Akhlak Bermasyarakat
Bertamu dan Menerima Tamu
Dalam kehidupan bermasyarakat, kita
tidak akan pernah terlepas dari kegiatan bertamu dan menerima tamu.
Adakalanya kita yang datang mengunjungi sanak saudara, teman-teman atau
para kenalan, dan lain waktu kita yang dikunjungi. Supaya kegiatan
kunjung mengunjungi tersebut tetap berdampak positif bagi kedua belah
pihak, maka Islam memberikan tuntunan bagaimana sebaiknya kegiatan
bertamu dan menerima tamu tersebut dilakukan.
Bertamu
Sebelum memasuki rumah seseorang,
hendaklah yang bertamu terlebih dahulu meminta izin dan mengucapkan
salam kepada penghuni rumah. Disamping meminta izin dan mengucapkan
salam hal lain yang perlu diperhatikan oleh setiap oarng yang bertamu adalah sebagai berikut :
- Jangan bertamu sembarang waktu. Bertamulah pada waktu yang tepat, saat mana tuan rumah diperkirakan tidak akan terganggu
- Kalau diterima bertamu, jangan terlalu lama sehingga merepotkan tuan rumah
- Jangan melakukan kegiatan yang menyebabkan tuan rumah terganggu, misalnya memeriksa rumah dan perabotan rumah
- Kalau di siguhi minuman atau makanan hormatilah jamuan itu
- Hendaklah pamit waktu mau pulang
Menerima tamu
Menerima dan memuliakan tamu tanpa membeda-bedakan status sosial mereka adalah salah satu sifat terpuji yang sangat dianjurkan didalam Islam. Memulakan tamu dilakukan antara lain dengan menyambut kedatangannya dengan muka manis dan tutur kata yang lemah lembut, mempersilahkan duduk di tempat yang baik
HUBUNGAN BAIK DENGAN TETANGGA
Sesudah anggota keluarga sendiri, orang
yang paling dekat dengan kita adalah tetangga, merekalah yang diharapkan
paling kita butuhkan, jika tiba-tiba kita di timpa musibah kematian
misalnya, tetanggalah yang paling dahulu datang takziah dan mengukurkan
bantuan
Pentingnya hubungan baik dengan tetangga
Berkali-kali malaikat Jibril memesankan
kepada nabi Muhammad saw untuk berbuat baik dengan tetangga,
sampai-sampai beliau mengira tetangga akan mendapatkan warisan
Bentuk-Bentuk Hubungan Baik Dengan Tetangga
Minimal hubungan baik dengan tetangga di
wujudkan dalam bentuk tidak mengganggu atau menyusahkan mereka,
mmisalnya, waktu tetangga tidur atau istirahat. Kita tidak membunyikan
radio atau televisi dengan volume tinggi, tidak membuang sampah doi
halaman rumah tetangga. Tidak menyakiti hati tetangga dengan kata-kata
yang tidak sopan dan kasar.
Seorang muslim harus peduli dan
memperhatikan tetangganya. Mengulurkan tangan untuk mengatasi kesulitan
hidup yang dihadapi oleh tetangga, jangan sampai terjadi seseorang
dapat tidur nyenyak sementara tetangganya menagis kelaparan, sebagai
mana hadits Rasulullah saw Artinya
Tidaklah beriman kepadaku orang yang dapat tidur dengan perut kenyang sementara tetangganya kelaparan, padahal dia mengetahui. (HR. Bazzar)
HUBUNGAN BAIK DENGAN MASYARAKAT
Selain dengan tamu dan tetangga, seorang
muslim harus dapat berhubugan baik dengan masyarakat yang lebih luas,
baik di lingkungan pendidikan, kerja, sosial dan lingkungan lainnya.
baik dengan orang-orang seagama, maupun dengan pemeluk agama lainnya
Hubungan baik dengan masyarakat
diperlukan, karena tidak ada seorang pun yang dapat hidup tanpa bantuan
masyarakat. lagi pula hidup bermasyarakat sudah merupakan fitrah
manusia. Dalam surat Al-Hujurat ayat 13 dinyatakan bahwa manusia
diciptakan dari lelaki dan perempuan, bersuku-suku dan berbangsa-bangsa,
agar mereka saling kenal mengenal. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa, menurut Al-Qur’an, manusia secara fitrah adalah mahluk sosial dan
hidup bermasyarakat merupakan suatu keniscayaan bagi mereka.
Pada dasarnya, tidak ada bedanya antara
tata cara pergaulan bermayarakat secara muslim dan dengan non muslim.
Kalau pun ada perbedaan, hanya terbatas beberapa hal yang bersifat
ritual keagamaan
Kewajiban sosial sesama muslim
- Menjawab salam
- Mengunjugi orang sakit
- Mengirimkan jenazah
- Mengabulkan undagan
- Menyahuti orang bersin
Toleransi Agama
Toleransi tidaklah berati mengikuti
kebenaran agama mereka, tetapi mengikuti kebenaran agama mereka dalam
realitas bermasyarakat. Tolerasi juga bukan berati kompromoi atau
bersifat sinkretisme dalam keyakinan dan ibadah. Kita sama sekali tidak
boleh mengikuti agama dan ibadah mereka degan alasan apapun. Sikap kita
dalam hal ini sudah jelas dan tegas yaitu:
“untukmu agamamu, dan untukku agamaku” (QS. Al-kafirun 109:6)
PERGAULAN MUDA-MUDI
Dalam pergaulan sehari-hari di
tengah-tengah masyarakat, terutama antar muda-mudi, ada beberapa hal
yang perlu mendapat perhatian khusus disamping ketentuan umum tentang
hubungan bermasyarakat yang lainnya yaitu tentang mengucapkan dan
menjawab salam, berjabatan tangan dan khalwah.
Mengucapkan dan menjawab salam
- Islam mengerjakan kepada sesama muslim untuk saling bertukar salam apabila bertemu
- Salam yang diucapkan minimal adalah ‘Assalamu Alaikum”
- Mengucapkan salam hukumnya sunnat, tetapi menjawab wajib – minimal dengan salam yang seimbang.
- Bila bertemu yang mengucapkan salam lebih dahulu adalah yang bertamu
- Salam tidak hanya diucapkan waktu saling bertemu, tapi juga tatkala mau berpisah.
- Jika dalam rombongan, baik yang mengucapkan maupun yang menjawab salam boleh hanya salah seorang dari anggota rombongan tersebut
- Rasulullah melarang orang Islam mengucapkan dan menjawab salam ahlul kitab (Yahudi dan Nasrani)
- Pria boleh mengucapkan salam kepada wanita dan begitu pula sebaliknya.
Berjabatan tangan
Rasulullah saw mengajarkan bahwa untuk
lebih menyempurnakan salam dan menguatkan tali ukhuwah Islami’ah,
sebaiknya ucapan salam diikuti dengan berjabatan tangan (bersalaman)
tentu jika memungkinkan.
Khalwah
Satu hal lagi yang sangat penting sekali
diperhatikan dalam pergaulan pria dan wanita, terutama antar muda-mudi
adalah masalah pertemuan antara pria dan wanita, terutama
pertemuan-pertemuan pribadi. Rasulullah saw melarang pria dan wanita
berkhalwah, baik ditempat umum, apalagi di tempat sepi.
Yang dimaksud dengan khalwah adalah
berdua-duaan antara pria dan wanita yang tidak punya hubungan suami
istri dan tidak pula mahram tanpa ada orang ketiga. Termasuk khalwah
berdua-duaan ditempat umum yang diantaranya mereka dengan pesangan itu
saling tidak mengenal, atau saling kenal tapi tidak punya kepedulian
atau tidak punya kontrak komunikasi sama sekali, sekalipun berada dalam
area yang sama, seperti dipantai, pasar, restoran, apalagi di bioskop
dan tempat-tempat hiburan tertutup lainnya.
Ukhuwah Islamiyah
Ukhuwah islamiyah adalah sebuah istilah
yang menunjukkan persaudaraan antara sesama muslim di seluruh dunia
tanpa melihat perbedaan warna kulit, bahasa, suku, bangsa dan
kewarganegaraan. Yang mengikat persaudaraan itu adalah kesamaan
keyakinan atau iman kepada Allah dan rasul-Nya. Mereka sama-sama
bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah swt dan Muhammad itu adalah nabi
dan utusan-Nya.
Menegakkan dan membina ukhuwah islamiyah.
Supaya ukhuwah islamiyah dapat tegak dengan kokoh diperlukan empat tiang penyangga, yaitu ta’aruf, tafahum, ta’awun dan takaful.
- Ta’aruf
- Tafahum
- Takaful
0 komentar:
Posting Komentar