Aku tidak tau, apakah kesabaranku ketika menghadapi cobaan atau celaan ini benar atau tidak, boleh jadi celaan itu muncul karena sikapku yang begini dan begini...
Dan aku sudah bangga bahwa aku sudah bisa bersabar...
Aku terpana gigit jari, ternyata si Fulan dan si Fulan yang aku 'anggap' awwam, ternyata dia lebih bisa menangis di setiap sujudnya, lebih bisa menangis di saat sendirinya.
Ternyata dia lebih lembut hatinya, lebih manfaat ilmunya..
Aku tidak tau, apakah aib ku akan ditutup Alloh atau dibiarkan terbuka bahkan dibukakan selebar-lebarnya hingga mulai dari umat paling awal dan akhir tau tentang siapa aku...
Aku tidak tau, apakah kata demi kata nasihatku pada si A dan si B, bermanfaat bagiku atau tidak...
Boleh jadi, aku sibuk dengan menasihati dan menasihati, sedangkan aku seperti lilin yang membakar, justru sebenarnya diriku inilah yang butuh nasihat.
Aku tdk tau juga, apakah orang dan teman lamaku terzhalimi dengan sikapku...
Aku tinggalkan mereka, dan aku bentangkan tikar bersama orang-orang yang baru kukenal... Dan aku sudah bahagia dengan teman yang ini...
Ahh.... Aku 'teriak' sana sini, ini lho keSalafi-anku, dan aku sudah bangga dengan itu. Tetapi sayang, boleh jadi para salaf tidak ridho` dengan pengakuanku, karena aku cuma bisa teriak dan teriak...
Aku terkejut ketika satu persatu orang menghindar dariku, termasuk kerabat-kerabatku, namun aku cepat-cepat membela diri dan berbalik menyalahkan mereka...
Yaaaaaaaaa...ternyata aku selama ini sudah terkena ghurur, tertipu dengan 'amalan sendiri..
Sudah terkena ujub, riyaa', yang aku tidak menyadarinya...
0 komentar:
Posting Komentar