Kamis, 18 Februari 2016

Jangan Menyalahkan Orang Lain

Suka Menyalahkan Orang Lain 

Bersegeralah beramal! Karena dunia ini adalah tempat beramal tanpa hisab di dalamnya dan akhirat adalah tempat hisab tanpa amal di dalamnya.


“Mereka menjawab: ‘Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami akan merajam kamu dan kamu pasti akan mendapat siksa yang pedih dari kami’. Utusan-utusan itu berkata: ‘Kemalangan kamu adalah karena kamu sendiri. Apakah jika kamu diberi peringatan (kamu bernasib malang)? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampui batas’.” (QS. Yasin [36]: 18-19).

Saya merasa heran dengan orang yang selalu menyalahkan orang lain atas setiap musibah yang menimpanya. Dia tidak mau merenung mengapa semua itu terjadi pada dirinya dan mengapa tidak pada orang lain. Hal itu ibarat dia terkena lemparan bola golf padahal berada di tengah lapangan yang sangat luas. Tidakkah dia berpikir mengapa bola golf yang sekecil itu bisa mengenainya?

Jika hal itu terjadi pada diri Anda, mulailah menginstrospeksi diri, mungkin ada dosa yang pernah Anda lakukan? Mungkin amalan Anda tidak karena Allah? Mungkin ada kata-kata Anda yang menyakiti hati orang lain dan orang itu mendoakan Anda agar Anda terhina? Buatlah beribu-ribu kemungkinan atas setiap musibah yang terjadi pada diri Anda. Fudhail bin Iyadh pernah berkata, bahwa jika ia berbuat dosa maka pengaruhnya bisa menimpa keluarganya dan hewan tunggangannya. Sedangkan Ibnu Sirin merasakan bahwa penyebab dia mengalami kebangkrutan adalah karena empat puluh tahun yang lalu dia pernah mengatakan kata-kata kasar pada orang lain.

Janganlah Anda merasa sombong dengan apa yang Anda miliki sehingga Anda tidak mau mengakui kesalahan Anda sendiri. Dan janganlah sombong ketika berhadapan dengan teman-teman Anda karena mereka akan menjauhi Anda. Orang-orang yang tidak mau mengakui kekurangan dirinya, kelak akan menderita berkepanjangan, dunia terasa sempit, dan musibah demi musibah akan menimpanya tanpa ia sendiri mampu menghentikannya.

Kita tentu kasihan dengan mereka. Sudah diberi jalan, mereka malah mencari jalan yang lain. Sudah diberi peluang, mereka malah melepasnya. Sudah diberi anugerah, mereka malah mencari yang lain. Semuanya dikembalikan pada diri mereka masing-masing, maukah mereka mendapatkan kebahagiaan? Atau mereka lebih memilih hidup menderita? Maukah mereka merendahkan hati dihadapan sesama, menangisi dosa-dosa, bertaubat, khusyu, tunduk dan berharap hanya kepada-Nya?

Wahai sahabatku, hendaknya Anda menyesali dosa-dosa yang telah Anda perbuat dan memperbanyak amal untuk negeri akhirat. Karena disanalah tempat Anda kembali untuk selamanya. Sungguh dunia ini hanya persinggahan sementara. Ia tak lebih sebagai tempat untuk bercocok tanam amal Anda. Segalanya akan berakhir dengan cepat. Lihatlah, mereka yang baru lahir ke dunia kemudian Allah mematikannya. 

Bukankah Allah membiarkan hidup lama orang-orang yang sudah tua usia? Wahai sahabat, semua itu pasti ada hikmahnya. Sesungguhnya kematian itu merupakan rahasia Allah. Rahasia itu membuat manusia bersiap-siap menyambut kedatangan sang maut.



0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution