Kamis, 21 Februari 2013

Ketentraman Hatiku Terdapat Dalam Shalat

Cara Mendapatkan Kekhusyuan Dalam Shalat

“Ada dua hal yang dapat membantu mewujudkan kekhusyuan dalam Shalat. Pertama, kuatnya keingikan dan kedua, lemahnya gangguan.” (Syaikh Al-Islam Ibnu Taimiyah)


Ada dua cara bagi seseorang yang ingin mendapatkan kekhusyuan dalam Shalat
  1. Menjaga semua yang dapat mendatangkan rasa khusyuk, lalu menguatkannya.
  2. Menghindari semua yang dapat menghilangkan rasa khusyuk atau berupaya paling tidak meminimalkannya.
Sejalan dengan ini, Syaikh Al Islam Ibnu Taimiyah menguraikan dua hal yang dapat membantu mewujudkan kekhusuan dalam shalat. Pertama, Kuatnya Keinginan dan Kedua, Lemahnya Gangguan

Pertama : Kuatnya Keinginan

Yaitu, keseriusan seseorang untuk memahami apa yang ia ucapkan dan lakukan. Ia mentadaburi (mengambil palajaran) setiap bacaan, zikir, dan do’a-do’a. Dia merasakan sedang berada di hadapan Allah, seolah-olah ia melihatnya.

Sesunggunya apabila orang berdiri untuk Shalat, pada hakikatnya ia sedang bercakap-cakap dengan Allah. inilah hakikat Ihsan;  

“Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engaku melihat-Nya, jika tidak melihat-Nya, ia yakin bahwa Allah sedang melihatnya.”

Ketika seseorang telah merasakan kenikmatan Shalat, ia akan semakin serius dalam menjalankan Shalatnya. Itu semua sangant tergantung kepada kekuatan Imannya.

Ada banyak hal yang dapat keimanan seseorang. Nabi pernah bersabda, 

“Urusan duniamu yang paling aku sukai adalah wanita dan minyak wangi. Dan ketentraman hatiku terdapat dalam Shalat.” 

 Dalam hadits lain Nabi SAW bersabda, 

“Wahai Bilal! Marilah kita beristirahat dana bersenang-senang dengan melakukan Shalat.” 

itulah yang dikatakan Nabi SAW, bukan, mari kita beristirahat dari Shalat.

Kedua : Sedikit Gangguan

Yaitu, bekerja keras melawan semua semua yang mengganggu konsentrasi hati, seperti memikirkan yang tidak bermanfaat atau berfikir tentang hal-hal yang dapat memalingkan hati dari tujuan Shalat. Masing-masing orang berbeda pendapat tentang hal yang dapat mengganggu kekhusuan Shalat. Sesungguhnya rasa was-was seringkali muncul karena melakukan Subhat, terlalu banyak keinginan, hati sibuk memikirkan cara mendapatkan sesuatu yang disukai atau hati sibuk memikirkan cara menghindari sesuatu yang tidak disukai.

Wallahu A’lam Bisshowab.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution