Hidup itu Sangat Sederhana
Ada seseorang saat melamar kerja,
memungut sampah kertas di lantai ke dalam tong sampah, dan hal itu
terlihat oleh peng-interview, dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut.
Ada seorang anak menjadi murid
di toko sepeda. Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak
untuk diperbaiki di toko tersebut. Selain memperbaiki sepeda tersebut, si anak
ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap. Murid- murid lain
menertawakan perbuatannya. Keesokan hari setelah sang empunya sepeda
mengambil sepedanya, si adik kecil ditarik/diambil kerja di tempatnya.
Seorang anak berkata kepada
ibunya: “Ibu hari ini sangat cantik.”
Ibu menjawab: “Mengapa?”
Anak
menjawab: “Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah.”
”Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah, hanya perlu tidak marah-marah.”
Seorang petani menyuruh anaknya
setiap hari bekerja giat di sawah.
Temannya berkata: “Tidak perlu
menyuruh anakmu bekerja keras, Tanamanmu tetap akan tumbuh dengan
subur.”
Petani menjawab: “Aku bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku
sedang membina anakku.”
”Ternyata membina seorang anak sangat mudah, cukup membiarkan dia rajin bekerja.”
Seorang pelatih bola berkata
kepada muridnya: “Jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana
cara mencarinya?”
Ada yang menjawab: “Cari mulai dari bagian tengah.”
Ada pula yang menjawab: “Cari di rerumputan yang cekung ke dalam.”
Dan
ada yang menjawab: “Cari di rumput yang paling tinggi.”
Pelatih
memberikan jawaban yang paling tepat: “Setapak demi setapak cari dari
ujung rumput sebelah sini hingga ke rumput sebelah sana.”
”Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat gampang, cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap secara berurutan, jangan meloncat-loncat.”
Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang tinggal di pinggir jalan: “Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku.”
Katak di pinggir jalan menjawab: “Aku
sudah terbiasa, malas untuk pindah.”
Beberapa hari kemudian katak
“sawah” menjenguk katak “pinggir jalan” dan menemukan bahwa si katak
sudah mati dilindas mobil yang lewat.
”Ternyata sangat mudah menggenggam nasib kita sendiri, cukup hindari kemalasan saja.”
Ada segerombolan orang yang
berjalan di padang pasir, semua berjalan dengan berat, sangat
menderita, hanya satu orang yang berjalan dengan gembira.
Ada yang
bertanya: “Mengapa engkau begitu santai?”
Dia menjawab sambil tertawa:
“Karena barang bawaan saya sedikit.”
”Ternyata sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan, cukup tidak serakah dan memiliki secukupnya saja.”
http://miftakhurriza.blogspot.co.id
0 komentar:
Posting Komentar