Jenis dan Asal Harta Haram
Ada banyak macam harta haram yang harus kita jauhi. Diantaranya:
“Barangsiapa merampas hak seorang muslim dengan sumpahnya, maka Allah
mewajibkan dia masuk neraka dan mengharamkan baginya surga,” maka salah
seorang bertanya,”Meskipun sedikit, wahai Rasulullah?” Rasulullah
menjawab,”Ya, meskipun hanya setangkai kayu sugi (siwak).”(HR Muslim)
- Sogok
“Allah melaknat orang yang menyogok dan menerima sogok” (HR. Ahmad dan Tirmidzi). Didalam riwayat lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda: “Rasulullah melaknat orang yang menyogok dan menerima sogok dan yang menjadi perantara dalam menyogok” (HR. Ahmad, Bazzar dan Thabrani)
- Mengemis
“ Meminta-minta akan senantiasa ada pada salah seorang dari
kalian sampai dia bertemu dengan Allah dalam keadaan tidak ada
sepotong daging pun di wajahnya ” (HR. Muslim)
- Meminjam dengan niat ngemplang
“Barangsiapa yang mengambil harta orang lain (berhutang) dengan
tujuan untuk membayarnya (mengembalikannya), maka Allah akan tunaikan
untuknya. Dan barangsiapa mengambilnya untuk menghabiskannya (tidak
melunasinya), maka Allah I akan membinasakannya”. (HR. Bukhari
- Jualan di atas jualan saudara
- “Janganlah seseorang menjual di atas jualan saudaranya. Janganlah pula seseorang melamar di atas khitbah saudaranya kecuali jika ia mendapat izin akan hal itu.” (HR. Muslim)
--------------------------------------------
Bahayanya Akan Makanan Haram
Sebagaimana makanan yang
kotor bisa menyebabkan badan sakit, infeksi dan melemahkan sistem imun
tubuh maka makanan yang haram juga bisa menjadikan hati sakit bahkan
mati. Agar sehat tubuh membutuhkan vitamin dan makanan yang steril dari
bakteri, begitu juga hati agar kuat dan bersinar membutuhkan asupan
makanan yang halal.
BAHAYA MAKANAN HARAM
- Doa tertolak
“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu Maha Baik dan
tidak menerima kecuali yang baik. Sesungguhnya Allah Ta’ala
memerintahkan kaum mukminin dengan perintah yang juga Dia tujukan kepada
para rasul, “Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan
kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan.” dan Dia juga berfirman, “Hai
orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang
Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar
kepada-Nya kamu menyembah.” Kemudian beliau menyebutkan
seseorang yang letih dalam perjalanannya, rambutnya berantakan, dan
kakinya berpasir, seraya dia menengadahkan kedua tanganya ke langit dan
berkata, “Wahai Rabbku, wahai Rabbku.” Padahal makanannya haram,
minumannya haram, pakaiannya haram, dan dia diberi makan dari yang
haram, maka bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan.”(HR. Muslim)
- Dibakar Api Neraka
“Barangsiapa merampas hak seorang muslim dengan sumpahnya, maka Allah
mewajibkan dia masuk neraka dan mengharamkan baginya surga,” maka salah
seorang bertanya,”Meskipun sedikit, wahai Rasulullah?” Rasulullah
menjawab,”Ya, meskipun hanya setangkai kayu sugi (siwak).”(HR Muslim)
Abu Bakar as Shiddiq terkenal seorang yg wara’ (berhati-hati). Beliau
seorang yg sangat teliti mengenai soal pakaian dan makanan. Apabila
dihidangkan makanan, beliau tidak begitu saja memakannya, tetapi
diselidikinya terlebih dahulu apakah betul-betul halal?. Beliau suka
berkata, “Darimana atau dari siapa, dan bagaimana didapatnya?”. Dan
setelah beliau yakin benar bahwa makanan itu halal, barulah dimakannya.
Tetapi kalau tidak, atau beliau masih ragu-ragu, beliau tidak
segan-segan minta maaf untuk tidak memakannya atau mengucapkan
terimakasih dan menahan diri daripadanya.
Pada suatu hari datang seorang abid (ahli ibadah) dengan membawa dan
menghidangkan makanan kehadapan beliau. Kebetulan sekali pada waktu itu
beliau sedang dalam keadaan lapar, memang benar-benar tidak ada makanan
di rumahnya.
