Rabu, 20 Maret 2013

Doa Dan Amalan Untuk Ketenangan Hidup

( AMALAN ) DOA DAN AMALIAH MERAIH KETENANGAN HIDUP 

Sering, sebagian kita mengatakan, “orang kafir tidak shalat dan haji, tetapi dia bisa kaya.” Pernyataan itu sesungguhnya betul. Namun satu hal yang orang tidak banyak tahu. Berdasarkan firman Allah, orang-orang kafir, karena amal-amal mereka tidak didasarkan atas iman, tidaklah mendapatkan balasan dari Tuhan di akhirat, walaupun di dunia mereka mengira akan mendapatkan balasan atas amalan mereka itu.


Allah SWT Berfirman : “Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya.” (QS. An-Nuur [24]: 39).

Rasulullah memberikan anjuran kita untuk berdoa seperti ini; “Allahumma latajaliddunya akbara hammina, wala mablaga ilmina” (Ya Allah, janganlah Engkau jadikan dunia ini sebagai puncak cita-cita dan tujuan akhir pengetahuan kami).

Jadi, siapa yang hidup tujuan akhirnya hanya untuk harta, maka dia akan menjadi pewaris Qarun. Demikian pula halnya siapa yang hidup untuk tahta maka ia akan menjadi pewaris Fir’aun. Dan, siapa yang cinta hawa nafsu, dia akan menjadi bagian dari tentara setan.

Dalam kitab Ihya’ 'Ulumuddin Imam al-Ghazali menyatakan, keimanan sangat mudah goyah pada awal mula pertumbuhannya, apalagi di kalangan anak kecil dan kaum awam. Oleh karenanya iman harus selalu diperkokoh. Selanjutnya beliau berkata, “Jalan untuk menguatkan dan meneguhkan iman bukanlah dengan mempelajari kemahiran berdebat dan teologi (ilmu kalam), akan tetapi dengan (1) menyibukkan diri membaca al-Qur`an berikut tafsirnya, (2) membaca Hadits disertai maknanya, dan (3) menyibukkan diri dengan menunaikan berbagai tugas ibadah. Dengan demikian kepercayaannya senantiasa bertambah kokoh oleh dalil dan hujjah al-Qur`an yang mengetuk pendengarannya, juga oleh dukungan Hadits-hadits beserta faidahnya yang ia temukan, kemudian oleh pendar cahaya ibadah dan tugas-tugasnya. Hal itu juga diiringi dengan (4) menyaksikan kehidupan orang-orang shalih, bergaul dengan mereka, memperhatikan tindak-tanduk mereka, mendengar petuah-petuah mereka, juga melihat perilaku mereka dalam ketundukannya kepada Allah, rasa takut mereka kepada-Nya, serta kemantapan mereka kepada-Nya.”

Keseorang mulai menjauh dari al-Qur`an, tidak mengenal Hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, kocar-kacir ibadahnya, dan memiliki lingkungan maupun teman bergaul yang rusak, berarti ia tengah menelantarkan imannya. Maka, boleh jadi, seperti kata Imam Abu Hanifah, setan pun akan merampasnya. Na’udzu billah!

Bila seseorang menjauhi al-Qur`an dan Hadits, maka akar-akar iman di hatinya pun mulai goyah. Rasulullah bersabda, “Sungguh telah aku tinggalkan di tengah-tengah kalian – selama kalian selalu berpegang teguh kepadanya – maka kalian tidak akan tersesat, yaitu Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya.” (Riwayat al-Hakim dari Ibnu ‘Abbas. Hadits shahih).

Bila tugas-tugas ibadahnya berantakan dan ia lalaikan, maka Allah pun akan mengacaukan hati dan kehidupannya, hingga terasa sempit dan menggelisahkan. Allah berfirman, “Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada Hari Kiamat dalam keadaan buta.” (QS: Thaha [20]: 124).

Oleh karenanya Allah mengajari kita sebuah doa agar iman dan hidayah senantiasa tertanam di hati dan tidak dilenyapkan-Nya.

رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ

“Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau memberi petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu; Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi (karunia).” (QS: Ali ‘Imran [3]: 8).

Dari Anas Radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam banyak mengucapkan doa:

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ


"Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati kami di atas agama-Mu."

- Tim Ustadz -

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution