(Ciri) Anak yang Soleh/Solehah
"Setiap anak dilahirkan dalam
keadaan yang fitrah (Islam), maka orang tuanya yang menyebabkan dia
menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi." (HR Bukhari)
Saat Rasulullah SAW sedang thawaf, Rasulullah SAW bertemu dengan seorang anak muda yang pundaknya lecet-lecet. Setelah selesai thawaf, Rasulullah SAW bertanya kepada anak muda itu:
"Kenapa pundakmu itu?" Jawab anak muda itu: "Ya
Rasulullah, saya dari Yaman, saya mempunyai seorang ibu yang sudah udzur.
Saya sangat mencintai dia & saya tidak pernah melepaskan dia. Saya
melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat, ketika sholat, atau ketika
istirahat, selain itu sisanya saya selalu menggendongnya".
Lalu anak muda itu bertanya: "Ya Rasulullah, apakah aku sudah termasuk ke dalam orang yg sudah berbakti kepada orang tua?" Nabi SAW sambil memeluk anak muda itu & mengatakan: "Sungguh
Allah ridho kepadamu, kamu anak yang soleh, anak yang berbakti, tapi anakku
ketahuilah, cinta orangtuamu tidak akan terbalaskan olehmu".
Dari hadist tersebut kita mendapat gambaran bahwa amal ibadah kita
ternyata tidak cukup untuk membalas cinta dan kebaikan orang tua kita,
namun minimal kita bisa memulainya dgn menjadi anak yang soleh, dimana doa anak yang sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah.
Dari Abu Hurairah (ra), berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW: Apabila wafat seorang hamba (manusia) maka terputuslah segala amalannya kecuali 3 perkara: shodaqah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang salih yg mendoakannya. (HR Muslim)
Allah SWT menjadikan alam dunia ini sebagai alam beramal. Di alam inilah manusia harus bersungguh-sungguh membuat perbekalan untuk kebahagiaan hidupnya di akhirat nanti. Sedangkan alam akhirat adalah alam pembalasan. Manusia akan mendapat ganjaran di akhirat nanti sesuai dgn usaha mereka di dunia ini, jika baik berbahagialah ia di sana, dan jika sebaliknya akan menderitalah ia.
Bagi umat Islam kematian bukanlah akhir segala-galanya. Kematian hanyalah sekedar perpindahan dari alam amal ke alam pembalasan. Di alam akhirat kita tidak dapat menambah amal baik kita lagi walaupun sebesar zarrah, demikian juga dgn usaha untuk pengampunan dosa. Segala amalan manusia terputus kecuali tiga perkara. Itupun hanyalah sekedar kesan dari amalan-amalannya ketika di dunia dahulu, yaitu:
Dari Abu Hurairah (ra), berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW: Apabila wafat seorang hamba (manusia) maka terputuslah segala amalannya kecuali 3 perkara: shodaqah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang salih yg mendoakannya. (HR Muslim)
Allah SWT menjadikan alam dunia ini sebagai alam beramal. Di alam inilah manusia harus bersungguh-sungguh membuat perbekalan untuk kebahagiaan hidupnya di akhirat nanti. Sedangkan alam akhirat adalah alam pembalasan. Manusia akan mendapat ganjaran di akhirat nanti sesuai dgn usaha mereka di dunia ini, jika baik berbahagialah ia di sana, dan jika sebaliknya akan menderitalah ia.
