Bacaan Fatihah Makmum
Jika imam dan munfarid membaca
al-Fatihah di setiap rakaat, lalu bagaimana dengan makmum, apakah dia
membaca atau bacaan imam sudah cukup baginya? Terdapat tiga pendapat
dalam masalah ini.
Pendapat pertama, Makmum tidak membaca al-Fatihah secara mutlak.
Pendapat kedua, Makmum membaca al-Fatihah secara mutlak.
Pendapat ketiga, Makmum membaca dalam shalat sirriyah dan tidak dalam shalat jahriyah.
Pendapat kedua, Makmum membaca al-Fatihah secara mutlak.
Pendapat ketiga, Makmum membaca dalam shalat sirriyah dan tidak dalam shalat jahriyah.
Pendapat pertama adalah pendapat Imam Abu Hanifah.
Pendapat kedua adalah pendapat Imam asy-Syafi’i dalam qaul jadidnya, ia dishahihkan oleh Imam an-Nawawi sebagai madzhab Syafi’iyah, pendapat ini adalah salah satu riwayat dari Malik dan Ahmad.
Pendapat ketiga adalah riwayat lain dari Malik dan Ahmad.
Dalil pendapat pertama
Pendapat kedua adalah pendapat Imam asy-Syafi’i dalam qaul jadidnya, ia dishahihkan oleh Imam an-Nawawi sebagai madzhab Syafi’iyah, pendapat ini adalah salah satu riwayat dari Malik dan Ahmad.
Pendapat ketiga adalah riwayat lain dari Malik dan Ahmad.
Dalil pendapat pertama
عن جابر عن النبي صل الله عليه وسلم قال: مَنْ كَانَ لَهُ إِمَامٌ فَقِرَاءَتُهُ لَهُ قِرَاءَة
Dari Jabir dari Nabi
saw bersabda, “Barangsiapa mempunyai imam maka bacaan imam adalah
bacaan baginya.” (HR. Ahmad nomor 14643). Syaikh Syuaib al-Arnauth dan
kawan-kawan dalam tahqiq Musnad Ahmad menyatakannya hasan dengan
beberapa jalan periwayatannya dan syahid-syahidnya.
عن جابر أن النبي صل الله عليه وسلم قال:
كُلَّ صَلاَةٍ لاَ يُقْرَأُ فِيْهَا بِأُمِّ الكِتَابِ فَهِيَ خَدَاجٌ
إِلاَّ أَنْ يَكُوْنَ وَرَاءَ الإِمَامِ
Dari Jabir bahwa Nabi saw bersabda, “Setiap shalat yang tidak dibaca di
dalamnya Ummul Kitab maka ia kurang kecuali jika di belakang imam.” (HR.
al-Baihaqi dan ad-Daraquthni). Ad-Daraquthni berkata, “Dalam sanadnya
terdapat Yahya bin Sallam, dia dhaif dan yang benar adalah bahwa hadits
ini mauquf.”
Dalil pendapat kedua
Sabda Nabi saw,
لاَصَلاَةَ لِمَنْ لاَيَقْرَأُ فِيْهَا بِفَاتِحَةِ الكِتَابِ
“Tidak ada shalat bagi siapa yang tidak
membaca Fatihatul Kitab di dalamnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari
Ubadah bin ash-Shamit). Hadits ini berlaku umum orang yang shalat, imam,
makmum dan munfarid, tidak ada takhshish yang jelas dan langsung
terhadapnya.
Dari Ubadah bin ash-Shamit bahwa Nabi
saw membaca dalam shalat Shubuh, bacaan terasa berat bagi beliau,
selesai shalat beliau bersabda, “Mungkin kalian membaca di belakang imam
kalian.” Kami menjawab, “Benar, kami membacanya dengan cepat.” Beliau
bersabda, “Jangan lakukan kecuali dengan Ummul Kitab karena tidak ada
shalat bagi siapa yang tidak membacanya.” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi
dan ad-Daraquthni). At-Tirmidzi berkata, “Hadits hasan.” Ad-Daraquthni
berkata, “Hasan.”
Dalil pendapat ketiga
Dari Abu Musa al-Asy’ari berkata, Rasulullah
saw berkhutbah kepada kami, beliau menjelaskan sunnah-sunnah kami dan
mengajarkan shalat kepada kami, beliau bersabda, “Tegakkanlah shaf
kalian kemudian hendaknya salah seorang dari kalian menjadi imam, jika
dia bertakbir maka bertakbirlah kalian, jika dia membaca maka diamlah.”
(HR. Muslim). Sabdanya, “Jika dia membaca maka diamlah.” Ini berarti
makmum diam jika imam membaca. Diamnya makmum dan membacanya imam
menunjukkan bahwa ia dalam shalat jahriyah.
عن أبي هريرة قال : قال رسول الله صل الله
عليه وسلم: إِنَّمَا جُعِلَ الامَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ فَاِذَا كَبَّرَ
فَكَبِّرُوا وَاِذَا قَرَأَ فَأَنْصِتُوا
Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda, “Imam dijadikan sebagai
imam agar dia diikuti, jika dia bertakbir maka bertakbirlah, jika dia
membaca maka diamlah.” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi dan an-Nasa`i).
Muslim menyatakannya shahih.
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw
menyelesaikan shalat di mana beliau mengeraskan bacaan padanya, beliau
bertaya, “Apakah ada seseorang dari kalian yang membaca bersamaku?”
Seorang laki-laki menjawab, “Ada ya Rasulullah.” Beliau bersabda, “Aku
berkata, ‘Mengapa ada yang menentangku dalam membaca al-Qur`an.” Maka
orang-orang menghentikan bacaan bersama Rasulullah saw dalam shalat di
mana beliau mengeraskan bacaan padanya ketika mereka mendengar hal itu dari Rasulullah saw.
by. Flexmedia
0 komentar:
Posting Komentar