Istiqomah seperti Rumput
WALAU dipijak berulang kali, ia masih mampu bertahan.
Rumput memang lembut, ia melentur apabila dipijak, tetapi akan kembali ke bentuk asal.
Coba kalau rumput itu keras?
Jadi, kelembutan pada rumput sebenarnya adalah satu kekuatan bukan kelemahan. Kita pun begitu, jangan terlalu berkeras. Kita boleh tegas, tapi jangan berkeras.
Rumput juga tidak pernah tumbuh bersendirian. Sekali tumbuh mesti
bersama dengan yang lain. Gerak tumbuhnya perlahan tetapi sangat
konsisten. Sehari demi sehari tanpa kita sedari seluruh kawasan telah
dilitupi. Itulah rahsia rumput, hidupnya sentiasa berjemaah dan
istiqomah.
Jadilah seperti rumput.
Dengan hidup berjamaah dan bersikap konsisten, banyak kebaikan yang dapat dibuat. Musuh pun tidak dapat menggugat.
Ya, rumput selalu dipijak tetapi ia tidak dihina. Ia selalu di bawah tetapi ia bukan lemah. Sekalipun lemah lembut, ia tidak musnah walau dipukul ribut.
Oleh: Achmad Tuqo Syadid Billah
--------------------------------------
Saudaraku,
Allah SWT adalah satu-satunya Dzat yang patut kita sembah dan kita
agungkan. Tidak ada Tuhan selain Dia yang patut kita banggakan. Sebab,
kekuatan terbesar hanyalah milik-Nya. Kalau pun ada yang menyerupainya,
pasti memiliki titik kelemahan, sebab statusnya sama saja, yakni sebagai
hamba. Sedangkan Allah SWT tidak mempunyai titik kelemahan itu, sebab
Allah Maha Perkasa.
Saudaraku,
Sebagai seorang hamba kita harus taat dan patuh terhadap
perintah-Nya. Jangan sekali-kali kita membangkang terhadap apa yang ia
anjurkan. Dan jangan pula kita melakukan hal-hal yang ia larang. Sebab,
itulah yang membuat derajat kita sebagai hamba menjadi kecil dan tidak
berarti di mata Allah SWT. Lalu, bagaimana menjadi seorang hamba yang
baik itu? Salah satu cara yang menunjukkan bahwa kita ialah seorang hamba yang
baik ialah dengan cara melakukan ibadah untuk menggapai ridha-Nya.
Banyak berbagai ibadah yang bisa kita perbuat. Namun yang pasti
melakukan apa yang ia perintahkan dan menjauhi apa yang dilarang oleh
Allah SWT.
Saudaraku,
Jangan sampai kita terlena oleh godaan-godaan syetan. Sebab, syetan
biasanya akan membutakan mata hati kita. Di mana yang baik itu terlihat
menjadi buruk, dan yang buruk terlihat menjadi baik dan menggiurkan.
Itulah tipu daya syetan. Maka, mendekatkan diri kepada Allah-lah
satu-satu jalan utama untuk menjaga diri dari godaan syetan.
Berdoa merupakan bentuk kepasrahan diri kita sebagai seorang hamba.
Maka, perbanyaklah meluangkan waktu untuk berdoa kepada-Nya. Sebab,
Allah SWT adalah Pangeran yang paling senang jika dipinta. Maka, jangan
pernah segan untuk meminta kepada-Nya. Tentunya, dibarengi dengan usaha
maksimal untuk meraih apa yang kita inginkan, dan berusaha membentengi
diri dari segala godaan, yakni memperbanyak dzikir dan membaca Quran.
Wallahhu Ta’ala A’lam
www.islampos.com
0 komentar:
Posting Komentar