Kamis, 04 Februari 2016

Di Bawah Tetapi Ia Bukan Lemah

Istiqomah seperti Rumput

WALAU dipijak berulang kali, ia masih mampu bertahan.

Rumput memang lembut, ia melentur apabila dipijak, tetapi akan kembali ke bentuk asal. 


Coba kalau rumput itu keras?

Jadi, kelembutan pada rumput sebenarnya adalah satu kekuatan bukan kelemahan. Kita pun begitu, jangan terlalu berkeras. Kita boleh tegas, tapi jangan berkeras.

Rumput juga tidak pernah tumbuh bersendirian. Sekali tumbuh mesti bersama dengan yang lain. Gerak tumbuhnya perlahan tetapi sangat konsisten. Sehari demi sehari tanpa kita sedari seluruh kawasan telah dilitupi. Itulah rahsia rumput, hidupnya sentiasa berjemaah dan istiqomah.

Jadilah seperti rumput.

Dengan hidup berjamaah dan bersikap konsisten, banyak kebaikan yang dapat dibuat. Musuh pun tidak dapat menggugat.

Ya, rumput selalu dipijak tetapi ia tidak dihina. Ia selalu di bawah tetapi ia bukan lemah. Sekalipun lemah lembut, ia tidak musnah walau dipukul ribut. 


 Oleh: Achmad Tuqo Syadid Billah
--------------------------------------

Saudaraku,

Allah SWT adalah satu-satunya Dzat yang patut kita sembah dan kita agungkan. Tidak ada Tuhan selain Dia yang patut kita banggakan. Sebab, kekuatan terbesar hanyalah milik-Nya. Kalau pun ada yang menyerupainya, pasti memiliki titik kelemahan, sebab statusnya sama saja, yakni sebagai hamba. Sedangkan Allah SWT tidak mempunyai titik kelemahan itu, sebab Allah Maha Perkasa.

Saudaraku,

Sebagai seorang hamba kita harus taat dan patuh terhadap perintah-Nya. Jangan sekali-kali kita membangkang terhadap apa yang ia anjurkan. Dan jangan pula kita melakukan hal-hal yang ia larang. Sebab, itulah yang membuat derajat kita sebagai hamba menjadi kecil dan tidak berarti di mata Allah SWT. Lalu, bagaimana menjadi seorang hamba yang baik itu? Salah satu cara yang menunjukkan bahwa kita ialah seorang hamba yang baik ialah dengan cara melakukan ibadah untuk menggapai ridha-Nya. Banyak berbagai ibadah yang bisa kita perbuat. Namun yang pasti melakukan apa yang ia perintahkan dan menjauhi apa yang dilarang oleh Allah SWT.

Saudaraku,

Jangan sampai kita terlena oleh godaan-godaan syetan. Sebab, syetan biasanya akan membutakan mata hati kita. Di mana yang baik itu terlihat menjadi buruk, dan yang buruk terlihat menjadi baik dan menggiurkan. Itulah tipu daya syetan. Maka, mendekatkan diri kepada Allah-lah satu-satu jalan utama untuk menjaga diri dari godaan syetan.

Berdoa merupakan bentuk kepasrahan diri kita sebagai seorang hamba. Maka, perbanyaklah meluangkan waktu untuk berdoa kepada-Nya. Sebab, Allah SWT adalah Pangeran yang paling senang jika dipinta. Maka, jangan pernah segan untuk meminta kepada-Nya. Tentunya, dibarengi dengan usaha maksimal untuk meraih apa yang kita inginkan, dan berusaha membentengi diri dari segala godaan, yakni memperbanyak dzikir dan membaca Quran.



Wallahhu Ta’ala A’lam
 www.islampos.com

 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution