Cara Allah Mengabulkan Doa Hambanya
Jika Anda berdoa agar diberi
rizki sebanyak 50 juta rupiah, manakah yang lebih Anda sukai:
mendapatkan uang sejumlah itu lalu jatuh sakit yang biaya pengobatannya
sebesar 50 juta rupiah, ataukah Anda terhindar dari sakit tersebut?
Tentunya Anda akan lebih memilih yang kedua bukan? Demikianlah Allah
Maha Bijaksana dan Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Nya.
Kapan doa dikabulkan adalah pada waktu yang dikehendaki oleh Allah.
Yang jelas, doa seorang mukmin tidak akan pernah sia-sia. Bahkan, doa
seorang mukmin pasti akan “dikabulkan” oleh Allah, tetapi bagaimana,
dalam bentuk apa, dan dengan cara apa doa itu dikabulkan adalah sesuai
dengan yang dikehendaki oleh Allah.
Rasulullah saw bersabda, ”Tidaklah seorang muslim berdoa dengan
suatu doa yang tidak mengandung dosa dan tidak untuk memutuskan
silaturahim, kecuali Allah pasti akan memberikan kepadanya salah satu
dari tiga hal: Allah akan mengabulkan doanya dengan segera, atau Allah
akan menyimpan doanya (sebagai suatu pahala) di akhirat, atau Allah
akan memalingkan dan menghindarkannya dari suatu keburukan yang
sebanding dengan doanya itu.” (HR Ahmad, Al-Bazzar, dan Abu Ya’la
dengan sanad jayyid. Diriwayatkan pula oleh Al-Hakim dan beliau
berkata: sanadnya shahih. Demikian pula Adz-Dzahabi sependapat dengan
beliau).
Demikianlah cara Allah mengabulkan doa seorang mukmin. Ada doa yang
dikabulkan dengan segera. Inilah yang sering kita sebut sebagai doa
yang dikabulkan. Ketika doa seseorang tidak dikabulkan dengan segera,
ia akan mengatakan bahwa doanya tidak dikabulkan. Padahal Allah Maha
Tahu apa yang terbaik bagi hamba-Nya.
Karena itulah bagi sebagian orang Allah justru menyimpan pahala
doanya di akhirat. Akhirat adalah hari dimana setiap orang sangat butuh
dengan pahala. Ketika itulah setiap orang berharap seandainya
doa-doanya di dunia tidak ada yang dikabulkan di dunia, sehingga bisa
menjadi simpanan pahala di akhirat. Bentuk lain dari pengabulan doa adalah dipalingkan dan
dihindarkannya seseorang dari keburukan, kejahatan, musibah, atau
marabahaya yang sebanding dengan doanya. (Menaraislam.com)
0 komentar:
Posting Komentar