Doa Ibu Yang Membuat Anaknya Yang Mati Hidup Lagi
Sebelumnya
saya pernah menulis tentang dahsyatnya Doa Nabi Yunus dan dahsyatnya
Doa Nabi Musa. Kali ini saya akan menulis tentang dahsyatnya doa seorang
ibu terhadap anaknya yang sudah mati, kemudian anak itu hidup kembali.
Kisah ini saya dapatkan dalam kitab Mujab ad-Da’wah yang ditulis oleh Imam al-Hafizh Ibnu Abi ad-Dunya rahimahullah.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu , dia bercerita:
Suatu hari
kami menjenguk seorang anak muda dari Anshar (Madinah) yang sedang sakit
berat. Kami tidak beranjak dari sisinya sampai ajal menjemputnya. Lalu
kamipun membentangkan kain untuk menuntupi wajahnya. Ibunya yang sudah
lemah dan tua berada di samping kepalanya. Lalu kami menoleh kepadanya
sambil menghiburnya dengan berkata, ‘Berharaplah pahala dari Allah atas
musibah yang menimpamu’.
‘Apakah anakku sudah mati?’, tanya wanita tua itu.
‘Ya’, jawab kami.
‘Benarkah apa yang kalian katakan?’, tanyanya lagi.
‘Ya, benar’, jawab kami.
Lalu wanita
tua itu mengulurkan tangannya ke langit sambil berkata, ‘Ya Allah,
Engkau tahu bahwa aku pasrah kepada-Mu dan berhijrah kepada Rasul-Mu,
dengan harapan agar Engkau berkenan menolongku dalam tiap kesulitan. Ya
Allah, janganlah Engkau timpakan kepadaku musibah ini pada hari ini’.
Kemudian
dibukalah penutup wajah yang telah kami tutupkan kepada anak muda itu.
Tidak berapa lama kemudian, kami menyantap makanan bersamanya.
Ajaib, anak muda itu hidup kembali.
Apa hikmah kisah ini?
Pertama,
kisah ini memberi bukti akan dahsyatnya efek doa seorang ibu yang
shalihah. Doa orangtua kepada anaknya seperti doa Nabi untuk umatnya.
Jangan ragu untuk selalu meminta doa dari orangtua.
Kedua,
kisah ini memotivasi kita agar terus berdoa. Jangan pernah berhenti
berdoa. Jangan berpikir mengapa doa kita belum terkabulkan. Kalaupun
Allah swt ‘belum’ menjawab doa kita, maka kita sudah mendapatkan dua
pahala: pahala berdoa dan pahala bersabar menunggu keputusan Allah swt.
Tidak ada doa yang tidak terkabul. Allah swt mengabulkan doa-doa kita
yang sesuai dengan kebutuhan kita dan sesuai pada waktu yang kita
butuhkan.
Ketiga,
kisah ini memotivasi kita untuk terus mempertebal keyakinan kepada
Tuhan. Ya, keyakinan penuh kepada Allah swt, Sang Pemberi Kehidupan,
bahwa Dia akan selalu menyertai langkah hidup kita. Keyakinan seperti
ini tidak akan tumbuh dalam hati seseorang yang tidak percaya dengan
Kemahakuasaan Allah swt. Keyakinan seperti ini tidak akan lahir dari
hati yang lalai dari Allah swt. Itulah hati yang penuh dengan doa dan
pengharapan kepada Allah, hati yang penuh dengan cinta kepada Allah,
hati yang selalu berusaha lurus di jalan-Nya. Pemilik hati seperti ini
akan selalu ditolong oleh Allah swt. persis seperti yang dilakukan-Nya
terhadap wanita tua itu.
Kita
seringkali merasa putus asa dan terombang-ambing dengan ujian hidup. Itu
karena kita tidak punya keyakinan penuh kepada Allah swt. bahwa Dia
akan menolong kita. Bisa jadi, hati kecil kita berkata bahwa sebabnya
adalah karena kita kurang dekat dengan-Nya selama ini.
Jika kita
selalu berusaha mendekat kepada Allah swt dan memperbaiki ibadah
kepada-Nya, maka yakinlah Dia akan memberi jalan keluar pada setiap
kesulitan kita. (by.bangaziem)
0 komentar:
Posting Komentar