6 Pertanyaan Imam Al-Ghozali Terhadap Muridnya
As-Syech abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghozali atau lebih dikenal dengan sebutan Iman Al-Ghozali
seorang tokoh besar dalam sejarah Islam, Beliau adalah pengarang kitab
Ihya’Ulumudin. Suatu hari Beliau mengajukan Enam pertanyaan pada saat
berkumpul dengan murid-muridnya.
Pertanyaan Pertama :
Imam Ghazali : “Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini“?
murid-muridnya ada yang menjawab :
“Orang tua”
“Guru”
“Teman”
“Kaum kerabat”
Imam Ghazali : “Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah MATI. Sebab itu janji Allah bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati.”
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan
mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu.
Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka
sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah
kesenangan yang memperdayaka (Ali Imran 185)
Allah SWT berfirman:
Allah menghidupkan dan mematikan (QS Ali Imran [3]: 156).
Allah SWT berfirman:
Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati
melainkan dengan izin Allah sebagai ketetapan yang telah ditentukan
waktunya (QS Ali Imran [3]: 145).
Tidak ada suatu umat pun yang dapat
mendahului ajalnya dan tidak pula dapat memundurkannya (QS al-Hijr [15]:
5; al-Mu’minun [23]: 43)
Allah SWT menegaskan:
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kalian lari darinya tetp akan menemui kalian.” (QS al-Jumu’ah [62]: 8).
Allah SWT juga menegaskan:
Di mana saja kalian berada, kematian
akan menjumpai kalian kendati kalian berada dalam benteng yang tinggi
lagi kokoh (QS an-Nisa’[4]: 78).
Pertanyaan Kedua :
Imam Ghazali : “Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini?”
murid-muridnya yang menjawab :
“Bulan”
“Matahari”
“Bintang-bintang”
Iman Ghazali “Semua jawaban itu benar.
Tetapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimana pun kita, apa pun
kendaraan kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke masa yang lalu.
Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini, hari esok dan hari-hari yang
akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama”.
“Barang siapa yang keadaan amalnya hari
ini lebih jelek dari hari kemarin, maka ia terlaknat. Barang siapa yang
hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia termasuk orang yang merugi.
Dan barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia
termasuk orang yang beruntung.” (HR. Bukhari)
Pertanyaan Ketiga:
Iman Ghazali : “Apa yang paling besar di dunia ini?”
murid-muridnya yang menjawab
“Gunung”
“Matahari”
“Bumi”
Imam Ghazali : “Semua jawaban itu benar,
tapi yang besar sekali adalah HAWA NAFSU. Maka kita harus hati-hati
dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka.”
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi
neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati,
tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka
mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda
kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai
binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Meraka itulah
orang-orang yang lalai. (QS.Al A’Raf: 179).
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang
menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat
berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan
hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya ? Maka siapakah yang
akan memberinya petunjuk sesudah Allah . Maka mengapa kamu tidak
mengambil pelajaran ?” (QS. Al-Jaathiya : 23)
“Terangkanlah kepadaku tentang orang yang
menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat
menjadikan pemelihara atasnya ? Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan
mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tak lain hanyalah seperti
binatang ternak bahkan lebih sesat jalannya.” (QS. Al-Furqaan : 43-44)
“Dan bacakanlah kepada mereka berita orang
yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat kami kemudian dia
melepaskan diri daripada ayat-ayat itu lalu dia diikuti oleh setan maka
jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat.
Dan kalau Kami menghendaki sesungguhnya
kami tinggikan dengan ayat-ayat itu tetapi dia cenderung kepada dunia
dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah maka perumpamaannya seperti
anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu
membiarkannya dia mengulurkan lidahnya. Demikian itulah perumpamaan
orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah
kisah-kisah itu agar mereka berpikir. Amat buruklah perumpamaan
orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan kepada diri mereka
sendirilah mereka berbuat zhalim.” (QS. Al-A’raaf : 175-176)
Pertanyaan Keempat:
IMAM GHAZALI : “Apa yang paling berat di dunia?”
murid-muridnya menjawab
“Baja”
“Besi”
“Gajah”
Imam Ghazali : “Semua itu benar, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH.
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan
amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk
memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan
dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim
dan amat bodoh, (QS.Al Ahzab: 72).
Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan
malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka menjadi
khalifah pemimpin di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya
berebut-rebut menyanggupi permintaan Allah SWT sehingga banyak manusia
masuk ke neraka kerana gagal memegang amanah.”
Pertanyaan Kelima:
Imam Ghazali : “Apa yang paling ringan di dunia ini?”
murid-muridnya ada yang menjawab
“Kapas”
“Angin”
“Debu”
“Daun-daun”
Imam Ghazali : “Semua jawaban kamu itu
benar, tapi yang paling ringan sekali di dunia ini adalah MENINGGALKAN
SHALAT. Gara-gara pekerjaan kita atau urusan dunia, kita tinggalkan
shalat “
padahal Rasulullah menegaskan dalam sabda beliau :
“(Perbedaan) antara hamba dan
kemusyrikan itu adalah meninggalkan sholat.” (HR Muslim dalam kitab
Shohihnya nomor 82 dari hadits Jabir).
Pertanyaan Keenam:
Imam Ghazali : “Apa yang paling tajam sekali di dunia ini? “
Murid- Murid dengan serentak menjawab : “Pedang”
Imam Ghazali : “Itu benar, tapi yang
paling tajam sekali di dunia ini adalah LIDAH MANUSIA. Karena melalui
lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan
saudaranya sendiri. ”Diriwayatkan oleh Bukhari dalam kitab Shahihnya
hadits no.10 dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Seorang muslim adalah seseorang yang orang muslim lainnya selamat dari ganguan lisan dan tangannya”
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam kitab Shahihnya hadits no. 6474 dari Sahl bin Sa’id bahwa Rasulullah bersabda.
“Artinya : Barangsiapa bisa memberikan
jaminan kepadaku (untuk menjaga) apa yang ada di antara dua janggutnya
dan dua kakinya, maka kuberikan kepadanya jaminan masuk surga”
Yang dimaksud dengan apa yang ada di
antara dua janggutnya adalah mulut, sedangkan apa yang ada di antara
kedua kakinya adalah kemaluan.
Al-Bukhari dalam kitab Shahihnya no.
6475 dan Muslim dalam kitab Shahihnya no. 74 meriwayatkan hadits dari
Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda.
“Artinya : Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia berkata yang baik atau diam”.
wallohu a’lam bisshowab.
0 komentar:
Posting Komentar