Dengan pandangan seorang yg lapar melihat makanan yg tampaknya enak
pula, beliau mulai makan, tanpa mengadakan tanya jawab atau menyelidiku
dulu sebagaimana biasanya. Setelah beberapa suap, beliau teringat dan
berhenti makan. Beliau terus memanggil abid yg membawa makanan tadi dan
menanyakan sumber makanan tersebut. Ternyata menurut pandangan beliau
makanan itu terdapat sedikit syubhat (samar-samar antara haram dan
halal). Dengan segera beliau berlari keluar sambil memasukkan jari
telunjuknya ke dalam kerongkongan untuk memuntahkan makanan itu kembali.
Beliau usahakan dengan bantuan air hangat, sehingga bersih benar.
Ketika beliau memuntahkan dan membersihkan mulutnya, ada orang yg
melihat dan bertanya, “Apakah tuan lakukan ini semua karena hanya satu
suapan saja?”. Beliau menjawab, “Demi ALLAH, jika makanan tadi tidak mau
keluar melainkan dengan nafasku, niscaya akan keluar juga. AKu telah
mendengar Rosulullah saw bersabda :
“Setiap daging yang tumbuh dari sumber yang haram, api neraka lebih berhak baginya” (HR. Ahmad)
- Beban Berat di Akhirat
Nabi saw memperkerjakan seseorang dari suku Azdy namanya Ibnu
Alutbiyyah untuk mengurusi zakat, tatkala ia datang berkata [ kepada
Rasululloh] ini untuk anda dan ini dihadiahkan untuk saya, beliau
bersabda : kenapa dia tidak duduk di rumah ayahnya atau ibunya, lantas
melihat apakah ia diberi hadiah atau tidak, Demi Dzat yang jiwakau di
tanganNya tidaklah seseorang mengambilnya darinya sesuatupun kecuali ia
datang pada hari kiamat dengan memikulnya di lehernya, kalau unta atau
sapi atau kambing semua bersuara dengan suaranya kemudian beliau
mengangkat tangannya sampai kelihatan putih ketiaknya lantas bersabda :
Ya Alloh tidaklah telah aku sampaikan? (HR. Bukhari)
- Tidak masuk surga
“tidak akan masuk surga badan yang diberi makan haram” (HR. Baihaqi, disohihkan oleh Al Bani)
- Laknat Allah
“Allah melaknat orang yang memakan (pemakai) riba, orang yang
memberi riba, dua orang saksi dan pencatat (dalam transaksi riba),
mereka sama saja”. (HR. Muslim dan Ahmad)
- Berdiri tidak tegap
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran
(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama
dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari
Rabbnya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa
yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya
(terserah) kepada Allah. Dan barang siapa yang mengulangi (mengambil
riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya”. (QS. Al-Baqarah:275).
- Diperangi Allah dan RasulNya
Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka
ketahuilah bahwa Allah dan Rasulnya akan memerangimu. Dan jika kamu
bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak
menganiaya dan tidak (pula) dianiaya”. (QS. Al-Baqarah:279)
- Seperti berzina dengan ibu kandung
Dosa riba memiliki 72 pintu, dan yang paling ringan adalah seperti seseorang berzina dengan ibu kandungnya sendiri.” (Shahih, Silsilah Shahihah no.1871)
- Berenang di sungai darah
Kami berjalan lagi hingga mendatangi sebuah sungai yang berisi darah.
Di dalamnya ada seseorang yang berdiri di tengah sungai. Di tepi sungai
ada orang yang menggenggam batu pada kedua tangannya. Orang yang ada di
tengah sungai ingin menepi. Jika Ia hendak keluar, orang yang di
pinggir sungai melemparnya dengan batu yang mengenai mulutnya, lalu ia
kembali ke tempat semula. Setiap kali ia hendak keluar ia pun dilempar
dengan batu pada mulutnya, lalu ia kembali ke tempat semula. Aku bertanya: ‘Ada apa dengan orang ini?’ Keduanya menjawab: ‘Lanjutkan
(perjalanan).’ Kami pun melanjutkan perjalanan, hingga kami berhenti di
sebuah kebun hijau. Di dalamnya terdapat pohon yang besar. Di bawahnya
berteduh seorang tua dan anak-anak. Di dekat pohon tersebut ada
seseorang yang memegang api pada kedua tangannya, yang ia menyalakannya. Lalu keduanya (orang yang bersama Rasulullah n-pen) membawaku naik ke
atas pohon lalu memasukkan aku ke dalam satu rumah yang aku tidak pernah
sama sekali melihat rumah lebih indah darinya. Di dalamnya terdapat
beberapa lelaki tua, anak-anak muda, wanita dan anak-anak kecil.
