Ajaklah Orang Tersenyum
Dalam kehidupan seringkali manusia terlalu”pelit” untuk tersenyum
pada sesamanya, memang tak bisa dipersalahkan, mungkin saja beban
kehidupan yang sudah begitu banyak menghimpit manusia, sehingga untuk
tersenyumpun susah. Apa lagi yang yang sudah tertimpa berbagai macam
mesalah hidup dan kehidupan, yang memang terasa seperti tak
henti-hentinya menimpa manusia. Coba saja anda lihat saudara-saudara
kita yang masih hidup di garis kemiskinan, yang hidup di tempat-tempat
kumuh, di kolong-kolong jembatan atau di pinggir-pinggir rel kereta api
dan sebagainya.
Himpitan hidup yang begitu banyak telah mendera sebagain besar
saudara-saudra kita yang masih kurang beruntung dan ternyata jumlahnya
bukan seratus atau dua ratus, bukan seribu atau dua ribu, bukan sejuta
dan juta orang ternyata dalam skala nasional puluhan jutaan orang
nasibnya kurang beruntung di tanah air Indonesia. Apa lagi lagi kalau
cakrawalanya diperluas ke seluruh dunia, betapa banyak orang yang
nasibnya tak beruntung atau masih hidup di bawah garis kemiskinan,
hitungan bisa ratusan juta orang!
Dan hal tersebut bukan hanya terjadi di negara-negara berkembang di
Asia atau di Afrika, tapi juga terdapat di negara-negara maju di Eropa
atau Amerika Serikat, termasuk di Rusia. Jadi jangan disangka di Rusia
tak ada orang miskin, sehingg susah sekali diajak tersenyum. Himpitan
idiologi komunis sejak 1917 sampai akhir tahun 1991, tak kurang dari 70
tahun, telah membentuk watak atau sipat orang Rusia yang susah sekali
tersenyum, karena selama rezim komunis berkuasa di Uni Soviet, waktu
itu, sekarang Rusia, rakyat dimata-matai oleh KGB.
Sehingga ketakutan berada di mana-mana, jadi sangat masuk akal kalau
orang yang penuh ketakutan susah diajak tersenyum! Makanya Indonesia
yang sejak dulu terkenal dengan senyumannya, sudah mendunia. Indonesia
sudah menerapkan hadist nabi, bahwa senyumlah, dan senyumu pada
saudaramu adalah ibadah. Itu sudah menjadi ciri bangsa Indonesia, bangsa
Indonesia sesulit apapun masih bisa tersenyum, bahkan di tengah-tengah
bencana pun, seperti kebanjiran misalnya, orang Indonesia masih
tertawa, bukan hanya tersenyum, apa lagi kalau sedang disorot camera TV,
wah senyuman pasti mengembang, padahal sedang kebanjiran! Itulah orang
Indonesia.
Senyum pada saudaramu adalah ibadah, berikan senyummu pada semua
orang. Sedekah yang paling murah meriah, gratis! Hanya bermodal kedua
bibir yang tersungging penuh senyum maka tentramlah orang dihadapanmu.
Berikan senyummu dan berbagilah dengan senyuman ….. dihadapanmu mereka
adalah makhluk Allah, mereka diciptakan Allah untukmu berbagi, untukmu
bergaul, untukmu bercerita, untukmu berteman.
Dunia akan sempit bila kamu tak mau senyum, orang akan menjauh darimu
bila kamu tak mau tersenyum, dunia akan menutupi dirinya jika kau tak
mau tersenyum. Dan semua akan menutupi dirinya padamu, jika kamu tak mau
senyum. Senyum perkara kecil, namun berdampak besar. Baik yang
melakukan atau yang tidak melakukannya, yang melakukan berdampak positif
luar biasa bagi diri sendiri juga bagi orang lain, dan bagi yang tak
mau melakukannya juga akan berdampak negatif bagi dirinya sendiri juga
bagi orang lain.
Senyum adalah ibadah yang murah meriah, bahkan gratis ! Marilah
tersenyum dan ajaklah orang lain untuk tersenyum, semoga rakhmat Allah
akan mendatangimu dari arah yang tak terduga hanya karena senyumanmu.
Allah seneng pada orang yang gembira dan menggembirakan orang lain,
Allah juga menyayangi orang yang menyayangi orang lain, Allah juga
menyintai orang yang bahagia dan yang suka membuat bahagia orang lain.
Allah-pun sangat menyintai orang yang sangat menyintai orang lain karena
Allah, awal dari itu semua dimulai dari yang kecil yaitu dengan senyum
pada orang lain.
Senyumlah dan berbagilah, betapa indahnya hidup yang di isi dengan
senyuman dan saling berbagi, sekecil apapun senyuman itu dan sekecil
apapun saling berbagi itu, jangan segan bersedekah walau hanya dengan
seteguk air atau walau hanya dengan sepotong roti. Jabat eratlah
kawanmu, jabat eratlah saudaramu, jabat eratlah teman, karib, kerabatmu.
Mareka ada di sekelilingmu dan mereka adalah ladang amalmu untuk
tersenyum, ladang amalmu untuk berbagi. Gembirakan mereka, bahagiakan
mereka, sayangi dan cintai mereka, mulailah dari yang kecil, yaitu
tersenyumlah, ucapkan salam dan jebat erat tangan mereka, selagi napas
masih ada, selagi waktu masih berpihak padamu, selagi malaikat maut
belum datang menjempumu, tersenyumlah!
Apa sih manfaat tersenyum, tapi jangan lupa, asa jangan tersenyum
sendirian, wah yang satu ini bahaya. Jadi tersenyum punya manfaat sangat
banyak: dianataranya dengan tersenyum otot-otot disekitar wajah atau
muka akan mengendor, wajah akan terasa rilek, dan semakin awet muda.
Karena orang yang banyak tersenyum akan banyak sahabatnya, di amana-mana
sahabatnya ada, dan akan menjawab dengan senyum pula, karena jarang
sekali orang yang tersenyum di jawab sengan sinis atau tak peduli.
Kebanyakan orang kalau tersenyum akan di jawan senyum pula, apa lagi
kalau senyumannya tulus ikhlas hanya karena Allah dan untuk menambah
persaudaraan atau persahabatan. Apa lagi dengan senyum tersebut orang
bias diajak untuk berdakwa, dan dakwah paling murah ya tersenyum itu.
Karena tak mungkin orang diajak untuk kejalan dakwa, bila dengan cara
cemberut, apa lagi dengan cara caci maki atau penghinaan, jelas-jelas
dakwa sepeti ini akan ditinggalkan, bukan diajak tapi diejek!
Jadi dengan modal tersenyum atau dengam modal senyuman seseseorang
dapat mengajak orang lain untuk berbuat baik, berbuat sesuai dengan
syariat atau ajaranNya. Karena tak mungkin atau jarang terjadi orang
bias diajak ke jalan kebaikan kalau caranya dengan kekerasan, dengan
caci maki atau penghinaan, apa lagi kalau yang mengajar merasa paling
benar sendiri, orang lain salah, yang benar dirinya sendiri, wah susah
kalau orang sperti ini mengajak jalan dakwa. Jangankan untuk mengikuti,
untuk dekatpun tak mau.
0 komentar:
Posting Komentar