Agar Hidup Makin Berarti di Usia Senja
Siapapun
yang melihat sosoknya pasti akan berdecak kagum. Bagaimana tidak, di
usianya yang hampir mendekati enam puluh tahun, dia masih setia
mendatangi satu demi satu kelompok pengajian yang dibinanya. Setiap
hari. Tak jarang, jarak tempuhnya cukup jauh. Semua jarak itu ia tempuh
dengan bersepeda motor.
Ketika
ditanya apa yang membuatnya tetap setia menjalani itu semua terlebih
dengan kondisinya yang telah menjelang senja, Muslimah yang sebelumnya
adalah seorang muallaf tersebut menjawab bahwa ia hanya ingin mengikuti
Rasulullah SAW.
Di dalam surat Ali Imran ayat 31, Allah SWT berfirman,
“Katakanlah
(Muhammad), ‘Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah
mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. ‘ Allah Maha Pengampun, Maha
Penyayang.”
Ibu yang
masih terlihat bugar di usia senjanya itu pun berkata bahwa ia ingin
mengikuti Rasulullah Saw yang telah memberikan seluruh hidup dan daya
upayanya hingga di ujung usia. Meski usianya tak muda lagi, ia ingin
seperti Rasulullah yang terus mengabdi dan memperjuangkan kalimat Allah
SWT hingga maut menjemput. Meski ia sadar bahwa ia tak pernah sebanding
dengan keagungan Rasulullah Saw tetapi ia bertekad, ingin terus berarti
di usia senjanya untuk Islam.
TELADAN RASULULLAH SAW
Tetap berarti di usia senja, sungguh
merupakan hal yang jarang terpikirkan oleh banyak orang. Banyak orang
yang merasa bahwa usia senja, merupakan waktunya beristirahat.
Menghentikan segala kesibukan yang dilakukan di usia muda dan menikmati
hidup hingga ajal datang. Padahal Rasulullah SAW sama sekali tidak
mencontohkan hal ini dalam kehidupannya. Manakala Beliau telah mulai
menapaki hari tuanya, Rasulullah tetap tidak beristirahat kecuali dalam
shalat. Beliau tetap memimpin perang dan Beliau tetap dalam kesibukan
mengurus umatnya. Padahal, jika Rasulullah mau, para sahabat pasti akan
berlomba untuk melayani kebutuhannya agar Beliau dapat menikmati hari
tua.
Namun,
Rasulullah memang tidak pernah mencontohkan hal tersebut dalam sejarah
hidupnya. Walau Beliau adalah kakek yang begitu menyayangi cucu-cucunya,
Beliau juga tidak pernah menggunakan keluarga sebagai alasan untuk
menarik diri dari dunia dakwah dan jihad. Begitupun dengan istri-istri
Beliau. Sebut saja Khadijah ra yang tetap bersemangat membantu
perjuangan Rasulullah bahkan di hari-hari terakhir kehidupannya
ketika harus menghadapi pemboikotan kaum kafir Mekkah. Ia tetap berperan
sebagai orang yang mengurus keperluan logistik kaum Muslimin yang
terjepit boikot di Syi’ib Bani Muththalib.
Begitulah,
Rasulullah Saw dan orang-orang beriman pendahulu kita. Mereka adalah
orang-orang yang tetap bersemangat dan bersungguh-sungguh berjuang di
jalan Allah SWT di usia tuanya. Mereka tetap berkejaran dengan waktu
untuk mengumpulkan bekal menuju tempat peristirahatan yang sebenarnya.
Mereka sepenuhnya yakin bahwa di dunia ini adalah tempat untuk
sebanyak-banyaknya mengumpulkan bekal menuju surga. Tempat
peristirahatan yang paling didamba dan tempat yang paling memuaskan
untuk benar-benar beristirahat.
TETAP BUGAR DI USIA SENJA
Walau
kita tak bisa memungkiri bahwa semakin lanjut usia seseorang maka
stamina juga semakin menurun. Namun, sunnah Rasul-Nya untuk tetap
berjihad dan berdakwah di usia senja ini, kini dibuktikan manfaatnya
melalui penelitian yang pernah dilakukan oleh mahasiswa postdoctoral Universitas California, AS, Alexandra Fiocco dalam study yang bertajuk Health, Aging, and Body Composition.
Fiocco bersama timnya menguji 2500 pria dan wanita 70 dan 79 tahun yang
tinggal di Memphis, Amerika. Kemampuan kognitif (kemampuan penalaran,
logika, pembuktian empirik) responden dites dalam empat sesi yakni pada
awal studi, tahun ketiga, tahun kelima, dan delapan tahun kemudian.
Seiring
berjalannya waktu, kemampuan kognitif para responden memang berkurang.
Sebanyak 53 persen mengalami penurunan kognitif minor dan lebih dari 16
persen responden mengalami penurunan kognitif mayor. Uniknya, 30 persen
peserta study tidak mengalami penurunan bahkan skor mereka naik alias
kemampuan kognitif mereka bertambah baik.
Ternyata, ke-30 persen responden
tersebut adalah mereka yang tetap beraktivitas. Mereka sebagian besar
adalah bekerja sebagai relawan dan bergabung dalam organisasi
kemanusiaan. Mereka ditemukan lebih bugar dan memiliki daya ingat yang
baik. Selain itu, mereka juga tetap aktif berolahraga dan selalu
meningkatkan wawasan mereka. Ummu Arina
0 komentar:
Posting Komentar