Bahaya Orang Bermuka Dua
(Nabi mengecam orang yang bermuka dua sebagai orang yang termasuk dalam orang-orang terburuk di sisi Allah.)
Imam Muslim Rahimahullah meriwayatkan 
dari Yahya bin Yahya, dari Malik, dari Abu Az-Zinad, dari Al-A’raj, dari
 Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi 
wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya, termasuk orang yang 
paling buruk adalah orang bermuka dua yang mendatangi mereka dengan satu
 muka dan mendatangi yang lain dengan muka lain.”
Dalam riwayat lain 
disebutkan, “Sesungguhnya termasuk orang terburuk di sisi Allah pada 
Hari Kiamat, adalah orang yang bermuka dua.” (HR. At-Tirmidzi dari Abu 
Hurairah)
Maksud “orang yang bermuka dua” dalam 
sabda Nabi di atas, yaitu orang yang menyembunyikan apa yang ada di 
dalam hatinya ketika bertemu dengan seseorang atau sekelompok orang yang
 dia musuhi dengan mengatakan perkataan atau sikap yang berbeda dengan 
apa yang disimpan dalam hatinya. Bagaimanapun, orang yang bermuka dua 
adalah orang yang sangat berbahaya. Sebab, dia adalah musuh dalam 
selimut yang sulit dideteksi atau dibuktikan.
Dalam sejarah Islam, yang dimaksud 
dengan orang bermuka dua ini adalah orang-orang munafik yang mengaku 
beriman manakala mereka bersama-sama dengan kaum mukminin. Tetapi, 
ketika kembali kepada kelompoknya, mereka kembali lagi kepada 
kekufurannya. Mereka ini lebih berbahaya daripada orang kafir yang 
jelas-jelas menampakkan kekafirannya. 
Allah Subhanahu wa Ta'ala 
berfirman dalam Al-Qur`an, “Dan apabila mereka berjumpa dengan 
orang-orang yang beriman, mereka mengatakan, ‘Kami telah beriman.’ Dan 
jika mereka kembali kepada setan-setan mereka, mereka mengatakan, 
‘Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah 
berolok-olok’.” (Al-Baqarah: 14)
Khusus untuk orang-orang munafik yang 
hanya menampakkan keimanan pada lahiriyah saja, sementara dalam hatinya 
mereka menyembunyikan kekufuran; Allah sangat mencela sikap mereka dan 
mengancam mereka dengan siksaan-Nya yang pedih di dalam neraka. Allah 
berfirman, “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah
 akan membalas tipuan mereka. Apabila mereka berdiri untuk shalat, 
mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di 
hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut nama Allah kecuali sedikit
 sekali.
Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara 
yang demikian (iman dan kafir); tidak masuk kepada golongan ini 
(orang-orang beriman) dan tidak pula kepada golongan itu (orang-orang 
kafir). Barangsiapa yang disesatkan Allah, maka kamu sekali-kali tidak 
akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah 
kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan 
orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi 
Allah (untuk menyiksamu). Sesungguhnya orang-orang munafik itu 
(ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu 
sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.” 
(An-Nisaa`: 142-145)
Namun demikian, yang dimaksud dengan 
mempunyai dua muka dalam hadits ini bukanlah munafik dalam arti kata 
sesungguhnya. Melainkan seorang muslim yang kondisinya seperti orang 
munafik, atau dia memiliki sifat seperti sifatnya orang munafik. Imam 
Al-Qurthubi berkata, “Sesungguhnya yang menyebabkan orang yang mempunyai
 dua muka ini menjadi orang terburuk adalah karena kondisinya seperti 
orang munafik. Dia senang melakukan perbuatan batil dan dusta. Dia 
senang membuat orang lain saling bermusuhan.”
Imam An-Nawawi berkata, “Yang dimaksud 
dengan orang bermuka dua ini, yaitu orang yang datang kepada satu 
kelompok dengan menampakkan seolah-olah dirinya berada di pihak mereka 
dan berseberangan dengan pihak lawannya. Tetapi dalam waktu yang sama, 
dia juga datang kepada kelompok lain dan melakukan hal yang serupa.” 
Dalam konteks sekarang, orang seperti ini barangkali bisa disebut 
sebagai oportunis. Orang yang selalu mencari selamat dan tidak mempunyai
 idealisme.
Nabi bukan hanya mengecam orang yang 
bermuka dua ini sebagai orang yang termasuk dalam jajaran orang-orang 
terburuk di sisi Allah, melainkan beliau juga mengancam mereka dengan 
neraka! Dalam sebuah hadits disebutkan, bahwa Rasulullah Shallallahu 
‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa yang mempunyai dua muka di 
dunia, maka pada Hari Kiamat kelak dia akan diberi dua mulut dari api 
neraka.” (HR. Abu Dawud dan Ad-Darimi dari Ammar bin Yasir)[5]
Jika seseorang diancam akan diberi dua 
mulut dari api neraka, artinya orang tersebut pun diancam akan dimasukan
 ke dalam neraka! Al-Alqami mengatakan, “Orang yang bermuka dua ini 
diberi dua mulut oleh Allah kelak ketika di neraka, karena dulu saat di 
dunia dia suka mendatangi dua kelompok berbeda dengan muka yang berbeda 
pula. Setiap kali datang kepada satu kelompok, dia mengatakan sesuatu 
yang berbeda dengan apa yang dikatakannya kepada kelompok lain. Dia 
mempunyai dua mulut. Maka Allah pun membuatkan dua mulut baginya di 
neraka.”
12.04



0 komentar:
Posting Komentar