Menahan Amarah
''Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari
Tuhanmu dan kepada surga yang seluas langit dan bumi yang disediakan
untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan
(hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang
menahan amarahnya serta memaafkan (kesalahan) orang.
Allah menyukai
orang-orang yang berbuat kebajikan.'' (Ali-Imron: 133-134).
Amarah
merupakan tabiat manusia yang sulit untuk dikendalikan. Dan, Allah
menjadikan orang yang mampu untuk menahan amarahnya sebagai salah satu
ciri orang yang bertakwa. Di samping itu Allah akan memberikan pahala
kepada orang yang menahan amarahnya lalu memaafkan mereka yang
menyakitinya.
Allah berfirman,
''Dan balasan suatu kejahatan adalah
kejahatan yang serupa. Barang siapa memaafkan dan berbuat baik, maka
pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya dia tidak menyukai
orang-orang yang zalim.'' (Asy-Syuura: 40).
Abu hurairah meriwayatkan
bahwa pada suatu hari, seorang lelaki mendatangi Rasulullah SAW. Ia
berkata kepada beliau. Ya Rasulullah! Nasihatilah saya! Sabdanya,
''Janganlah engkau marah.'' Lalu beliau ulangkan beberapa kali, dan
sabdanya, ''Jangan engkau marah.'' (HR Bukhori).
Penekanan Rasulullah SAW
di atas menunjukkan betapa pentingnya menahan amarah. Karena ia adalah
penyebab terjadinya pertikaian, perpecahan, dan permusuhan. Dan bila ini
terjadi, maka akan membawa dampak negatif kepada umat Islam.
Oleh sebab
itu pula, Islam tidak membenarkan seorang Muslim untuk saling bertikai
dan saling berpaling satu sama lain melebihi dari tiga malam. Sahabat
Abu Bakar ra pernah mendapatkan teguran dari Allah SWT karena kemarahan
yang dilakukannya dengan bersumpah untuk tidak memberi apa-apa kepada
kerabatnya ataupun orang lain yang terlibat dalam menyiarkan berita
bohong tentang diri Aisyah.
Allah berfirman,
''Dan janganlah orang-orang
yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa
mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat-(nya).
Betapa
indahnya dunia ini, jika setiap orang berusaha menahan amarahnya.
Pertikaian, kerusuhan, permusuhan di mana-mana tidak akan terjadi.
Karena kejahatan yang dibalas dengan kejahatan tidaklah memberikan
solusi, namun menambah persoalan dan memperpanjang perselisihan.
0 komentar:
Posting Komentar