Istighfar Dan Rezeki
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim
...
Istighfar
secara bahasa bermakna memohon ampun kepada Allah SWT. Ketika seseorang
melakukan kesalahan atau dosa, ia dapat segera memohon ampun kepada Allah
dengan membaca istighfar.
Mengingat
setiap manusia tidak pernah lepas dari salah dan dosa, maka istighfar
semestinya dilakukan setiap saat dan sesering mungkin......
Rasulullah
SAW sendiri yang terjaga dari salah dan dosa (ma'sum) tidak pernah lupa membaca
istighfar. Kata beliau, ''Sesungguhnya terdapat kesalahan atas kalbuku,
sehingga aku membaca istighfar sebanyak seratus kali dalam sehari.'' (HR
Muslim).
Meski
demikian, istighfar tidak akan berarti apa-apa jika perbuatan dosa tersebut
diulang kembali. Di sinilah pentingnya mengiringi istighfar dengan bertobat.
Tobat
secara bahasa bermakna kembali. Yaitu, kembali kepada jalan yang benar. Tobat
seseorang baru sempurna jika disertai dengan dua hal.
Kedua,
menyesali perbuatan dosa atau maksiat tersebut dengan diiringi tekad tidak akan
melakukannya lagi.
Bukan
hanya itu. Istighfar ternyata juga ada hubungannya dengan rezeki dan urusan
lain dalam hidup. Sabda Baginda Rasulullah SAW, ''Barangsiapa memperbanyak
istighfar, maka Allah akan melapangkan setiap kesusahannya, memberi jalan
keluar setiap kesukarannya, dan memberi rezeki tanpa diduga-duga. (HR Abu Dawud
dan Nasa'i).
Dalam salah satu ayat-Nya, Allah SWT berfirman, ''Maka aku (Nabi Nuh) katakan kepada mereka, 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan lebat kepadamu, membanyakkan harta dan anak-anak, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan sungai-sungai'.'' (QS 71: 10-12).
Dalam salah satu ayat-Nya, Allah SWT berfirman, ''Maka aku (Nabi Nuh) katakan kepada mereka, 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan lebat kepadamu, membanyakkan harta dan anak-anak, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan sungai-sungai'.'' (QS 71: 10-12).
Dalam
menafsirkan ayat ini, ahli tafsir Ibnu Katsir mengungkapkan bahwa istighfar dan
tobat seseorang kepada Allah akan menjadi jalan datangnya rezeki, turunnya
hujan yang membawa keberkahan, bertambahnya keturunan, dan melimpah ruahnya
hasil bumi.
Pada dasarnya, orang yang beristighfar sedang mengakui kesalahan yang mengotori jiwanya. Ketika ia memohon ampun dan bertobat, noda itu akan terhapus dari hatinya. Hati yang bersih akan mudah melakukan kebaikan, termasuk mencari rezeki. Hati yang bersih akan mendorong seseorang untuk mendapatkan rezeki yang baik dan halal. Dari rezeki yang halal itulah turun keberkahan Allah SWT.
Pada dasarnya, orang yang beristighfar sedang mengakui kesalahan yang mengotori jiwanya. Ketika ia memohon ampun dan bertobat, noda itu akan terhapus dari hatinya. Hati yang bersih akan mudah melakukan kebaikan, termasuk mencari rezeki. Hati yang bersih akan mendorong seseorang untuk mendapatkan rezeki yang baik dan halal. Dari rezeki yang halal itulah turun keberkahan Allah SWT.
Sebaliknya,
hati yang dihiasi dosa, akan mendorong pemiliknya melakukan kejahatan. Ia tidak
akan sungkan melakukan perbuatan kotor dan tidak halal. Dengan demikian, dosa
dalam hati seseorang jika tidak segera dihapus dengan istighfar dan bertobat,
akan menimbulkan dosa baru lainnya.
Pada
akhirnya pribadi yang kotor oleh dosa akan jauh dari keberkahan rezeki Allah
sebagaimana sabda Nabi SAW, ''Seorang hamba dicegah dari rezeki akibat dosa
yang diperbuatnya.'' (HR Ahmad dan Ibnu Majah). Berkaitan dengan hadis ini, Ibnu
Qayyim Al-Jauzi mengatakan, ''Jika ketakwaan merupakan penyebab datangnya
rezeki, maka meninggalkannya dapat menimbulkan kefakiran. Tidak ada satu pun
yang dapat memudahkan rezeki Allah kecuali dengan meninggalkan maksiat.''
Semoga
kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah ..
Wallahu
a'lam bish-shawab ...
0 komentar:
Posting Komentar