Keduanya mengeluarkan aku dari rumah tersebut kemudian membawaku menaiki
sebuah pohon dan memasukkan aku ke dalam sebuah rumah yang lebih indah
dan lebih afdhal (lebih mulia). Di dalamnya terdapat orang-orang tua dan
anak-anak muda. Aku bertanya: ‘Kalian berdua telah membawaku berkeliling pada malam hari
ini. Kabarkanlah kepadaku tentang apa yang telah aku lihat.’ Keduanya
menjawab: ‘Ya. Tentang orang yang engkau lihat menusuk rahangnya, dia
adalah pendusta. Dia suka berbicara dusta, maka kedustaannya dibawa
orang hingga mencapai ke berbagai penjuru dan dia diperlakukan demikian
sampai hari kiamat.
Orang yang engkau lihat dipukul kepalanya maka dia adalah seseorang yang Allah ajarkan kepadanya Al-Qur`an. Dia tidur (tidak membacanya) di malam hari dan tidak mengamalkannya di siang hari. Maka dia diperlakukan demikian hingga hari kiamat. Orang yang engkau lihat dalam tungku adalah para pezina. Dan yang engkau lihat di sungai mereka adalah orang-orang yang memakan hasil riba. Adapun orang tua yang ada di bawah pohon adalah Ibrahim u, dan anak-anak yang di sekitarnya adalah anak-anak manusia. Yang menyalakan api adalah Malik penjaga neraka.Adapun rumah pertama yang engkau masuki adalah tempat keumuman kaum mukminin. Adapun rumah ini adalah tempat para syuhada. Aku adalah Jibril dan ini adalah Mikail, maka angkatlah kepalamu.’ Akupun mengangkat kepala, ternyata di atasku seperti awan. Keduanya berkata: ‘Itu adalah tempatmu.’ Aku berkata: ‘Biar-kan aku memasuki rumahku.’ Keduanya menjawab: ‘Sesungguhnya masih tersisa umurmu yang engkau belum menyempurna-kannya. Sekiranya engkau telah menyem-purnakannya, tentu engkau akan menda-tangi tempatmu.’ (HR. Al-Bukhari)
Orang yang engkau lihat dipukul kepalanya maka dia adalah seseorang yang Allah ajarkan kepadanya Al-Qur`an. Dia tidur (tidak membacanya) di malam hari dan tidak mengamalkannya di siang hari. Maka dia diperlakukan demikian hingga hari kiamat. Orang yang engkau lihat dalam tungku adalah para pezina. Dan yang engkau lihat di sungai mereka adalah orang-orang yang memakan hasil riba. Adapun orang tua yang ada di bawah pohon adalah Ibrahim u, dan anak-anak yang di sekitarnya adalah anak-anak manusia. Yang menyalakan api adalah Malik penjaga neraka.Adapun rumah pertama yang engkau masuki adalah tempat keumuman kaum mukminin. Adapun rumah ini adalah tempat para syuhada. Aku adalah Jibril dan ini adalah Mikail, maka angkatlah kepalamu.’ Akupun mengangkat kepala, ternyata di atasku seperti awan. Keduanya berkata: ‘Itu adalah tempatmu.’ Aku berkata: ‘Biar-kan aku memasuki rumahku.’ Keduanya menjawab: ‘Sesungguhnya masih tersisa umurmu yang engkau belum menyempurna-kannya. Sekiranya engkau telah menyem-purnakannya, tentu engkau akan menda-tangi tempatmu.’ (HR. Al-Bukhari)
- Bukan golongan Nabi
Pada suatu hari Rasulullah s.a.w. pernah melalui seorang laki-laki
yang sedang menjual makanan (biji-bijian). Beliau sangat mengaguminya,
kemudian memasukkan tangannya ke dalam tempat makanan itu, maka
dilihatnya makanan itu tampak basah, maka bertanyalah beliau: Apa yang
diperbuat oleh yang mempunyai makanan ini? Ia menjawab: Kena hujan.
Kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Mengapa tidak kamu letakkan yang basah itu di atas, supaya orang lain mengetahuinya?! Sebab bara
0 komentar:
Posting Komentar