Monyet yang Membual
Monyet yang
Membual adalah berbohong untuk menyembunyikan kekurangan justru akan
membuat orang menganggap rendah saat kebenaran terungkap. Jujur lah saat
berkata karena itu akan menenangkan hati.
Suatu hari seekor monyet pergi mencari makanan ke dekat danau untuk
mencapai danau sang monyet harus rela turun dari pohon dan berjalan.
Sang monyet mencari makanan di dekat danau, dia mencari buah-buahan dan
daun-daunan namun dia melihat sesuatu dari kejauhan seperti sebuah
perangkap sang monyet mendekati benda itu dan memang benar benda itu
adalah sebuah perangkap, sang monyet mengelilingi perangkap itu
berulang-ulang namun sang monyet ingin sekali bermain-main dengan
perangkap itu.
Pertama dia memegang ujung-ujung perangkap besi itu, namun ketika dia
memegang perangkap itu tidak terjadi apa-apa kini dengan cerobohnya
sang monyet mencoba meletakan ekornya di tengah-tengah perangkap,
ternyata ekor sang monyet diletakan tepat di atas pemicu perangkap itu
dan akhirnya ekornya terputus karena kecerobohannya.
Sang monyet merasa sangat malu karena kini dia tidak memiliki ekor,
dan apabila teman-temannya melihat dirinya tidak memiliki ekor mereka
akan mengejeknya. Untuk itu dia kini menyendiri untuk sementara sambil
memikirkan bagaimana caranya agar dia tidak ditertawai oleh
teman-temannya dan tidak dijahui oleh teman-temannya.
Setelah beberapa minggu dia menyendiri kini sang monyet kembali ke
tempat asalnya lalu sang monyet bertemu teman-temannya di atas pohon,
mereka berkumpul bersama sambil bermain dan mereka terlihat sangat
senang. Lalu sang monyet dengan percaya diri berpidato dihadapan
teman-temannya. “para monyet.” monyet itu berkata dengan suara yang
lantang, para monyet kaget dan heran lalu mereka berkumpul “dengarkanlah
sejenak pidatoku yang sangat penting ini, karena aku akan menjelaskan
bagaimana bahayanya seekor monyet memiliki sebuah ekor.” kata sang
monyet yang tidak memiliki ekor tersebut.
Dalam isi pidatonya itu sang monyet menceritakan seekor monyet kecil
yang dibawa terbang oleh burung elang hanya karena ekornya yang panjang,
ketika monyet kecil itu melompat dari dahan kedahan monyet kecil itu
tidak mampu melompat dengan cepat karena ekor nya cukup berat. Lalu
seekor monyet berlari di kejar serigala, serigala itu menangkap monyet
karena lambatnya seekor monyet ketika berlari dikarenakan ekornya yang
panjang dan berat. Dengan pidatonya yang begitu meyakinkan sang monyet
tanpa ekor itu menyarankan untuk memotong ekor agar terhindar dari
bahaya.
Setelah selesai berpidato salah satu monyet tua maju kehadapan
seluruh monyet yang mendengarkan pidato itu dan berkata “pidatomu sangat
bagus nak, semua yang mendengarkan hampir saja percaya dengan bualanmu
itu. Sebenarnya tidak ada masalah dengan ekor kami, justru ekor inilah
yang membuat kami menyeimbangkan diri di atas pohon, ketika meloncat dan
hal lainnya, kini coba kau balikan badanmu kami akan mendapatkan
jawaban dari cerita di pidatomu itu!” ketika sang monyet membalikan
tubuhnya terdengar suara tawa terbahak-bahak dari para monyet dan kini
sang monyet tanpa ekor itu sadar bualannya tentang memutuskan ekor
menjadi sia-sia.
0 komentar:
Posting Komentar