Bagi umat Islam kematian bukanlah akhir segala-galanya. Kematian hanyalah sekedar perpindahan dari alam amal ke alam pembalasan. Di alam akhirat kita tidak dapat menambah amal baik kita lagi walaupun sebesar zarrah, demikian juga dgn usaha untuk pengampunan dosa. Segala amalan manusia terputus kecuali tiga perkara. Itupun hanyalah sekedar kesan dari amalan-amalannya ketika di dunia dahulu, yaitu:
1. Sadakah Jariah 2. Ilmu yang bermanfaat 3. Anak Salih yang Mendoakannya
Yg dimaksudkan dgn anak yang salih ialah anak kandungnya, baik yg lelaki ataupun wanita, cucunya dari anak lelaki ataupun cucunya dari anak perempuan. Ibu-bapa akan terus mendapat ganjaran pahala dari segala amalan baik dan doa-doa mereka. Anak cucu yang salih setiap waktu mendoakan orang tua mereka agar mendapat ampunan Allah, rahmat Allah, derajat yg tinggi & lipat ganda pahala di sisi Allah SWT.
Berbakti kepada Ibu-bapa setelah mereka wafat
Yg dimaksudkan dgn anak yang salih ialah anak kandungnya, baik yg lelaki ataupun wanita, cucunya dari anak lelaki ataupun cucunya dari anak perempuan. Ibu-bapa akan terus mendapat ganjaran pahala dari segala amalan baik dan doa-doa mereka. Anak cucu yang salih setiap waktu mendoakan orang tua mereka agar mendapat ampunan Allah, rahmat Allah, derajat yg tinggi & lipat ganda pahala di sisi Allah SWT.
Berbakti kepada Ibu-bapa setelah mereka wafat
Dari
Abu Usaid Malik bin Rabi’ah As-Saa’idi (ra) berkata: Ketika kami sdg
duduk-duduk dgn Rasulullah SAW tiba-tiba datang seorang lelaki dari Bani
Salamah, lalu berkata: “Ya Rasulullah, adakah masih ada lagi bakti yg dapat aku lakukan kepada ibu-bapaku setelah mereka berdua wafat?” Jawab Rasulullah SAW: “Ada,
yaitu: Mendoakan mereka, memohon ampunan untuk mereka, melaksanakan
wasiat mereka, menghubungkan silaturrahmi yg tidak mungkin sampai
kepadamu kecuali dgn mereka, memuliakan sahabat karib mereka.” [HR Abu Daud, Ibnu Majah & Ibnu Hibban]
Selain kandungan hadis di atas, kita juga boleh bersedekah untuk mereka, dan sadakah itu dapat memberi manfaat kepada mereka. Ini berdasarkan hadis berikut:
Selain kandungan hadis di atas, kita juga boleh bersedekah untuk mereka, dan sadakah itu dapat memberi manfaat kepada mereka. Ini berdasarkan hadis berikut:
Dari Abu Hurairah (ra) berkata:
“Seorang
lelaki pernah bertanya kepada Rasulullah SAW: Sesungguhnya ayahku telah
wafat, beliau tidak berwasiat apa-apa, adakah dapat memberi manfaat
kepadanya jika aku bersadakah untuknya?” Jawab Nabi SAW: “Dapat.” [HR Muslim, Ahmad dan An-Nasa’i]
Kita juga boleh menyempurnakan nazar mereka, zakat, haji, melunasi hutang mereka. Demikian juga dengan menghubungi kaum kerabat/saudara dan sahabat-sahabat karib mereka adalah juga termasuk ke dalam berbuat bakti/ihsan kepada mereka. Ini berdasarkan hadis-hadis di bawah ini:
Kita juga boleh menyempurnakan nazar mereka, zakat, haji, melunasi hutang mereka. Demikian juga dengan menghubungi kaum kerabat/saudara dan sahabat-sahabat karib mereka adalah juga termasuk ke dalam berbuat bakti/ihsan kepada mereka. Ini berdasarkan hadis-hadis di bawah ini:
Dari Abdullah bin Omar, berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya
jenis bakti (kepada kedua ibu-bapa) yg paling baik ialah anak yg
menghubungi keluarga orang yg paling dikasihi oleh bapaknya.” [HR Muslim]
Berbakti kepada Kedua Orang Tua Lebih Didahulukan atas Jihad & Hijrah!
0 komentar:
Posting Komentar