Dimana Letak Niat Shalat Kita?
Niat adalah salah satu rukun shalat. Niat shalat juga merupakan ruh dan salah satu kunci keberhasilan shalat khusyu.
Dalam definisi fiqih, niat adalah memiliki sesuatu yang diinginkan
kemudian diikuti dengan tindakan yang sungguh-sungguh untuk meraihnya.
Karena itu, niat shalat harus benar-benar mendapat perhatian dan
penghayatan.
Untuk dapat menghayati niat shalat kita perlu memahami hakikatnya,
merasakan dengan penuh kesadaran dan menjaganya dengan sungguh-sungguh.
Itulah mengapa, niat tidak cukup hanya berupa keinginan dalam hati, tapi
harus diikuti dengan tindakan yang sungguh-sungguh mencerminkan
keinginannya.
Niat, eksistensinya tidak hanya berada di awal pekerjaan, tapi harus tetap terus terjaga sampai akhir pekerjaan.
Pernahkah anda mengikuti atau melihat lomba bawa kelereng dalam
sendok yang tergigit? Jika anda hanya punya niat mengikuti, tanpa
disertai dengan usaha untuk membawanya dengan hati-hati, anda berjalan
sembarangan atau bahkan berlari cepat, apa yang terjadi? Kelerengnya
pasti jatuh, bukan? Dan anda dinyatakan gagal! Demikian pula jika niat
shalat anda hanya di awal saja. Di tengah perjalanan anda tidak menjaga
niatnya, bahkan anda sampai lupa sedang mengerjakan apa. Maka inipun
tentu akan berakibat kegagalan.
Sebelum berlomba kita harus mengerti benar apa yang akan kita
lakukan. Aturan mainnya harus tahu persis. Setelah perlombaan dimulai,
kita harus tetap sadar bahwa kita sedang mengikuti lomba kelereng dan
harus hati-hati membawanya sampai perlombaan selesai.
Demikian juga saat mengerjakan shalat. Pastikan kita mengetahui
hakikat shalat, tahu tata caranya yang benar dan tahu manfaatnya bagi
kita. Setelah shalat dimulai, kita harus tetap sadar bahwa kita sedang
shalat dan terus disadarinya pada setiap gerakan dan bacaan sampai
shalat selesai.
Inilah yang dimaksud dengan menghayati Niat shalat.
Niat shalat tidak hanya tumbuh di awal shalat, kemudian mati di tengah
perjalanan. Tapi, niat harus tetap hayat (hidup) sepanjang kita
mengerjakan shalat.
Author: Akhmad Tefur
0 komentar:
Posting Komentar