Tentang Membantu/Memberi Kemudahan dan Renungan Agar Kita Mudah dan Ikhlas Membantu
Teman-teman sekalian yang dirahmati Allah....
Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam hal tolong menolong:
1. Banyak hal yang bisa kita lakukan dalam rangka menolong. Kita gali apa potensi diri kita, apa yang kita punya, apa yang bisa kita bantukan. Dana, pikiran, tenaga, waktu, ketrampilan, alat-alat, dll. Bahkan sekedar menyingkirkan duri dari tengah jalan saja itu sudah bernilai sedekah, dan ini berarti pertolongan. Jadi memang sedekah sama dengan menolong.
Rasulullah saw bersabda:
“Setiap persendian manusia diwajibkan untuk bersedakah setiap harinya mulai matahari terbit. Memisahkan (menyelesaikan perkara) antara dua orang (yang berselisih) adalah sedekah. Menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah sedekah. Berkata yang baik juga termasuk sedekah. Begitu pula setiap langkah berjalan untuk menunaikan shalat adalah sedekah. Serta menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah shadaqah ”. [HR. Bukhari dan Muslim]
2. Untuk melakukan pertolongan, kita tidak perlu menunggu dimintai tolong. Di sinilah pentingnya kita senantiasa berfikir apa yang bisa kita bantukan untuk sesama. Perubahan apa yang harus diperjuangkan agar kualitas kehidupan di sekitas kita semakin baik.
Firman Allah SWT:
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) (Al-Hasyr : 18).
3. Menolong sesama, tidak terbatas pada manusia saja apalagi teman dekat saja. Tetapi sesama di sini berarti sesama makhluk Allah SWT.
Rasulullah saw bersabda:
Tiada satu pun orang Islam yang menanam tanaman, lalu bagian dari tanaman itu dimakan oleh burung, manusia, atau hewan (lainnya), kecuali dia telah mendapat pahala sadaqah.
4. Pada hakekatnya semua orang itu membutuhkan bantuan, tanpa kecuali. Sebab tak ada orang yang sempurna di muka bumi ini. Anda mungkin butuh bantuan dana, tapi tidak butuh tenaga karena Anda sendiri sehat segar-bugar maka perbantukan tenaga Anda. Presiden, raja, para menteri, milyarder, mungkin tidak butuh duit, tapi butuh ide dan gagasan, kritik, dll. Orang kecil tidak butuh tenaga, tapi butuh wawasan, dana dll. Begitu seterusnya.
Renungan agar mudah dan ikhlas membantu
Jadi marilah kita terus memperbanyak renungan tafakkur dan muhasabah pada diri kita masing-masing. Pokoknya semakin dalam Anda memikirkan dan menggali ide, kreatifitas, dan potensi maka Anda akan semakin sadar betapa istimewanya Anda sebagai makhluk Allah betapa besarnya nikmat Allah (dan sungguh nikmat Allah itu tak terkira).
Tahap selanjutnya, renungkan lagi lebih dalam lagi.
- Apa yang sudah saya berikan/bantukan pada orang tua saya yang telah melahirkan dan membesarkan saya?
- Apa yang telah saya bantukan pada teman-teman, tetangga, dan orang sekitar saya? Tidakkah jika mereka kurang ilmu, kurang wawasan, kurang kemampuan/ketrampilan, maka saya juga ikut merasakan ruginya? Dan jika mereka pada sejahtera, pintar, berwawasan dan berilmu, berketrampilan tinggi.. tidakkah saya juga ikut merasakan enaknya?
- Apa yang telah saya sumbangkan pada kampung/komunita saya? Pada ibu pertiwi tanah kelahiran saya.. yang telah saya kencingi dan buang air besar di atasnya, yg telah menumbuhkan padi dan tanam-tanaman sebagai sumber pangan saya, yang telah menyuburkan pepohonan yang menyediakan oksigen secara melimpah tanah yang sering saya buang sampah di atasnya, yang sempat saya berbuat maksiat di atasnya?
- Apa yang terjadi pada bumi ini kok kian hari kian panas (istilah sananya global warming), mengapa demikian apa yang bisa saya andilkan?
- Terus dan terus renungkan hal-hal demikian itu.
Pada tahap selanjutnya bicaralah pada Allah..
Ya Allah betapa besarnya nikmat yang telah Engkau limpahkan tapi betapa kerdilnya diri ini mengapa tidak menjadi pemurah dan mudah berbagi pada sesama makhluk-MU
Ya Allah maafkanlah saya telah bersikap pelit, medit, dan bakhil pada mereka
Ya Allah jadikanlah saya pemurah, mudah berbagi, jadikan kualitas dan kapasitas diri saya semakin meningkat, jadikan diri ini semakin berilmu dan berwawasan agar semakin banyak saya membantu dan berlaku baik di atas bumi-MU.
Cobalah merenungkan hal-hal seperti ini semakin sering dan semakin dalam maka akan semakin baik dampaknya.
Salam semangat!
Arif Hidayat
Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam hal tolong menolong:
1. Banyak hal yang bisa kita lakukan dalam rangka menolong. Kita gali apa potensi diri kita, apa yang kita punya, apa yang bisa kita bantukan. Dana, pikiran, tenaga, waktu, ketrampilan, alat-alat, dll. Bahkan sekedar menyingkirkan duri dari tengah jalan saja itu sudah bernilai sedekah, dan ini berarti pertolongan. Jadi memang sedekah sama dengan menolong.
