Jumat, 08 Februari 2013

Mengapa Rizki Kita Terhalang?

Dosa Menjadi Sebab Terhalangnya Rizki

Al-Imaam ‘Abdullaah bin Al-Mubaarak meriwayatkan :

أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عِيسَى ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ ، عَنْ ثَوْبَانَ , قَالَ : قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” إِنَّ الرَّجُلَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِالذَّنْبِ يُصِيبُهُ “

Telah mengkhabarkan kepada kami Sufyaan, dari ‘Abdullaah bin ‘Iisaa, dari ‘Abdullaah bin Abi Al-Ja’d, dari Tsaubaan, ia berkata, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya seseorang terhalangi rizkinya karena dosa-dosanya.” [Az-Zuhd wa Ar-Raqaa'iq no. 76] – Sanadnya hasan.

Dosa yang kita lakukan menjadi sebab musabab terhalangnya rizki dan bahkan terhalangnya do’a kita dari dikabulkan Allah Ta’ala. Diriwayatkan oleh Al-Imaam Muslim :

حَدَّثَنِي أَبُو كُرَيْبٍ مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ حَدَّثَنَا فُضَيْلُ بْنُ مَرْزُوقٍ حَدَّثَنِي عَدِيُّ بْنُ ثَابِتٍ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ
{ يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنْ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ }
وَقَالَ
{ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ }
ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ

Telah menceritakan kepadaku Abu Kuraib Muhammad bin Al-’Alaa’, telah menceritakan kepada kami Abu Usaamah, telah menceritakan kepada kami Fudhail bin Marzuuq, telah menceritakan kepadaku ‘Adiy bin Tsaabit, dari Abu Haazim, dari Abu Hurairah, ia berkata Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu baik. Dia tidak akan menerima sesuatu melainkan yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mu’min seperti yang diperintahkanNya kepada para Rasul. Firman-Nya, ‘Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.’ [QS Al-Mu'minuun : 51]. Dan Allah juga berfirman: ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang telah kami rezekikan kepadamu.’ [QS Al-Baqarah : 172]” Kemudian Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuh sehingga rambutnya kusut, acak-acakan dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo’a, “Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku,” Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari barang yang haram, pakaiannya dari barang yang haram dan diberi makan dengan makanan yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do’anya?.” [Shahih Muslim no. 1016, Kitab : Zakat, Bab : Penerimaan sedekah dari usaha yang baik]

Oleh karena itu, Allah Ta’ala menganjurkan kita agar tidak melupakan taubat dan memohon ampun, agar kita senantiasa diberi rizki dan kenikmatan olehNya. Allah Ta’ala berfirman :

وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا حَسَنًا إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ
 
Dan hendaklah kamu memohon ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu, mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. [QS Huud : 3].

Ibnu ‘Abbaas berkata, “Allah tidak menerima shalat seseorang yang didalam perutnya terdapat sesuatu yang haram.” [Jaami'ul 'Uluum wal Hikaam hal. 263]

Abu Dzar berkata, “Cukupkan do’amu bersama dengan keta’atan (kepada Allah), sebagaimana engkau cukupkan makananmu dengan garam.” [Al-Jawaab Al-Kaafii hal. 10-11]

Allaahu a’lam.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution