Taubatnya Seorang Ibu
KONFERENSI IBLIS
Asslm.Wr.Wb,
Ma’a syiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah, Kita mungkin sudah terbiasa dengar sebutan Iblis, syaithan dan jin,
namun siapa sebenarnya mereka itu? Kenapa didalam Al-Qur’an tidak pernah
disebutkan penghuni-penghuni Neraka itu dengan sebutan Iblis dan
syaithan? Allah selalu meyebutkan bahwa kebanyakan isi Neraka itu dari
golongan jin dan manusia. Bahwa sebelum Adam diciptakan, Allah SWT telah menciptakan makhluk
yang bernama Iblis (yang sebelumnya sangat taat kepada Allah sebagaimana
malaikat-malaikat)
Allah berfirman:
Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. (Al-Hijr [15]: ayat 27)
Jin yang diciptakan Allah pertama kali inilah yang bernama Iblis
sebagai nenek moyangnya bangsa jin-jin, sebagaimana Adam sebagai nenek
moyangnya manusia. Sedangkan syaithan itu bukanlah makhluk, tapi kata sifat…perilaku
yang dikutuk oleh Allah. Disebutkan didalam Al-qur’an bahwa perilaku
syaithan ini terdiri dari jin-jin dan manusia seperti yang disebutkab
dalam firman Nya:
Dari kejahatan (bisikan) syaithan yang biasa bersembunyi
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
dari (golongan) jin dan manusia. (An-Naas[114]: ayat 4,5,6)
Yang sangat berbahaya adalah syaithan dari jenis manusia, mereka
cantik-cantik dan tampan-tampan yang dengan keahliannya bisa membius
manusia untuk menjauh dari Allah SWT, menjauh dari kehidupan yang
Islami. Karena Iblis telah dikutuk oleh Allah, maka Iblis beserta
anak-cucunya yang kafir(syaithan) akan terus menggoda manusia hingga
Qiamat nanti.
Allah berfirman,
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir (Al-Baqarah [2]: ayat 34)
Semoga kisah dibawah ini bisa menjadikan kita semua hati-hati dalam
setiap bertindak agar tidak tergoda oleh Iblis dan anak buahnya yang
dikutuk Allah SWT. Dikisahkan bahwa dalam sebuah konferensi bagi iblis (nenek moyangnya jin) anak cucunya jin-jin ditetapkanlah empat hal:
- Pertama, iblis dan jin-jin tidak dapat melarang kaum muslimin pergi beribadah ke mesjid.
- Kedua, mereka tidak dapat melarang kaum muslimin membaca al-Qur’an dan mencari kebenaran.- Ketiga, mereka tidak dapat melarang kaum muslimin mendekatkan diri kepada Tuhan mereka, Allah SWT dan pembawa risalah-Nya Muhammad SAW.- Keempat, pada saat kaum muslimin melakukan hubungan dengan Allah, maka kekuatan iblis dan jin-jin akan lemah dan lumpuh.
Oleh karena itu, konferensi menetapkan, biarlah umat Islam tetap
pergi ke mesjid, biarlah mereka melakukan kebiasaan mereka, tetapi CURI WAKTU MEREKA,
ini kata kunci kita, sehingga mereka tidak punya waktu lagi untuk
mendekatkan diri kepada Allah. “Inilah yang akan kita lakukan!” kata
pimpinan konferensi.“Alihkan perhatian mereka dari usaha mendekatkan diri kepada Allah dan awasi terus kegiatan mereka sepanjang hari.” “Bagaimana kami melakukannya?” Tanya peserta konferensi
(jin-jin)lainnya. “Sibukkan mereka dengan hal-hal yang tidak penting
dalam kehidupan mereka, ciptakan budaya agar mereka selalu sibuk dalam
urusan dunia,” kata sang Iblis.“Rayu mereka agar suka belanja, belanja
dan belanja. Berhutang, berhutang dan berhutang.” Iblis melanjutkan,
“bujuk para istri agar bekerja di luar rumah sepanjang hari dan para
suami bekerja 6 -7 hari dalam seminggu, sehingga mereka merasakan jiwa
mereka hampa, hati mereka gersang dan hidup ini sangat kosong walaupun
mereka mengaku Muslim dan suka beribadah. Jangan biarkan mereka
menghabiskan waktu berkumpul bersama anak-anak mereka.” “Jika keluarga mereka mulai tidak harmonis, mereka akan merasa bahwa
rumah mereka bukanlah tempat yang nyaman untuk kembali sepulang bekerja.
Ciptakan dan dorong terus cara berfikir seperti itu agar mereka tidak
mendapat ketenangan di rumah.” “Pikat mereka untuk membunyikan radio dan kaset selama mereka
berkendaraan. Dorong mereka untuk menyetel TV, CD, VCD dan PC di rumah
mereka sepanjang hari. Bunyikan musik terus menerus di rumah-rumah, di
semua restoran dan toko-toko setiap hari. Ciptakan lingkungan yang jauh
dari suasana Islami. Hal ini akan mempengaruhi hati dan pikiran mereka
sehingga jiwa mereka rusak dan rusak pula lah hubungan mereka dengan
Allah dan rasul-Nya. Penuhi meja-meja rumah mereka dengan bacaan-bacaan
(majalah & koran)yang banyak menyita waktu. Cekoki mereka dengan
berbagai gosip setiap hari. Serang mereka denga berbagai iklan-iklan di
televisi, radio, koran, majalah dan di jalanan sampai mereka banyak
membeli yang sesungguhnya mereka tidak perlu. Dorong agar mereka
menghidupkan budaya konsumtif. “Muat gambar-gambar wanita cantik, itulah kesenangan para suami. Buka
aurat mereka, perlihatkan kelangsingan tubuh dan kulit yang mulus, di
majalah, TV dan iklan untuk menggiring para suami berfikir bahwa
PENAMPILAN itu menjadi unsur terpenting, sehingga membuat para suami
tidak tertarik lagi pada isteri-isteri mereka.” “Bila para istri atau
suami merasa lelah dan jenuh, giringlah mereka untuk datang mencari
hiburan ke kafe-kafe, pusat-pusat hiburan dan belanja. Jangan sampai
mereka datang ke masjid untuk shalat berjamaah, ke pengajian, ke
ustadz/kiyai nanti mereka jadi jauh dari kita.” “Buatlah kegemaran dan ketergantungan pada makanan modern yang
bermerk, yang bergengsi, yang sedang trend, fastfood, yang secara tak
disadari akan merusak kesehatan mereka. Jauhkan mereka dari
makanan-makanan alami. Ciptakan pandangan bahwa makanan yang alami
(seperti umbi-umbian dan tumbuh-tumbuhan) itu ketinggalan zaman,
kampungan dan seterusnya. Ini strategi kita menyerang mereka dari sisi
makanan. Ketika mereka akan memakan sesuatu, lupakan ingatan mereka dari
halal, haram dan syubhat. Buat mereka tidak sempat memikirkan itu.”
“Ingat!” kata Iblis bersemangat,
“Makanan punya pengaruh kuat terhadap jiwa. Jiwa itulah yang akan kita rusak tanpa mereka sadari. Inilah jalan yang bisa kita lakukan.”
“Jangan lupa, ciptakan dalam fikiran mereka bahwa sumber kebahagiaan
itu adalah UANG… UANG… dan UANG, sehingga mereka terus mencarinya dengan
menghalalkan segala cara. Ciptakan kesenangan itu pada HARTA, BENDA,
POPULARITAS dan KEKUASAAN. Habiskan waktu mereka untuk mencari dan
mendapatkan itu semua.”
“Buatlah para isteri menjadi sangat letih pada malam hari. Buatlah mereka sering sakit kepala. Jika para isteri tidak memberikan cinta yang diinginkan sang suami, maka dia akan mulai mencari di luar. Inilah yang akan mempercepat retaknya sebuah keluarga.”
“Sibukkan mereka terus menerus sehingga tidak lagi punya waktu untuk
mendalami agama dan mengkaji bagaimana Allah menciptakan alam semesta.” “Kosongkan hati mereka. Arahkan mereka ke tempat-tempat hiburan,
fitness, pertandingan-pertandingan, konser musik dan bioskop. Buatlah
mereka menjadi SIBUK, SIBUK, DAN SIBUK. Perhatikan, jika mereka jumpa
dengan orang shaleh, bisikan gosip-gosip dan percakapan tidak berarti
sehingga percakapan mereka tidak berdampak apa-apa.” “Isi kehidupan
mereka dengan keindahan-keindahan semu yang akan membuat mereka tidak
punya waktu untuk mengkaji kebesaran Allah. Dan dengan segera mereka
akan merasa bahwa keberhasilan, kebaikan, kesehatan keluarga adalah
merupakan hasil usahanya yang kuat (bukan atas izin Allah).”
Para iblis dan jin-jinpun berteriak gembira: “PASTI BERHASIL, PASTI
BERHASIL… RENCANA YANG BAGUS….!!!!. “Ingat!” pimpinan konferensi kembali
menegaskan, “Sekali lagi saya mengingatkan. Biarkan mereka menjalankan
agama mereka: pergi ke masjid, shalat, pengajian, dan membaca Al-Qur’an.
Tapi, pengaruhi hati dan fikiran mereka dari sisi lain. CURI WAKTU MEREKA dan ALIHKAN PERHATIAN MEREKA.
Dari sisi itu kita bisa masuk dan cara itulah yang ampuh untuk
menjalankan misi kita. Biarkan mereka seperti taat beragama tetapi
sesungguhnya jiwa, cara hidup dan cara berfikir mereka jauh dari agama.”
Iblis dan jin-jin kemudian pergi menyebar dengan penuh semangat
melakukan tugas untuk membuat kaum muslimin menjadi lebih sibuk dalam
urusan dunia, mencari kesenangan, pesta dan hura-hura. Dan, hanya
menyisakan sedikit saja waktu buat Allah sang Pencipta. Tidak lagi punya
waktu untuk bersilaturrahmi dan saling mengingatkan akan agama,
kebenaran, Allah dan rasul-Nya.
Semoga kita semua bisa benar-benar menjauhkan diri dari segala tipu
daya Iblis dan jin-jin tersebut, sehingga kita semua tergolong
hamba-hamba yang muttaqin, hamba-hamba yang bertaqwa.. amin.
Wasslm.Wr.Wb,
0 komentar:
Posting Komentar