Selasa, 12 April 2016

Subhanallah Indahnya Diam

Diam Tidak Pernah Salah

Diam itu adalah emas, diam ibadah yang tanpa bersusah payah, diam perhiasan bibir tanpa berhias dengan pemerah, diam kehebatan tanpa kerajaan, benteng tanpa pagar, kekayaan tanpa meminta kepada orang, istirahat bagi kedua malaikat pencatat amal, penutup segala aib“


Subhanallah, indahnya diam

Saya mulai berpikir, jika dalam sehari itu ada 24 jam, dikurangi jam tidur saya 6 jam maka saya punya waktu hidup 18 jam dalam 18 jam ini berapa banyak kata kata bak meteor yang keluar dari mulut saya, jalanan yang padat membuat saya emosi dan memaki motor yang nyerempet mobil saya seenaknya, di rumah ada si mbok yang kerap saya perintah dengan kata yang kurang manis, di tempat saya menjemput rejeki saya berhadapan dengan orang orang yang tidak selalu manis dan saya membalasnya dengan lebih pahit lagi, ke Ayah saya mungkin saya tak bermaksud membentak tapi “huh” yang keluar dari mulut saya mungkin melukainya, jika saya tak mampu berkata kata yang menyenangkan sebaiknya saya diam, jika hanya bisa bohong dan bohong yang keluar dari mulut saya sebaiknya saya tidak bicara sama sekali, jika hanya luka dan makian mending lakban deh mulut.


Sungguh lidah memang tak bertulang, setiap gerakannya akan menggetarkan pita suara, dan suara yang keluar jika tak bernilai kebaikan sebaiknya diam, dan mustinya saya harus selalu ingat bahwa setiap gerakan lidah akan dimintai pertanggungjawaban oleh ALLAH di mahkamah ALLAH nanti.

Iya lidah akan dihisab, bicara apa dan berkata apa, di mahkamah ALLAH tidak ada pengacara yang akan membela apalagi membenarkan ucapan saya, di sana lidah saya hanya akan berkata jujur tentang semua yang pernah saya ucapkannya, dan benar seharusnya saya DIAM ketika tidak bisa berkata benar, diam dan dzikir bukan diam terus ngelamun.

Semakin banyak bicara semakin banyak salah, maka diam itu tidak pernah salah, jadi mulai sekarang ada baiknya kita belajar menjadi pendengar dan bukan pembicara, kekasih ALLAH itu diamnya dzikir, bicaranya dakwah.


“Kalau dihina ?” 

Tak usah dibalas dengan hinaan, rugi mengotori lidah dengan menghina orang itu lagi, ketika ada orang yang menghina saya! sebetulnya orang itu sedang menghina dirinya sendiri. ketika saya membalas lagi dengan hinaan, kemudian apa bedanya saya dengan dia?,  abis pahala dan energi hanya untuk membalas sesuatu yang tidak penting biarkan,  sudahi saja dengan diam dan senyum manis.


Kata orang ”Setan itu mencari sahabat-sahabatnya dan ALLAH melindungi kekasih- kekasihNYA” salah satu agar dicintai ALLAH dan menjadi kekasih ALLAH adalah dengan menjadi ahli dzikir dan sifat dari para ahli dzikir itu “diamnya dzikir, bicaranya dakwah” …

Jadi, diam itu tidak pernah salah bukan?



0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution