Makna Tersirat di Balik Mencium Tangan Orangtua
Bila mencium tangan niatkan semuanya dengan ibadah dan rasa hormat terlebih untuk orangtua. Berkah orangtua terletak pada ketulusan kita
sebagai anak dalam bertindak.
Seberapa seringkah kita mencium tangan orangtua sebelum pergi
beraktivitas? Jika sudah rutin maka itu yang sangat dianjurkan. Namun
jika masih jarang atau bahkan tidak pernah, segeralah ubah kebiasaan
tersebut.
Mengapa demikian?
Mencium tangan orangtua memang bukan sesuatu yang wajib, namun
sunnah. Hanya di balik persoalan antara wajib dan sunnah itu tersimpan
banyak manfaat yang besar. Ada hubungan yang tidak berjarak antara
orangtua dan anak. Untuk itu, rasanya sangat tepat jika tindakan mencium
tangan tersebut menjadi sesuatu yang lumrah dilakukan.
Semua itu niatkan hanya untuk menghormati dan menyayangi beliau yang
telah banyak memberikan kebaikannya tanpa pamrih. Bisakah kita membalas
kebaikan mereka? Terkadang kita bisa saja memberikan jawaban ‘iya’,
tetapi ketika akan melakukannya lebih sering berpikir ulang karena
alasan ini dan itu.
Orangtua yang menyayangi anaknya sudah pasti akan melakukannya secara
total, begitu juga sebaliknya. Selain itu, berkah orangtua untuk
anaknya juga akan mengalir seraya menjulurkan tangannya. Mereka akan
berdoa dengan tulus dan ikhlas untuk kebaikan dan kesuksesan kita.
Dengan begitu, manfaat yang sangat besar akan dirasakan saat ini atau di
masa mendatang untuk kita sebagai anak.
Lalu, bagaimana jika orangtua kita sudah tiada? Sebenarnya ada rasa
kerugian yang teramat besar jika mereka telah tiada dan kita tidak
membiasakan mencium tangannya. Kita bisa melakukannya kepada orang
tua/saudara yang kita sayangi. Niatkan semuanya hanya untuk menghormati
dan menyayangi mereka. Percayalah bahwa Tuhan Maha Mengetahui segalanya
apa yang ada dalam niat kita sebagai anak yang berbakti.
Mencium Tangan dengan Niat Duniawi
Meskipun mencium tangan orangtua sangat dianjurkan, namun ada
beberapa sikap mencium tangan yang sebaiknya tidak dilakukan. Mencium
tangan orang yang lebih tua bisa diibaratkan dengan kita yang memberi
hormat dan segan terhadap beliau. Namun banyak yang terjadi di
masyarakat dengan mencium tangan itu memiliki niat duniawi semata.
Lantas, apa yang dimaksud dengan duniawi itu? Mencium tangan dengan
niat duniawi mempunyai pengertian bahwa kita hanya mengejar kekayaan
atau kekuasaan yang dimiliki oleh orang yang kita salami tersebut.
Ambil contoh pejabat yang memiliki kekayaan serta kekuasaan di
wilayah tertentu. Kita bisa saja merasa hormat dengan beliau, namun
seraya berniat ingin mendapat jabatan tertentu. Rasa hormat yang kita
perlihatkan di mata pejabat tersebut bisa jadi dipandang lain olehnya.
Pejabat tersebut akan berpikir karena dia telah hormat kepadanya
sehingga memberikan jabatan yang layak kepadanya.
Ada beberapa hal yang harus kita renungkan mengenai mencium tangan
ini. Niatkan semuanya dengan ibadah dan rasa hormat yang bukan duniawi,
terlebih untuk orangtua. Berkah orangtua terletak pada ketulusan kita
sebagai anak dalam bertindak.
0 komentar:
Posting Komentar