Indahnya Membantu Orang Lain Menurut Imam Ridha as
Membantu orang lain dan melakukan
perbuatan baik merupakan satu dari keistimewaan para Imam Maksum as.
Setiap kali berbicara mengenai kewajiban seorang muslim, para Imam
Maksum as dengan pelbagai ungkapan menyebut berbuat baik sebagai salah
satu prinsip nilai dalam masyarakat Islam.
Dalam budaya Islam, berbuat baik kepada orang lain muncul dalam banyak
tema pembahasan dan disebut sebagai jembatan bagi akhirat, ladang
akhirat, perdagangan penuh keuntungan, bekal jalan, kemenangan ilahi dan
lain-lain.
Membantu orang lain dan melayani manusia
bermakna memenuhi kebutuhan mereka dari jalan yang benar, baik dari sisi
materi maupun spiritual. Berbuat baik dikenal dalam budaya Islam
sebagai ibadah yang paling penting. Diriwayatkan dari Rasulullah Saw,
"Orang yang memenuhi kebutuhan saudara mukminnya, seperti orang yang
beribadah kepada Allah seumur hidupnya."(1)
Imam Ridha
as dalam pelbagai kesempatan mengingatkan tradisi baik ini dan
menilainya sebagai perbuatan yang agung. Beliau juga menyebut berbuat
baik kepada orang lain dapat menyebabkan panjang umur(2) dan menyarankan
manusia untuk berbuat baik dan bersedekah.
Imam Ridha
as meriwayatkan dari ayahnya hingga kepada Rasulullah Saw berkata,
"Harta manusia yang paling baik dan bermanfaat adalah yang
disedekahkan."
Sekaitan dengan pengaruh dan ragam
sedekah, Imam Ridha as mengatakan, "Bersedekahlah, sekalipun sedikit.
Karena setiap yang sedikit bila dilakukan demi Allah dengan niat yang
ikhlas dinilai besar dan agung di sisi Allah Swt." "Dengan memberi
sedekah, kalian memohon rezeki yang lebih banyak dari Allah Swt." "Obati
orang yang sakit dengan sedekah." "Setiap perbuatan baik itu seperti
sedekah dan dengan demikian ia memiliki pahala sedekah." Dan juga,
"Membantu orang lemah dan miskin merupakan sedekah terbaik."
Di tempat lain Imam Ridha as menyebut kehidupan ideal ada pada upaya
manusia menjamin kehidupan orang lain dan membantu orang miskin. Beliau
berkata, "Kehidupan terbaik milik siapa yang dapat menjamin kehidupan
orang lain yang hidup bersamanya."(3)
Pada hakikatnya,
setiap apa saja yang dibelanjakan di jalan Allah, sekalipun sedikit,
tetap dihitung besar oleh Allah Swt. Sekaitan dengan hal ini Imam Ridha
as berkata, "Bersikaplah seimbang dalam pengeluaran! Seimbang ketika
memiliki harta atau tidak. Begitu juga dalam berbuat baik, apakah itu
sedikit atau banyak. Karena sesungguhnya Allah menilai besar pemberian
sebagian biji buah kurma, sehingga di Hari Kiamat pahalanya itu seperti
gunung Uhud."
Beliau di tempat lain berkata,
"Berlakulah kepada masyarakat sebagaimana engkau menginginkan bagaimana
mereka berlaku kepadamu."(4)
Imam Ridha as berkata,
"... Pernah terjadi terjadi kekeringan yang luar biasa di masa Bani
Israil selama beberapa tahun. Ada seorang perempuan yang memiliki
segenggam roti. Ketika ia hendak memasukkan roti itu ke dalam mulutnya,
ada seorang peminta-minta yang mendatanginya dan berkata, ‘Wahai hamba
Allah! Saya lapar!'
Perempuan itu berkata pada dirinya, ‘Sedekah pada saat seperti ini sangat baik.'
Ia kemudian mengeluarkan roti itu dari mulutnya dan memberikannya
kepada peminta itu. Perempuan ini memiliki seorang anak kecil yang
sedang pergi mengumpulkan kayu bakar di gurun. Tiba-tiba ada serigala
mendatanginya dan akan membawanya. Anak itu berteriak. Ibunya mendengar
teriakan anaknya dan mengejar serigala itu.
Pada waktu itu, Allah Swt mengutus malaikat Jibril. Ia mengambil anak itu dari mulut serigala dan memberikannya kepada ibunya.
Kepada ibunya malaikat Jibril berkata, ‘Wahai hamba Allah! Apa yang
hendak dimakan serigala itu sebagai balasan makanan yang hendak engkau
makan, tapi tidak jadi dan engkau memberikannya kepada seorang peminta.
Apakah engkau rela dengan semua ini?"(5) (IRIB Indonesia / Saleh Lapadi)
Catatan:
1. Allamah Majlisi, Bihar al-Anwar, jilid 93, hal 383.
2. Al-Kafi, jilid 2, hal 152.
3. Tuhaf al-Uqul, hal 448.
4. Musnad al-Imam Ridha as, jilid 1, hal 385.
5. Tsawab al-‘Amal wa ‘Iqab al-‘Amal, Syeikh Shaduq, Dar ar-Ridha, Tarjomeh Bandar Rigi, hal 301.
0 komentar:
Posting Komentar