Karena...

Mungkin mereka kini berada di pusara...
Mungkin mereka kini masih hidup, namun tak satupun menjamin sempatnya mereka melihat mentari esok...
Mungkin mereka kini berada dalam kesulitan dan kesempitan...

Yang mengantarmu pada kebaikan dan maslahat...siapa saja mereka?

Orang tua Anda dimana kini? Bagaimana kondisi mereka?
Guru-guru lama Anda?
Guru-guru yang pernah ajari huruf-huruf? Siapa mereka?
Teman-teman yang mungkin dahulu Anda benci namun selalu ucapkan doa buat Anda berupa, 'Assalamualaikum', siapa saja mereka?
Teman-teman yang pernah Anda dengkikan -semoga Allah pelihara kita dari karakter ini-, namun rupanya mereka menjadi pengantar hidayah, siapa saja mereka? Bagaimana kabar mereka?
Teman-teman yang mendatangkan pada alam Anda Al-Qur'an dan Hadits meskipun sepotong, meskipun mereka bukan guru Anda, bukan ustadz Anda, bukan orang tua, siapa mereka?

Ketika melihat para tukang pos kebaikan dan maslahat, jadilah Anda seorang yang iri pada mereka. Karena mereka rela mengayuh upaya demi mengilhami manusia. Dan segala ilham jua ilmu adalah Allah Pemberi sejatinya. Irilah pada mereka. Dan jangan mendengki mereka. Jadilah seperti mereka. Jika belum bisa, berbuat baiklah pada mereka. Jangan mendengki mereka. Mungkin mereka memiliki kelemahan dan kesalahan yang berusaha dikikis sedikit demi sedikit. Jika begitu adanya, jangan dicari kekurangan mereka.

Betapa banyak orang menzahirkan kekurangan mereka, dan sungguh banyak yang enggan menasihati mereka.
Betapa banyak orang menyembunyikan kekurangan mereka, dan sungguh banyak yang menjadi penasihat mereka.

Keburukan segunung seringkali dianggap biasa dan tak perlu dibahas.
Kebaikan segunung seringkali dianggap biasa dan hanya keburukan mungil yang seolah perlu dibahas.

Anda takkan sempurna selamanya, karena itu, jangan menuntut siapapun selain Anda berlaku sempurna terhadap Anda; karena belum tentu Anda rela berusaha menjadi sebaik dia.

Baiknya, jadilah pengantar kebaikan.

Semoga bermanfaat dan menjadi motivasi kita dalam kebaikan.

Ustadz Hasan Al-Jaizy


0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution