Kamis, 31 Januari 2013

Hati-hati Dari Dosa-dosa Kecil

Dosa Kecil Mampu Binasakan Hati

Hati-hati dengan dosa kecil karena bisa mematikan hati. Tidak ada dosa kecil apabila dilakukan terus menerus, dia akan menjadi besar sebagaiman tidak ada dosa besar dengan taubat. Seringkali manusia jatuh karena kerikil kecil bukan batu besar.


“Hati-hati kalian dari dosa-dosa kecil, karena dosa-dosa kecil itu bila berkumpul pada diri seseorang akan membinasakannya.” (HR. Ahmad)

“hati kalian dari dosa-dosa kecil! Ibaratnya seperti satu kaum yang singgah di sebuah perut lembah. Masing-masing dari mereka pergi mencari ranting untuk menyalakan api, lalu datang seseorang membawa sebuah ranting. Seorang lagi juga datang membawa sebuah ranting. Demikian seterusnya hingga mereka dapat menyalakan api yang mematangkan roti-roti mereka. Sesungguhnya dosa-dosa kecil itu ketika pelakunya dihukum niscaya akan membinasakannya.” (HR. Ahmad, disohihkan oleh Al Bani)

“Seorang mukmin melihat dosa-dosanya seolah-olah dia sedang duduk di bawah sebuah gunung, dia khawatir kalau gunung itu akan runtuh menimpanya. Adapun orang yang fajir/munafik melihat dosa-dosanya seperti lalat saja, yang mampir di atas hidungnya, lantas dengan ringannya dia halau lalat tersebut -dengan tangannya-.” (HR. Bukhari)

Bilal bin Sa’ad berkata: “Janganlah engkau memandang kepada kecilnya suatu maksiat, akan tetapi lihatlah kepada siapa engkau bermaksiat.” (HR. Ahmad)

Alangkah cepat perubahan cara pandang masyarakat terhadap perbuatan dosa. Anas berkata:
“Kalian sekarang melakukan perbuatan dosa yang di mata kalian perbuatan itu lebih tipis daripada rambut (sangat remeh). Padahal dulu di masa Rasulullah n kami menganggapnya termasuk perkara yang akan membinasakan.” (HR. Al-Bukhari)

Ini pada zaman Anas yang hanya berjarak beberapa tahun dari wafatnya Rasulullah, zaman yang masih termasuk dalam tiga masa keemasan Islam, masih banyak sahabat dan tabi’in yang kesolehan pribadi dan sosialnya masih sangat tinggi lalu bagaimana dengan zaman kita yang berjarak ribuan tahun dari Rasulullah? Maka tak tahulah apa yang akan dikatakan oleh Anas seandainya beliau mengetahui buruknya zaman ini

-------------------------------------------------

Bahaya Buruk Karena Banyaknya dosa

Dosa tidak hanya malapetaka di akhirat namun ia akan mematikan hati dan membawa kehancuran di dunia dengan berbagai macam siksa. Sebagaimana firman Allah :

“Maka masing-masing mereka itu Kami siksa disebabkan dosa-dosanya. Di antara mereka ada yang Kami timpakan hujan batu kerikil, di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan ke dalam lautan. Allah sekali-kali tidak menganiaya mereka akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.” (Al-‘Ankabut: 40)

Diantara bentuk musibah yang diturunkan oleh Allah ke muka bumi ini karena dosa adalah:
  • Dikeluarkan dari surga
‘Wahai Adam, tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kalian berdua sukai, hanya saja janganlah kalian mendekati pohon ini. Bila kalian lakukan, kalian akan termasuk orang-orang yang zalim.’ Lalu keduanya (Adam dan Hawa) digelincirkan oleh setan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula (yang bergelimang kenikmatan). Kami berfirman, ‘Turunlah kalian (ke bumi)! Sebagian kalian akan menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Bagi kalian ada tempat kediaman di bumi dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan’.” (Al-Baqarah: 35-36)
  • Datangnya air bah
“Hingga tatkala datang perintah Kami dan permukaan bumi telah memancarkan air, Kami berfirman kepada Nuh: ‘Angkutlah ke dalam bahtera itu masing-masing dari hewan secara berpasangan (jantan dan betina) dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya (bahwa ia akan binasa oleh azab), dan angkut pula orang-orang yang beriman.’ Dan tidak ada yang beriman kepada Nuh kecuali sedikit. Nuh berkata, ‘Naiklah kalian ke dalam bahtera ini dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Rabbku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.’ Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang air laksana gunung. Ketika itu Nuh melihat putranya maka ia berseru: ‘Wahai anakku, naiklah ke kapal ini bersama kami dan janganlah engkau berada bersama orang-orang yang kafir.’ Putranya menjawab, ‘Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat melindungiku dari air bah ini.’ Nuh berkata, ‘Pada hari ini tidak ada yang dapat melindungi dari azab Allah selain Allah saja, Dzat Yang Maha Penyayang.’ Dan gelombang menghalangi ayah dan anak ini, maka jadilah si anak termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.” (Hud: 40-43)
  • Datangnya angin kencang dan sangat dingin
“Adapun kaum ‘Ad maka mereka dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang. Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus, hingga engkau lihat kaum ‘Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul-tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk). Maka adakah engkau melihat seorang saja dari mereka yang tertinggal (tidak dibinasakan)?” (Al-Haqqah: 6-8)
  • Suara keras
“Dan satu suara keras yang mengguntur menimpa orang-orang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di rumah-rumah mereka. Seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu….” (Hud: 67-68)
  • Di baliknya perkampungan
“Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu terbalik, yang di atas menjadi ke bawah, dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi.” (Hud: 82)

  • Gempa
“Kemudian mereka ditimpa gempa yang sangat keras hingga jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di dalam rumah-rumah mereka.” (Al-A’raf: 91)
  • Ditenggelamkan di laut
“(Allah berfirman kepada Nabi Musa,) ‘Berjalanlah engkau dengan membawa hamba-hamba-Ku pada malam hari, sesungguhnya kalian akan dikejar (oleh Fir’aun dengan bala tentaranya). Dan biarkanlah laut itu tetap terbelah setelah kalian berhasil sampai ke seberang laut. Sesungguhnya mereka (Fir’aun dan balatentaranya) adalah tentara yang akan ditenggelamkan’.” (Ad-Dukhan: 23-24)
  • Ditenggelamkan dalam perut bumi
Kami pun membenamkan Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi, maka tidak ada baginya suatu golongan pun yang dapat menolongnya dari azab Allah dan tiadalah dia termasuk orang-orang yang dapat membela dirinya.” (Al-Qashash: 81)


0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution