Konsep Ketuhanan,Keimanan dan Ketakwaan dalam Islam
PENGERTIAN IMAN
Para ulama mendifinisikan iman dengan “Tasdikun Bil Qalbi Wa Qaulu Bil Lisan Wa Amalu Bil Arkan” Dari hal ini maka sejatinya komponen penyusun keimanan adalah ;
a. Tasdikun Bil Qalbi (Meyakini dalam hati)
b. Qaulu Bil Lisan (Diucapkan dengan lisan/perkataan)
c. Amalu Bil Arkan (Diwujudkan dengan perbuatan)
TANDA-TANDA ORANG BERIMAN
Dalam al-Qur’an S. Al-Anfal :2-3 dinyatakan bahwa tanda-tanda orang beriman adalah :
- idza dzukkirallahu wujilat qulubuhum
- Idza tuliyat zadat imanuhum
- wa ala rabbihim ya tawakkalun
- yuqimunas sholah
- razaqnahum yungfiqun
PENGERTIAN TAQWA
Para ulama mendifinisikan taqwa dengan “al imtisalul awamirillah wajtinabu nawahiyah”
Kata kuncinya : seluruh perintah dan larangan
TANDA-TANDA ORANG BERTAQWA
Dalam al-Qur’an S. al-Baqarah :2-4 dinyatakan bahwa tanda orang bertaqwa adalah :
-al ladzina yukminuna bil ghaib
-yuqimunas shalah
-Razaqna yungfiqun
-yukminuna bima unzila ilaika
-wa bil akhirati yuqinun
APERSEPSI
Perkataan Tuhan yang merupakan terjemahan dari kalimat Rab dalam bahasa Arab pada dasarnya merujuk pada interpretasi ulama terhadap S. al-Jatsiyat:23 dan al-Qashas : 38 yang didalamnya termaktum perkataan Ilah (Tuhan)
Menurut Ibn Taimiyah difinisi dari perkataan Ilah dalam al-Qur’an tersebut adalah :
yang dipuja dengan penuh kecintaan hati, tunduk kepada-Nya, merendahkan diri dihadapanNya, dan mengharapkanNya, kepadaNya tempat berserah ketika dalam kesusahan, berdo’alah dan bertawakal kepadaNya untuk kemashlahatan diri, meminta perlindungan dariNya dan menimbulkan ketenangan di saat mengingat dan terpaut kepada Nya.
SEJARAH PEMIKIRAN MANUSIA TENTANG TUHAN
Difinisi :
Pemikiran Manusia di sini adalah konsep yang didasarkan atas hasil pemikiran manusia baik melalui pengalaman lahiriah maupun batiniyah, baik yang bersifat penelitian rasional maupun pengalaman bathin.
Pemikiran Barat. Teori Ketuhanan dalam pemikiran barat berangkat dari teori Evolusionisme yang pada awal mulanya dikemukakan oleh Max Muller, EB. Taylor, Robertson Smith, Lubbock dan Jevens.
Menurut teori ini konsep Ketuhanan berangkat dari kepercayaan :
Lanjutan
a. Dinamisme
Yaitu pola kepercayaan manusia terhadap adanya kekuatan yang maha dasat yang berpengaruh dalam kehidupan. Kekuatan tersebut diyakini bersemayam dalam benda-benda.
B. Animisme
Pola kepercayaan masyarakaat terhadap roh gaib yang diyakini memiliki peran besar dalam kehidupan manusia.
C. Politeisme
Pola kepercayaan terhadap dewa-dewa
D. Henoteisme
Pola kepercayaan yang diusung atas motif ketidak puasan atas keberadaan dewa-dewa yang jumlahnya banyak sehingga diperlukan pengkultusan terhadap beberapa dewa saja
E. Monoteisme
Konsep kepercayaan terhadap satu Tuhan.
PANDANGAN ADREW LANG
Bagi Adrew Lang Konsepsi EB. Taylor tentang Evolusionisme sulit untuk dipertahankan, sebab kepercayaan Monotheisme pada dasarnya sudah terbangun sejak zaman masyarakat primitif. Dengan munculnya pandangan Adrew lang ini, para sarjana Barat mulai meyakini bahwa kepercayaan terhadap Tuhan bukan datang secara Evolusionisme melainkan dengan jalan agama melalui wahyu.
lanjutan
2. Pemikiran Umat Islam
Seluruh umat Islam sepakat bahwa yang wajib disembah dan dipertuhankan adalah Allah SWT, tiada lain selain Dia. Permasalahan muncul diseputar cara manusia mengetahui adanya Tuhan dan keberadaan sifat –sifat Tuhan. Permasalahan ini dalam perkembangan selanjutnya melahirkan kajian keagamaan tersendiri, seperti yang kita kenal adanya Ilmu Tauhid atau Ilmu Kalam.
PANDANGAN ALIRAN TEOLOGI : FUNGSI AKAL DAN WAHYU
Menurut Mu’tazilah dengan Akal manusia dapat mengetahui akan adanya Tuhan sekalipun tanpa bantuan Wahyu. Adapun fungsi wahyu adalah sebagai konfirmasi dan informasi atas apa yang telah diketahui oleh akal.
Menurut Asy’ariah betul manusia dengan akalnya dapat mengetahui adanya Tuhan, namun untuk mengetahui tata cara menyembahnya (beribadah) diperlukan Wahyu.
ANALISA PERBANDINGAN
MATRIK EVOLUSIONISME
TUHAN MENURUT AGAMA-AGAMA
Pada dasarnya konsepsi Tuhan dalam prespektif Agama-agama menuju satu titik temu bahwa Tuhan merupakan satu DZAT yang menjadi tujuan akhir setiap umat manusia yang sangat berperang vital atau penting dalam kehidupan manusia.
Karakteristik yang mendasar yang membedakan antara konsepsi Agama Islam dengan Agama Lainnya adalah terletak dalam lapangan eksoterisnya (Syariat) yang berisikan tentang tatacara beribadah
Dalam konsepsi Islam Tuhan adalah Esa atau satu sebagaimana dalam al-Qur’an S.al-Ikhlas:1-4
Dalam agama Kristen Tuhan Diwujudkan dalam konsepsi Trinitas
Dalam Agama Budha Tuhan Di konsepsikan dalam Sang Budha Gauthama
TEORI PEMBUKTIAN TUHAN
Keberadaan Alam Semesta Raya
Kita semua sepakat bahwa segala sesuatu yang ada (kecuali Tuhan) pasti ada yang menciptakan alias ada awal dan akhirnya.
Dalam pandangan Islam Alam semesta raya ini pun membuktikan akan keberadaan Tuhan Yang Maha Kuasa. Hal ini sebagaimana dalam al-Qur’an S. al-Baqarah:22 dinyatakan “Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu mengetahui ”
Pendekatan Astronomi
Benda alam yang paling terdekat dengan bumi adalah Bulan dengan jarak 240.000 mil. Sedangkan jarak bumi ke Matahari adalah 93.000.000.000 mil. Begitu pula dengan sistem tata surnya lainnya yang bergerak teratur sesuai dengan garis edarnya. Jika kita cerna secara logika, tentu akan menimbulkan pertanyaan apakah semua itu hanya terjadi dengan sendirinya, tentu akan sangat mustahil jika itu hanya serba kebetulan tanpa desain. Jika demikian tentu terdapat kekuatan yang maha dasyat dan maha agung yang mengatur tata surya tersebut. Dalam konsepsi Islam sudah barang tentu semua itu adalah ciptaan Allah SWT. Sebagaimana dalam al-Qur’an S. al-A’raf :54 “
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam “
0 komentar:
Posting Komentar