2 Jam, 2 Kali Lipat
Saya yakin Anda juga pernah merasakannya….
“Allah selalu menolong hambaNya, selagi sang hamba suka menolong saudaranya” (Muhammad Saw)
“Ma, tolong transfer uang satu setengah juta ke rekening adikku Arif
ya…!” ucap Didik kepada Feny istrinya melalui ponsel. “Buat apa, Pa?!”
tanya Feny. “Pokoknya kamu kirim saja ke rekening dia lewat sms banking.
Hitung-hitung berbagi rezeki. Sepertinya sudah lama kita gak bantu Arif
sekeluarga” jelas Didik.
Didik yang sedang berada di atas mobilnya pagi itu tergerak untuk
bersilaturahmi kepada Arif adiknya di kampung yang sudah lama tidak ia
hubungi. Ingin sekali ia menelpon adiknya sekedar menanyakan kabar,
namun ada sejumput rezeki yang ingin ia bagi kepada Arif yang menjadi
seorang PNS di Semarang.
Tak lama menunggu, hand phone Didik berbunyi menandakan ada sms masuk
dari istrinya mengabarkan bahwa dana Rp 1,5 juta telah ditransfer ke
rekening Arif.
Didik membalas sms istrinya, lalu ia pun memutar telpon Arif untuk bersilaturahmi.
“Apa kabarmu, Dik?” tanya Didik kepada Arif. Perbincangan di
menit-menit awal begitu akrab antara dua orang saudara kandung yang lama
tidak bertemu sebab terpisah jarak. “Oh ya…, baru saja Feny istriku
kirim dana satu setengah juta rupiah buat keponakan-keponakanku di
Semarang. Silakan dicek apa sudah sampai?!” jelas Didik. “Subhanallah, Alhamdulillah!
Terima kasih, Mas. Saya gak ngerti harus ngucap apa ya…?” sambut Arif.
“Memangnya kenapa, Rif?” tanya Didik. “Subhanallah… sudah beberapa hari
ini saya bingung mau ngutang kemana untuk bayar sekolah Danu. Dia
diterima di SMP Negeri, tapi uang pendaftarannya Rp 1.5 juta.
Kemana-mana saya cari utangan, gak dapat-dapat. Tapi Alhamdulillah
rupanya Allah gerakkan hati mas Didik padahal saya belum cerita tentang
hal ini.”
Dalam hati, Didik merasa kagum atas skenario Allah ini lalu ia
menambahkan, “Sudahlah, itu rupanya sudah Allah atur. Mudah-mudahan dana
itu berguna untuk pendidikan Danu!”
Pembicaraan kedua saudara itu berakhir dengan kalimat syukur dan
terima kasih yang berulang-ulang dari Arif. Padahal, Didik pun turut
bersyukur kepada Allah Swt Sang Maha Pengatur yang sudah menggerakkan
hatinya dan Feny untuk mudah membantu keperluan Arif sekeluarga yang
sedang dirundung masalah. “Segala puji bagi-Mu, ya Allah!” gumam Didik
Hari itu Didik hendak memenuhi sebuah undangan rapat di kantor
rekanan tentang proyek pipanisasi gas yang akan dibangun. Sebagai
seorang pengusaha pemilik perusahaan Oil & Gas yang berkiprah
belasan tahun, saran dan analisa Didik amat dibutuhkan.
Dalam rapat tersebut Didik mendapatkan porsi untuk menjelaskan
hal-hal teknis yang pernah ia jumpai di lapangan dalam hal sedemikian.
Semua statementnya dicatat oleh seluruh yang hadir di ruangan itu.
Hampir 1 jam ia bicara, dan setelah ia memaparkan penjelasannya dan
ditambah dengan sedikit diskusi Didik pun berpamitan untuk meninggalkan
ruangan rapat karena ada acara yang harus ia hadiri.
Didik bergegas meninggalkan ruang rapat di kantor rekanannya itu.
Terdengar oleh telinga Didik ada hak sepatu wanita di belakangnya yang
berlari cepat seperti mengejar sesuatu. Benar saja, rupanya wanita itu
kini sudah berada di sisi Didik. “Maaf pak Didik saya Amel. Boleh saya
minta tanda tangan pak Didik?!” “Tanda tangan untuk apa, Mel? ” Didik
bertanya. “Ini ada uang kehadiran rapat yang boss titipkan kepada saya
untuk pak Didik” jelas Amel.
Didik pun menandatangani sebuah kwitansi berwarna hijau yang tertera
nominalnya Rp 3 juta. Setelah kwitansi itu ditandatangani, maka Amel pun
menyerahkan selembar amplop yang berisi cek senilai Rp. 3 juta.
Kini Didik sudah berada di atas mobilnya. Hatinya berbunga-bunga dan
segera ia menelpon istrinya. “Ma…, ingat gak 2 jam lalu aku memintamu
transfer satu setengah juta ke rekening Arif. Subhanallah, dalam tempo
dua jam itu, Allah langsung membalas 2 kali lipat dari sedekah kita!!!”
Feny pun berkali-kali berucap hamdalah tanda syukur. Pagi
itu Didik & Feny menyaksikan sebuah janji Allah yang nyata bahwa
perniagaan di jalan Allah sedikit pun tidak mendatangkan kerugian, akan
tetapi malah bertambah, bertambah dan bertambah!
0 komentar:
Posting Komentar