Pesan Rosul Kepada Orang Yang Hampir Dicabut Nyawanya
Suatu ketika datang kepada rosululloh
malaikat pencabut nyawa (izrail) dalam rupa seorang laki-laki. Malaikat
itu duduk bersama rosul dan menyampaikan sesuatu. Kemudian datanglah
seorang sahabat kepada rosululloh, lantas malaikat itu izin pamit dan
meninggalkannya. Bertanya sahabat, Ya rosul siapakah gerangan orang
itu?. Rosul menjawab, orang itu ialah malaikat pencabut nyawa (izrail),
dia datang kepadaku memberitahukan bahwa engkau sebentar lagi akan mati
dan aku akan mensholatkanmu. Lalu sahabat itu bertanya, “Berikanlah
kepadaku pesan terakhir yang akan menyempurnakan kehidupanku”. Rosulpun
menjawab,.....
“Kalau ada majlis ilmu, maka dengarkanlah”.
Penggalan kisah di atas menggambarkan
pentingnya kedudukan mencari ilmu dalam pandangan islam. Pesan terakhir
nabi bagi orang yang akan dicabut nyawanya adalah mencari ilmu. Bukan
mengerjakan shalat zakat atau amalan ibadah lainnya.
Mencari ilmu wajib hukumnya bagi setiap orang, sama halnya dengan
kewajiban menjalankan ibadah sholat, puasa, dan zakat. Nabi dalam hadits
lain bersabda,
“Tuntutlah ilmu dari semenjak dilahirkan sampai masuk liang lahat”.
Dalam al-Quran, Alloh SWT mengajarkan sebuah do’a, “Robbi Jidnii ilmaa”, Ya Robb tambahlah ilmu. Kita jangan pernah merasa sudah banyak ilmu, namun sebaliknya carilah terus ilmu sampai akhir hayat menjemput kita.
Lebih lanjut nabi mengatakan bahwa keutamaan orang yang mencari ilmu,
akan dinaungi oleh sayap-sayap malaikat, artinya ia dilindungi dan
dirahmati Alloh SWT.
Dalam kenyataaannya, banyak sekali kendala saat kita mencari ilmu.
Kendala utama biasanya rasa malas. Kita tidak sabar untuk memperoleh
hasil yang instant dari ilmu yang dipelajari. Padahal perlu kita sadari,
adakalanya ilmu itu baru memberi manfaat di kemudian hari, mungkin 1
tahun, 2 tahun atau lebih dari itu.Seperti halnya penemuan-penemuan
listrik, telepon dan lain-lain bisa dinikmati dari dulu sampai sekarang.
Jika kita menelaah lebih lanjut QS Al-Baqoroh 31, yang berbunyi:
Jika kita menelaah lebih lanjut QS Al-Baqoroh 31, yang berbunyi:
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu
berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang
orang-orang yang benar!”
Kita ini memiliki ilmu karena Alloh SWT yang pertama kali
mengajarkan kepada adam tentang nama-nama benda. Karena itu kedudukan
manusia lebih sempurna dibandingkan malaikat dan makhluk lainnya.
Dalam ayat lain Alloh menyatakan, bahwa Alloh-lah yang mengeluarkan
manusia dari perut ibunya, dan manusia tidak mengetahui apa-apa saat
dilahirkan. Lalu Alloh SWT memberikan pendengaran dan penglihatan agar
manusia berpikir & bersyukur.
Semakin banyak kita mendengar, melihat, dan berfikir dengan
menggunakan panca indera, maka semakin banyak ilmu yang akan kita
peroleh. Untuk itu, mari kita mencintai ilmu, karena pesan rosul kepada
yang mau meninggal saja, mencari ilmu.
Orang yang memiliki ilmu dan diamalkan, selain akan manfaat bagi
sendiri juga bagi orang disekitar. Dalam hadist lain nabi bersabda, tiga
amalan yang tidak putus walau seorang anak adam meninggal dunia yaitu,
Shodaqoh zariah, Ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakan kedua orang tuanya.
0 komentar:
Posting Komentar