Jumat, 08 Maret 2013

Kenapa Kita Menangis Saat Dilahirkan

Tahukah kenapa anda menangis saat lahir? 

Tulisan kali ini saya ambil dari kultum seorang sahabat ketika kami sedang berkumpul dalam sebuah kegiatan mentoring.
Aktivitas yang sudah jarang dilakukan oleh pemuda. Dibilang jarang karena saat kita masih anak anak, aktivitas mengaji adalah sesuatu yang diutamakan. Namun seiring berjalannya waktu, bertambahnya umur, bertambahnya kawan, dan meluasnya interaksi sosial, aktivitas mengaji bukan lagi sebuah kesenangan.

Dalam mentoring tidak hanya membaca Al Qur'an namun juga belajar agama yang disesuaikan dengan usia dan kapasitas kita.


Saat dalam kandungan ibu, ternyata kita sudah membuat kontrak dengan Allah. Tawaran dari Allah adalah syurga, bila ingin syurga maka harus bersyahadat. Jika tidak mau menandatangani kontrak maka kita tidak akan pernah ada di dunia ini.


Dan ternyata kita ada disini, melihat keindahan alam ini.

Oh, ternyata kita lupa bahwa sudah menandatangani kontrak itu.


Tahukah kenapa anda saat lahir dulu menangis? Karena mulai hari itu anda akan menjalankan segala konsekuensi dari syahadat anda. Saat dalam kandungan anda sudah diberi tahu bahwa konsekuensinya tidaklah ringan, karena cobaan yang akan kita hadapi didunia ini begitu berat.


Berislam dengan baik dapat membawa ke syurga, dan berislam dengan buruk atau seadanya akan membawa ke neraka.


Setiap manusia memiliki potensi untuk berbuat baik dan buruk sehingga apa yang dilakukan adalah merupakan pilihan anda sendiri.

ketika dalam organisasi dakwah baik itu takmir masjid, ikatan remaja masjid, rohis sekolah maupun lembaga dakwah kampus, kita akan memiliki kesempatan lebih banyak untuk berbuat baik dibandingkan bila berjalan sendiri. potensi kebaikan yang kita miliki akan lebih maksimal bila dalam organisasi, seperti saat kita rapat untuk membicarakan kelangsungan dakwah maka itu adalah sebuah ibadah.


berdakwah adalah sebagai konsekuensi dari keimanan kita kepada Allah. Dan jangan lupa bahwa Allah telah menjamin kemenangan agama ini. Sehingga Islam akan tetap hidup, ada ataupun tidak ada kita didalamnya. Islam tidak membutuhkan kita, tapi kitalah yang membutuhkan Islam karena kita terikat kontrak dengan Allah.
  

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution