Saat Diberikan Kebaikan Padanya maka Ucapkanlah ‘Jazaakallohu Khoir’
Ada sebagian orang berkata: ada sebagian pula yang menambah tatkala dengan mengatakan : jazaakallahu alfa khaer (semoga Allah membalasmu dengan seribu kebaikan” ?
Ucapkan jazaakallahu alfa khaer
Ini
adalah beberapa fatwa yang bermanfaat dari Al-Allamah Asy-Syaikh
Al-Muhaddits Abdul Muhsin Al-Abbad hafizhahullah Ta’ala,menjawab
beberapa pertanyaan setelah Beliau menjelaskan hadits Usamah bin Zaid
radhiallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
من صُنِعَ إليه مَعْرُوفٌ فقال لِفَاعِلِهِ جَزَاكَ الله خَيْرًا فَقَدْ أَبْلَغَ في الثَّنَاءِ
“Barangsiapa
yang diberikan satu perbuatan kebaikan kepadanya lalu dia membalasnya
dengan mengatakan : jazaakallahu khaer (semoga Allah membalasmu dengan
kebaikan), maka sungguh hal itu telah mencukupi dalam menyatakan rasa
syukurnya.” (HR.At-Tirmidzi
(2035), An-Nasaai dalam Al-kubra (6/53), Al-Maqdisi dalam Al-mukhtarah:
4/1321, Ibnu Hibban: 3413, Al-Bazzar dalam musnadnya:7/54. Hadits ini
dishahihkan Al-Albani dalam shahih Tirmidzi)
Berikut ini fatwa Al-Allamah Abdul Muhsin hafizhahullah, semoga bermanfaat.
1.Pertanyaan :
sebagian
ikhwan ada yang menambah pada ucapannya dengan mengatakan “jazakallah
khaeran wa zawwajaka bikran” (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan
dan menikahkanmu dengan seorang perawan),dan yang semisalnya. Bukankah
tambahan ini merupakan penambahan dari sabda Rasul shallallahu alaihi
wasallam ,dimana beliau mengatakan “sungguh dia telah mencukupi dalam
menyatakan rasa syukurnya.?
Beliau menjawab:
Tidak
perlu (penambahan) doa seperti ini,sebab boleh jadi (orang yang
didoakan) tidak menginginkan do’a yang disebut ini.Boleh jadi orang yang
dido’akan dengan do’a ini tidak menghendakinya.Seseorang mendoakan
kebaikan,dan setiap kebaikan sudah mencakup dalam keumuman doa ini.Namun
jika seseorang menyebutkan do’a ini,bukan berarti bahwa Rasulullah r
melarang untuk menambah dari do’a tersebut.Namun beliau hanya
mengabarkan bahwa ucapan ini telah mencukupi dalam menyatakan rasa
syukurnya. Namun seandainya jia dia mendoakan dan berkata: “jazakallahu khaer wabarakallahu fiik wa ‘awwadhaka khaeran”
(semoga Allah membalas kebaikanmu dan senantiasa memberkahimu dan
menggantimu dengan kebaikan pula” maka hal ini tidak mengapa.Sebab Rasul
Shallallahu alaihi wasallam tidak melarang adanya tambahan do’a. Namun
tambahan do’a yang mungkin saja tidak pada tempatnya,boleh jadi yang
dido’akan dengan do’a tersebut tidak menghendaki apa yang disebut dalam
do’a itu.
2.Pertanyaan :
Ada sebagian orang berkata:ada sebagian pula yang menambah tatkala berdo’a dengan mengatakan : jazaakallahu alfa khaer (semoga Allah membalasmu dengan seribu kebaikan” ?
Beliau -hafidzahullah- menjawab:
“Demi
Allah ,kebaikan itu tidak ada batasnya, sedangkan kata seribu itu
terbatas, sementara kebaikan tidak ada batasnya.Ini seperti ungkapan
sebagian orang “beribu-ribu terima kasih”,seperti ungkapan mereka
ini.Namun ungkapan yang disebutkan dalam hadits ini bersifat umum.”
3.Pertanyaan:
apakah ada dalil bahwa ketika membalasnya dengan mengucapkan “wa iyyakum” (dan kepadamu juga) ?
Beliau menjawab:
“tidak, sepantasnya dia juga mengatakan “jazakallahu khaer” (semoga Allah membalasmu kebaikan pula), yaitu didoakan sebagaimana dia berdo’a, meskipun perkataan seperti “wa iyyakum” sebagai athaf (mengikuti) ucapan “jazaakum”, yaitu ucapan “wa iyyakum” bermakna “sebagaimana kami mendapat kebaikan,juga kalian” ,namun jika dia mengatakan “jazaakalallahu khaer” dan menyebut do’a tersebut secara nash,tidak diragukan lagi bahwa hal ini lebih utama dan lebih afdhal.”
0 komentar:
Posting Komentar