Ketenangan
Kalaulah jalannya begitu panjang, tak akan ada yang mampu menempuhnya
kecuali bagi orang yang berani. Bagi mereka jauhnya perjalanan bukanlah
masalah selagi keberanian masih terus terhujam dalam hatinya. Seperti
ungkapan bung Anis Matta, keberanian adalah semangat ekspansi bagi para
pejuang. Jika keberanian adalah denyut nadi perjuangan maka kesabaran
adalah nafasnya. Karena kesabaran merupakan faktor penentu seberapa lama
pejuang itu mampu bertahan dalam perjuangannya. Lain halnya dengan
keberanian, kesabaran adalah sikap defensif atau bertahan bagi pejuang
untuk bisa menghadapi tantangan demi tantangan sebuah perjalanan.
Namun,
antara keberanian dan kesabaran ada satu celah besar yang mesti ada
untuk menghubungkannya. Keinginan untuk terus berjuang sampai pada
penghujung jalan dan kesadaran untuk bertahan menghadapi segala
tantangan mesti dihubungkan dengan yang namanya ketenangan. Karena
ketenangan adalah suasana penyeimbang antara keinginan untuk meraih
mimpi dengan sulitnya realita yang dihadapi.
Tentu tidak masalah
bagi pejuang, jika dalam perjalanan itu belum ditemui aral yang
merintang. Yang jadi permasalahan adalah ketika pejuang itu dituntut
untuk bersabar menghadapi tekanan hidup. Suasana bertahan seperti ini
adalah suasana yang sangat sulit untuk kembali bangkit meraih sifat
keberanian yang sudah ada dalam dirinya. Suasana di mana butuh waktu
yang lama untuk memulihkan semangat. Kadang, ada saja riak-riak kecil
yang menerpa menghentikan langkah yang sudah jauh dijajaki. Nah di
sinilah ketenangan ini menjadi solusinya.
Ketenangan adalah
kondisi di mana seseorang mampu menyegarkan kembali impian dan cita-cita
yang menjadi tujuan. Mereka yang tidak tenang cenderung melupakan
segala impian yang menggerakkan naluri keberanian. Maka dengan
ketenanganlah seseorang cenderung bisa berbuat lebih detail, terarah,
lebih seimbang dan lebih dekat kepada suasana spiritual dan
keterburu-buruan malah merusaknya. Benarlah ungkapan yang sering kita
dengar bahwa “keterburu-buruan itu perbuatan syaitan”.
Sikap tenang bukan berarti diam dan tak berbuat apa-apa. Seperti yang terucap oleh tokoh dalam film the karate kid “Bersikap tenang dan tidak melakukan apa-apa adalah dua hal yang berbeda”.
Inilah kenapa ketenangan itu dibutuhkan dalam perjuangan, karena tenang
adalah suasana bertahan namun masih tetap bergerak. Sikap tenang juga
akan mengundang suasana ketenangan selanjutnya yang merupakan anugerah
dari sang pencipta, karena dekatnya suasana spiritual pada kondisi
seperti ini. Mereka yang tenang itu karena mereka mengingat penciptanya
yang maha kuasa dan mengadukan segala kelemahannya. Ketika kondisi ini
muncul, maka tidak ada yang tidak mungkin bagi sang pencipta dan itulah
kondisi bagi pejuang untuk kembali bersemangat meraih impiannya dengan
penuh keberanian.
“Dia-lah yang telah menurunkan
ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka
bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). (S Dia-lah
yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin
supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah
ada).” (QS. Al-Fath: 4)
0 komentar:
Posting Komentar