3 Cara Mengatasi Kecemasan Berlebihan
Anda Harus Mengatasi Kecemasan Berlebih Agar Tidak Menyia-nyiakan Energi Anda
Ya, kita harus segera mengatasi kecemasan berlebihan kita, karena
kecemasan berlebihan akan menghabiskan energi kita. Energi kita habis,
sementara tidak ada hasil yang bisa kita dapatkan. Meski pun kita diam,
menggerutu, marah-marah, dan sebagainya akan membuat mental kita lelah,
dan tidak ada energi untuk hal lain yang positif.
Kecemasan Berlebihan Juga Membuang Waktu
Saat hidup Anda dihabiskan untuk kecemasan berlebihan, maka waktu
Anda akan terlewat saja tanpa makna, tanpa hasil, dan tanpa prestasi.
Hidup Anda hanya dihabiskan untuk memikirkan hal yang belum tentu
terjadi. Padahal, waktu bisa digunakan untuk hal lain yang lebih
berarti. Anda bisa melakukan tindakan untuk mengantisipasi apa yang Anda
khawatirkan. Jika ada cemas akan kehilangan uang, mengapa Anda tidak
mengantisipasi agar resiko kehilangan uang itu berkurang. Atau antispasi
jika benar-benar Anda kehilangan uang. Ini jauh lebih baik dibandingkan
Anda hanya mengkhawatirkan saja tanpa bertindak.
Kecemasan Ibarat Virus Mental Yang Bisa Menyebar
Perasaan cemas berlebihan akan menjadi virus mental, yang gejalanya
akan menyebar ke seluruh aspek kehidupan Anda. Untuk kesehatan mental
tidak baik, Anda akan menjadi pribadi yang pesimis, apatis, penakut, dan
malas. Juga saya sering membaca berbagai artikel yang mengatakan
kondisi mental yang negatif bisa merusak kesehatan fisik juga. Kecemasan berlebihan bisa merusak relasi, dimana mental Anda negatif,
Anda kehilangan antusias, dan perangai Anda menjadi tidak baik. Ingat,
Anda sibuk dengan pribadi Anda, begitu juga orang lain akan sibuk dengan
urusan mereka masing-masing. Saat ada yang tidak beres dari Anda, bisa
jadi mereka menjauh dan fokus pada urusan mereka. Anda bisa dianggap
menjadi “pengganggu”.
Kabar Gembira, Ada Solusinya!
Jika Anda mengalami masalah ini, yaitu merasakan kecemasan berlebihan, silahkan coba praktekan tip-tip dibawah ini.
Hujamkan Dalam Hati: Apa Pun Yang Terjadi, Itu Terbaik Bagi Saya
Satu ayat yang langsung menghilangkan kehawatirsan saya adalah:
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu,
dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk
bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui.” (QS Al Baqarah: 216)
Bisa jadi, kita memang tidak suka dengan rasanya, padahal itu yang
terbaik bagi kita. Sebagai contoh kehilangan uang memang pahit, apalagi
dalam jumlah yang besar. Kita tidak suka, padahal bisa jadi Allah sudah
punya rencana yang lebih baik dibalik kehilangan uang tersebut. Kita
hanya tidak mengetahui dan tidak menyadarinya. Kadang, kesadaran akan
manfaatnya kita ketahui belakangan. Masalahnya banyak orang yang menolak ini. Mereka lebih memilih
mendapatkan keinginan dia (hawa nafsu) ketimbang pilihan Allah yang
pastinya jauh lebih baik. Ini tentang keimanan, apakah Anda yakin Allah
memberikan yang terbaik atau tidak. Jika yakin, maka insya Allah,
kecemasan itu akan hilang.
Tawakal Kepada Allah
Terlepas ada yang bisa dilakukan atau tidak, tawakal akan mengurangi
kecemasan. Kita yakin, bahwa apa yang akan terjadi adalah ketentuan
Allah dan Allah pasti memberikan yang terbaik bagi kita. Untuk itu,
serahkan semuanya kepada Allah, mintalah bantuan, pertolongam, dan
bimbingan Allah agar kita menemukan solusi, mampu menghadapi yang kita
cemaskan, dan lebih baik lagi jika terhindar dari apa yang kita
cemaskan. Bulatkan tekad untuk menghadapi apa yang Anda di depan Anda, dan bertawakallah kepada Allah. Insya Allah Anda akan sanggup.
Cari Pilihan Ikhtiar Yang Optimal
Saat Anda merasa panik karena kecemasan berlebihan, sering kali
pikiran menjadi buntu. Kita tidak bisa memikirkan apa yang harus kita
lakukan. Paling gawat saat kita memilih solusi jalan pintas yang akan
disesali bahkan tidak sesuai dengan ajaran agama. Dengan dua sikap
diatas, yaitu yakin bahwa Allah akan memberikan terbaik dan kita
menyerahkan sepenuhnya kepada Allah, in sya Allah kita akan lebih tenang
dan bisa berpikir lebih jernis. Kemampuan Anda berpikir jernih, akan membuka jalan untuk menemukan
solusi terbaik. Ada beberapa kemungkinan solusi, jangan paksakan dengan 1
solusinya saja. Kebanyakan orang yang cemas, dia hanya ingin apa yang
dia cemaskan hilang. Itu mungkin solusi terbaik, tapi bukan hanya itu solusi yang bisa kita dapatkan.
Jika tidak ada lagi yang bisa kita lakukan untuk menghilangkan akibat
buruk yang kita cemaskan, maka pikirkan antisipasinya. Jika itu
benar-benar terjadi, apa tindakan terbaik yang bisa kita lakukan?
Bisakah dilakukan sekarang agar akibat buruknya berkurang? Jika bisa,
maka lakukan itu sekarang.
Jika tidak bisa dilakukan sekarang, ya sudah, mau apa lagi? Khawatir
tidak ada gunanya bahkan memperburuk keadaan. Tugas Anda berdo’a, yakin
dengan ketetapan Allah, dan bertawakal. Apakah tidak perlu ikhtiar?
Selalu ada ikhtiar yang bisa kita lakukan.
Mungkin, kita tidak bisa melakukan apa-apa lagi untuk menghindar dan
mengatisipasi yang kita cemaskan, namun Anda bisa menjadikan diri Anda
menjadi lebih baik, sehingga lebih siap menghadapi kondisi apa pun.
Bukankah ini lebih baik dibandingkan hanya cemas?
0 komentar:
Posting Komentar