Selasa, 19 April 2016

Jujurlah Dalam Berkata

Monyet yang Membual

Monyet yang Membual adalah berbohong untuk menyembunyikan kekurangan justru akan membuat orang menganggap rendah saat kebenaran terungkap. Jujur lah saat berkata karena itu akan menenangkan hati.

 Suatu hari seekor monyet pergi mencari makanan ke dekat danau untuk mencapai danau sang monyet harus rela turun dari pohon dan berjalan. Sang monyet mencari makanan di dekat danau, dia mencari buah-buahan dan daun-daunan namun dia melihat sesuatu dari kejauhan seperti sebuah perangkap sang monyet mendekati benda itu dan memang benar benda itu adalah sebuah perangkap, sang monyet mengelilingi perangkap itu berulang-ulang namun sang monyet ingin sekali bermain-main dengan perangkap itu.


Pertama dia memegang ujung-ujung perangkap besi itu, namun ketika dia memegang perangkap itu tidak terjadi apa-apa kini dengan cerobohnya sang monyet mencoba meletakan ekornya di tengah-tengah perangkap, ternyata ekor sang monyet diletakan tepat di atas pemicu perangkap itu dan akhirnya ekornya terputus karena kecerobohannya.


Sang monyet merasa sangat malu karena kini dia tidak memiliki ekor, dan apabila teman-temannya melihat dirinya tidak memiliki ekor mereka akan mengejeknya. Untuk itu dia kini menyendiri untuk sementara sambil memikirkan bagaimana caranya agar dia tidak ditertawai oleh teman-temannya dan tidak dijahui oleh teman-temannya.


Setelah beberapa minggu dia menyendiri kini sang monyet kembali ke tempat asalnya lalu sang monyet bertemu teman-temannya di atas pohon, mereka berkumpul bersama sambil bermain dan mereka terlihat sangat senang. Lalu sang monyet dengan percaya diri berpidato dihadapan teman-temannya. “para monyet.” monyet itu berkata dengan suara yang lantang, para monyet kaget dan heran lalu mereka berkumpul “dengarkanlah sejenak pidatoku yang sangat penting ini, karena aku akan menjelaskan bagaimana bahayanya seekor monyet memiliki sebuah ekor.” kata sang monyet yang tidak memiliki ekor tersebut.


Dalam isi pidatonya itu sang monyet menceritakan seekor monyet kecil yang dibawa terbang oleh burung elang hanya karena ekornya yang panjang, ketika monyet kecil itu melompat dari dahan kedahan monyet kecil itu tidak mampu melompat dengan cepat karena ekor nya cukup berat. Lalu seekor monyet berlari di kejar serigala, serigala itu menangkap monyet karena lambatnya seekor monyet ketika berlari dikarenakan ekornya yang panjang dan berat. Dengan pidatonya yang begitu meyakinkan sang monyet tanpa ekor itu menyarankan untuk memotong ekor agar terhindar dari bahaya.


Setelah selesai berpidato salah satu monyet tua maju kehadapan seluruh monyet yang mendengarkan pidato itu dan berkata “pidatomu sangat bagus nak, semua yang mendengarkan hampir saja percaya dengan bualanmu itu. Sebenarnya tidak ada masalah dengan ekor kami, justru ekor inilah yang membuat kami menyeimbangkan diri di atas pohon, ketika meloncat dan hal lainnya, kini coba kau balikan badanmu kami akan mendapatkan jawaban dari cerita di pidatomu itu!” ketika sang monyet membalikan tubuhnya terdengar suara tawa terbahak-bahak dari para monyet dan kini sang monyet tanpa ekor itu sadar bualannya tentang memutuskan ekor menjadi sia-sia.






0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution