Mencicipi Saripati Hikmah di Balik Ujian yang Allah Berikan
Ada sebuah kisah tentang seorang bapak penjual buah-buahan yang
hidupnya begitu sederhana dan baik hati. Di balik kesederhaannya ia
adalah orang yang begitu gigih dalam berjuang, dan tentunya setiap
langkah perjuangannya dalam mengarungi lintasan kehidupannya semata-mata
hanya karena ingin mendapatkan ridho dari Allah SWT.
Menjual buah-buahan adalah aktifitas rutin yang biasa ia lakukan di
pasar. Berangkat pagi hari setelah shalat subuh dengan menggunakan 2
buah keranjang yang dipikul dengan setangkai bambu tua di pundaknya,
sambil melintasi area persawahan sang bapak ini pun berangkat dengan
senyum dan semangat yang tinggi. Bisa dibilang jarak antara rumah sang
bapak dengan pasar sangatlah jauh, tentunya sang bapak harus menggunakan
kendaraan untuk bisa mengangkut keranjang buah buahannya.
Di dalam perjalanan melintasi area persawahan yang hijau untuk menuju
tempat penjemputan mobil yang biasa ia naiki, sang bapak pun
mendapatkan musibah di sekitar area persawahaan. Sang bapak ini rupanya
tergelincir jatuh ke dalam sawah beserta dengan buah-buahannya yang ada
di dalam keranjang. Buah-buahan segar yang siap dijual pun menjadi kotor
dan kebanyakan rusak karena terjatuh ke dalam lumpur sawah.
Sang bapak pun bangkit dan mulai mengumpulkan sisa-sisa buah-buahan
yang ada, dengan badan yang kotor serta keranjang yang rusak dan
buah-buahan yang hancur sebagian sang bapak nampaknya tidaklah bersedih.
Ia diam dan duduk sejenak sambil beristigfar dan beripikir kenapa ini
bisa terjadi?
Akhirnya sang bapak pun pulang ke rumah sambil menjinjing keranjang
yang berisikan buah-buahan yang sudah tidak layak untuk dijual. Mungkin
terbelesit rasa sedih yang berkecamuk di dalam dada sang bapak atas
musibah ini, ya karena menjual buah-buahan adalah cara sang bapak untuk
bisa menafkahi keluarganya.
Sesampainya sang bapak di rumah, sang bapakpun mendapatkan kabar yang
mengagetkan, ternyata mobil yang biasa dinaikinya untuk ke pasar
mengalami kecelakaan menabrak truk besar sehingga tak ada yang selamat
dalam kecelakaan tersebut. Tentu ini berita yang sangatlah mengejutkan
bagi sang bapak, namun di balik itu semua sang bapak pun berkata
“MUNGKIN INILAH SKENARIO ALLAH DALAM MENYELAMATKAN SAYA DARI KECELAKAAN
TERSEBUT”.
Hikmah dari kisah di atas adalah, bahwa Allah punya skenario terbaik
untuk kita, setiap fase ikhitar di dalam kehidupan yang kita jalani
pasti di dalamnya terdapat takdir dan peran Allah. Allah punya kuasa
atas setiap kejadian di dalam hidup kita. Betapa kasih sayang Allah
sangat luasnya untuk kita manusia yang lemah ini.
Mari kita renungkan pesan cinta yang begitu indah dari Allah SWT :
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat
siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.” (QS. Al-Baqarah: 286)
Kita sebagai insan yang selalu merasakan segala nikmat yang Allah
berikan sudah seharusnya bisa mengambil saripati hikmah di setiap
kerjadian yang hadir dalam hidup kita. Tentu untuk bisa merasakan
saripati hikmah ini kita harus mendahulukan prasangka baik kita terhadap
segala ketentuan Allah.
Saripati hikmah tidak akan bisa dirasakan oleh mereka yang gelap hati
dan pikirannya. Kabut hitam yang menutupi hati akan selalu membutakan
hati kita sehingga kita menyalahkan setiap kajadian yang ada.
Astagfirullah, semoga kita terhindar dari segala prasangka negatife
terhadap Allah.
Sungguh Allah memberikan ujian kepada kita karena Allah sayang.
Allah ingin kita bisa menjadikan kita lebih matang dalam menjalani hidup
ini. Layaknya kita sekolah pasti untuk bisa naik tingkat harus ada
ujian yang kita lewati dan lalui dengan baik, jika tidak maka kita tidak
lulus.
Begitu juga dengan ujian yang Allah berikan untuk kita, semakin
tinggi tingkatan keimanan seseorang maka kadar ujiannya pun akan
meningkat sesuai dengan kemampuan kita. Yakinlah bahwa di setiap ujian
yang Allah berikan kita pasti mampu untuk menghadapinya. Ujian yang
Allah berikan harus kita jadikan sebagai sarana untuk bisa lebih dekat
denganNya, mungkin selama ini kita sudah terlalu jauh dengan Allah
sehingga Allah menurunkan ujiannya agar kita bisa kembali ke dalam
lintasan orbit kebaikan yang sudah Allah tentukan.
Untuk bisa merasakan saripati hikmah berikut point-point yang bisa kita ambil:
- Hilangkan prasangka negatif terhadap ujian yang Allah berikan.
Dahulukan selalu prasangka baik (husnudzan) kita terhadap Allah, bukankah Allah itu sesuai dengan prasangka hambaNya, maka simaklah hadist di bawah ini:
"Aku sesuai prasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku akan bersamanya selama ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam sekumpulan orang maka Aku akan mengingatnya dalam sekumpulan yang lebih baik dan lebih bagus darinya. Jika ia mendekat kepada-Ku satu jengkal maka Aku akan mendekat kepada-Nya satu hasta, jika ia mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa, dan jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan berlari." (HR. al-Bukhari dan Muslim) - Mohon ampun terhadap kesalahan yang kita perbuat.
Kita sebagai makhluk yang dhaif tidak akan pernah luput dari kesalahan, bisa jadi ada kesalahan yang tidak kita sadari yang akhirnya membuat kita tergelincir untuk keluar dari lintasan orbit yang Allah tentukan sehingga Allah menurunkan ujiannya kepada kita. Maka tiada hari tanpa bertaubat haruslah menjadi moto kita sehari hari dan mulailah perbanyak istigfar.
“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat”. (QS.Hud [11] : 3) - Sertakan selalu hati yang bersih
Hati yang bersih dari segala prasangka buruk dan rasa yang buruk akan mudah untuk bisa menyerap saripati hikmah dari setiap ujian yang Allah turunkan. Hati yang gelap laksana kabut hitam yang tebal yang menutupi mata hati bahkan membutakan mata hati kita sehingga kita sulit untuk bisa mengetahui mana yang hak dan mana yang bathil. Jagalah hatimu dari mulai saat ini, karena sungguh Allah maha tahu setiap interaksi dan niatan yang ada di dalam hati setiap insan.
Jagalah Hati Jangan Kau Kotori
Jagalah Hati Lentera Hidup Ini
Jagalah Hati Jangan Kau Nodai
Jagalah Hati Cahaya Illahi
(Snada)
Maka berdoalah selalu agar Allah melembutkan dan memberikan cahayaNya ke dalam hati kita.
"Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk ke dalam surga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam goncangan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang bersamanya: Bilakah datang pertolongan Allah? Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah amatlah dekat." (Q.S. Al-Baqarah 2 :214) - Doa
Ya, doa merupakan cahaya yang mampu menjernihkan hati dan pikiran kita, dengan doalah kita kian dekat dengan Allah, Interaksi kita dengan Allah akan semakin nikmat manakala kita benar benar khusyuk dalam memohon ampun kepada Allah, sungguh Allah itu begitu dekat dengan diri kita, sebagaimana firman Allah yang begitu indah:
“Dan Apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka katakanlah sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan doa orang yang memohon apabila ia memohon kepadaKu. Maka hendaklah mereka memenuhi (panggilan/perintah)Ku, dan beriman kepadaKu agar mereka mendapat petunjuk (bimbingan)”. (Al-Baqarah: 186)
Allah yang Maha Penyayang tidak mungkin dzalim atau lalai terhadap
kita. Allah ada di setiap gerak-gerik kita. Ujian yang Allah berikan
adalah bentuk cinta Allah terhadap makhluknya. Lezatnya saripati hikmah
akan dirasakan oleh setiap insan manakala ia selalu setia kepada Allah
di setiap desah nafas dan denyut jantungnya hanya ada Allah.
Kokohkan terus keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah. Sungguh tidak ada selembar daun pun yang jatuh tanpa takdir Allah. Tidak ada setetes air pun yang jatuh dari langit tanpa adanya izin Allah. Dan di setiap desah nafas yang kita rasakan semuanya ada takdir Allah.
Kokohkan terus keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah. Sungguh tidak ada selembar daun pun yang jatuh tanpa takdir Allah. Tidak ada setetes air pun yang jatuh dari langit tanpa adanya izin Allah. Dan di setiap desah nafas yang kita rasakan semuanya ada takdir Allah.
Sebagai penutup, mari kita simak pesan yang begitu berharga ini:
- "Bukan KESULITAN yang membuat kita takut, tapi ketakutan yang membuat kita sulit.
- Karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah & jangan pernah MENYERAH untuk mencoba.
- Maka jangan katakan pd Tuhan aku punya masalah, tapi katakanlah kepada MASALAH itu : aku punya Allah yg Maha Segalanya."
Wallahualam,
0 komentar:
Posting Komentar