Balaslah Kejahatan Dengan Kebaikan
Ketika
seseorang melukai dan menyakti hati kita, tentunya saat itu timbul rasa
marah dalam diri kita. Justru mungkin sempat terpikir untuk membalas
perlakuannya.
" Astaghfitullah...."
Dimana ketika timbul amarah dalam diri kita,setan sedang menggoda kita agar kita meluapkan kemarahan kita dengan membalas perlakuanya. Dan tentu inilah yang menjadi ujian dapatkah kita melewatinya?.... menepis semua godaan setan?.... atau justru mengikuti godaannya dengan membalas dengan keburukan juga?Nah, disinilah keimanan kita diuji. Bagaimana kita akan menghadapinya.
Firman Allah s.w.t di dalam Al-Quranul Karim Yang bermaksud :
" Wahai orang-orang yang beriman minta tolonglah kamu dengan sabar dan sembahyang, sesungguhnya Allah bersama-sama dengan orang yang sabar " (153).
Mengenai hal ini Rasulullah SAW pernah bersabda, “Menakjubkan perihal orang yang beriman. Sesungguhnya setiap perkara dalam urusannya (orang mukmin) semuanya adalah baik baginya dan tidak berlaku hal yang demikian melainkan ke atas mereka yang beriman. Jika dia ditimpa kesusahan dia bersabar maka yang demikian adalah baik baginya dan jika dia didatangkan kemudahan dia bersyukur maka yang demikian adalah baik baginya.” Hadis diriwayatkan oleh Imam Muslim (7425).
Bukankah Rasulullah pun telah mengajarkan kepada kita untuk membalas kejahatan dengan kebaikan seperti yang yang di ceritakan dalam sebuah kisah berikut ini :
Disatu sudut pasar
Madinah Al- Munawarah ada seorang pengemis Yahudi buta. Hari demi hari
apabila ada orang yang mendekatinya dia selalu berkata, "Wahai saudaraku
janganlah kami dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong,
dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan
dipengaruhinya."
Namun tanpa
disedari pengemis Yahudi buta, setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya
dengan membawa makanan. Tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW
menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis
itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad.
Begitulah yang dilakukan oleh baginda pada setiap hari sehinggalah ke
saat kewafatannya.
Setelah
Rasulullah SAW wafat, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan
setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari Abu Bakar
Radhiallahu Anhu (RA) berkunjung ke rumah anaknya Aisyah. Beliau
bertanya kepada anaknya, "Anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku
kerjakan?..."
Aisyah menjawab
pertayaan ayahnya, "Wahai ayahanda, engkau adalah seorang ahli sunnah
dan hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayahanda lakukan kecuali
satu sunnah saja."
"Apakah itu?", tanya Abu Bakar RA.
"Setiap pagi
Rasulullah SAW selalu pergi ke hujung pasar dengan membawakan makanan
untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana," kata Aisyah.
Keesokan harinya
Abu Bakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk di berikannya
kepada pengemis itu. Beliau mendatangi pengemis itu dan memberikan
makanan itu kepadanya.
Ketika Abu Bakar RA mulai menyuapkan nasi, si pengemis itu marah sambil berteriak, "Siapakah kamu?"
Abu Bakar RA menjawab, "Aku orang yang biasa."
"Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku," jawab si pengemis buta itu.
"Apabila dia
datang kepadaku, tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut
ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapkan aku
tetapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut," pengemis itu
melanjutkan perkataannya.
Abu Bakar RA tidak
dapat menahan air matanya. Beliau menangis sambil berkata kepada
pengemis itu, "Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu, aku
adalah salah seorang dari pada sahabatnya, orang yang mulia itu telah
tiada lagi. Beliau adalah Muhammad Rasulullah SAW."
Setelah pengemis
itu mendengar cerita Abu Bakar RA, dia pun menangis dan kemudian
berkata, "Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya dan
memfitnahnya. Dia tidak pernah memarahiku walau sedikit pun, malah dia
mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi. Dia begitu mulia.."
Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadah dihadapan Abu Bakar RA.
Subhanallah,,bukankah kisah ini telah mengajarkan kita agar kita tetap dapat berbuat kebaikan meskipun kepada seseorang yang telah berbuat jahat kepada kita " Tetaplah rendah hati."
Dalam menghadapi kejahatan yang dilakukan seseorang kepada kita Alquran memberikan petunjuk Tolaklah kejahatan itu dengan kebaikan maksudnya adalah jika ada orang yg berbuat jahat kepada kita balaslah kejahatannya itu dgn kebaikan. Jika ada orang yg jahat kepadamu dgn perbuatannya dgn perkataannya atau dgn sesuatu yg lain maka balaslah hal itu dgn kebaikan. Jika ia memutus hubungan denganmu cobalah jalin hubungan baik dengannya. Jika ia menzalimi maafkanlah ia. Jika berbicara tentang kamu janganlah engkau hiraukan.
Tetapi maafkanlah ia dan sambutlah ia dengan perkataan yang baik. Apabila ia menjauhimu dan tidak menghiraukanmu tetaplah berkata yg lembut dan mengucapkan salam kepadanya. Jika engkau mampu membalas kejahatan dgn kebaikan niscaya engkau akan mendapatkan faedah yg sangat besah.
InsyaAllah dengan kesabaran, kita dengan perlakuan kita yang mebalas kejahatan dengan kebaikan , maka kebaikan itu akan membuat dya menjadi lebih baik kepada kita, bahkan sangat mungkin untuk berubah menjadi lembut kepada kita...
Memang sulit untuk melakukan ini semua, suatu hal yang bertentangan dengan watak dasar kita sebagai manusia, tetapi barang siapa yang mampu mengamalkannya akan mendapat ke beruntungan yang besar dan itu hanya diberikan oleh Allah kepada hambaNya yang sabar.
Ya Allah, karuniakanlah kepada kami kesabaran dan lindungilah kami dari orang-orang yang zalim, Amin....Yuk, saat ini kita sama-sam belajar untuk membalas kejahatan dengan kebaikan.....!!
0 komentar:
Posting Komentar