Rasulullah saw bersabda:
كُلُّ
سُلاَمَى مِنَ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقَةٌ كُلَّ يَوْمٍ تَطْلُعُ فِيْهِ
الشَّمْسُ، تَعْدِلُ بَيْنَ اثْنَيْنِ صَدَقَةٌ، وَتُعِيْنُ الرَّجُلَ فِي
دَابَّتِهِ فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهَا أَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ
صَدَقَةٌ، وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ، وَبِكُلِّ خُطْوَةٍ
تََمْشِيْهَا إِلَى الصَّلاَةِ صَدَقَةٌ، وَتُمِيْطُ الأَذَى عَنِ
الطَّرِيْقِ صَدَقَةٌ
“Setiap persendian manusia diwajibkan untuk bersedakah setiap harinya mulai matahari terbit. Memisahkan (menyelesaikan perkara) antara dua orang (yang berselisih) adalah sedekah. Menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah sedekah. Berkata yang baik juga termasuk sedekah. Begitu pula setiap langkah berjalan untuk menunaikan shalat adalah sedekah. Serta menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah shadaqah ”. [HR. Bukhari dan Muslim]
2. Untuk melakukan pertolongan, kita tidak perlu menunggu dimintai tolong. Di sinilah pentingnya kita senantiasa berfikir apa yang bisa kita bantukan untuk sesama. Perubahan apa yang harus diperjuangkan agar kualitas kehidupan di sekitas kita semakin baik.
Firman Allah SWT:
يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله ولتنظر نفس ما قدمت لغد
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) (Al-Hasyr : 18).
3. Menolong sesama, tidak terbatas pada manusia saja apalagi teman dekat saja. Tetapi sesama di sini berarti sesama makhluk Allah SWT.
Rasulullah saw bersabda:
ما من مسلم يغرس غرسا أو يزرع زرعا فيأكل منه طير أو إنسان أو بـهيمة إلا كان له به صدقة. رواه البخاري
Tiada satu pun orang Islam yang menanam tanaman, lalu bagian dari tanaman itu dimakan oleh burung, manusia, atau hewan (lainnya), kecuali dia telah mendapat pahala sadaqah.
4. Pada hakekatnya semua orang itu membutuhkan bantuan, tanpa kecuali. Sebab tak ada orang yang sempurna di muka bumi ini. Anda mungkin butuh bantuan dana, tapi tidak butuh tenaga karena Anda sendiri sehat segar-bugar maka perbantukan tenaga Anda. Presiden, raja, para menteri, milyarder, mungkin tidak butuh duit, tapi butuh ide dan gagasan, kritik, dll. Orang kecil tidak butuh tenaga, tapi butuh wawasan, dana dll. Begitu seterusnya.
Renungan agar mudah dan ikhlas membantu
Jadi marilah kita terus memperbanyak renungan tafakkur dan muhasabah pada diri kita masing-masing. Pokoknya semakin dalam Anda memikirkan dan menggali ide, kreatifitas, dan potensi maka Anda akan semakin sadar betapa istimewanya Anda sebagai makhluk Allah betapa besarnya nikmat Allah (dan sungguh nikmat Allah itu tak terkira).
Tahap selanjutnya, renungkan lagi lebih dalam lagi.
- Apa yang sudah saya berikan/bantukan pada orang tua saya yang telah melahirkan dan membesarkan saya?
- Apa yang telah saya bantukan pada teman-teman, tetangga, dan orang sekitar saya? Tidakkah jika mereka kurang ilmu, kurang wawasan, kurang kemampuan/ketrampilan, maka saya juga ikut merasakan ruginya? Dan jika mereka pada sejahtera, pintar, berwawasan dan berilmu, berketrampilan tinggi.. tidakkah saya juga ikut merasakan enaknya?
- Apa yang telah saya sumbangkan pada kampung/komunita saya? Pada ibu pertiwi tanah kelahiran saya.. yang telah saya kencingi dan buang air besar di atasnya, yg telah menumbuhkan padi dan tanam-tanaman sebagai sumber pangan saya, yang telah menyuburkan pepohonan yang menyediakan oksigen secara melimpah tanah yang sering saya buang sampah di atasnya, yang sempat saya berbuat maksiat di atasnya?
- Apa yang terjadi pada bumi ini kok kian hari kian panas (istilah sananya global warming), mengapa demikian apa yang bisa saya andilkan?
- Terus dan terus renungkan hal-hal demikian itu.
Pada tahap selanjutnya bicaralah pada Allah..
Ya Allah betapa besarnya nikmat yang telah Engkau limpahkan tapi betapa kerdilnya diri ini mengapa tidak menjadi pemurah dan mudah berbagi pada sesama makhluk-MU
Ya Allah maafkanlah saya telah bersikap pelit, medit, dan bakhil pada mereka
Ya Allah jadikanlah saya pemurah, mudah berbagi, jadikan kualitas dan kapasitas diri saya semakin meningkat, jadikan diri ini semakin berilmu dan berwawasan agar semakin banyak saya membantu dan berlaku baik di atas bumi-MU.
Cobalah merenungkan hal-hal seperti ini semakin sering dan semakin dalam maka akan semakin baik dampaknya.
Salam semangat!
Arif Hidayat
0 komentar:
Posting Komentar