Ujian Allah SWT
Allah swt berfirman kapada Malaikat-Nya “Pergilah kepada Hamba-Ku.
Lalu timpakanlah bermacam-macam ujian kepadanya karena Aku mau
mendengar suaranya.
mendengar suaranya.
Hidup ini penuh dengan ujian dan cobaan. Segala sesuatu apabila tidak
diuji dan dicoba, tidak nampak ke asliannya, sehingga orang tidak tau
mana emas murni, dan mana loyang. Demikian pula pada manusia dan
khususnya terhadap orang yang mengaku dirinya beriman, sudah tentu
harus melalui ujian dan cobaan.
diuji dan dicoba, tidak nampak ke asliannya, sehingga orang tidak tau
mana emas murni, dan mana loyang. Demikian pula pada manusia dan
khususnya terhadap orang yang mengaku dirinya beriman, sudah tentu
harus melalui ujian dan cobaan.
Firman Allah swt ;
Al-Ankabut : (29 ayat 2-3):
Apakah menusia mengira bahwa mereka dibiarkan mengatakan : “kami telah
beriman” sedang mereka tidak diuji lagi ?
beriman” sedang mereka tidak diuji lagi ?
Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang sebelum mereka dan
benar- benar Allah mangetahui orang-orang yang benar dan mengetahui
pula orang- orang yang dusta.
benar- benar Allah mangetahui orang-orang yang benar dan mengetahui
pula orang- orang yang dusta.
Al-Kahfi (18 ayat 7-8):
Dan sesungguhnya kami telah menjadikan apa yang ada di bumi itu
sebagai perhiasan, agar kami menguji mereka siapakah diantara mereka
yang terbaik amal perbuatannya.
sebagai perhiasan, agar kami menguji mereka siapakah diantara mereka
yang terbaik amal perbuatannya.
Dan sesungguhnya kami akan menjadikan (pula) apa yang ada di atasnya
menjadi tanah rata dan tandus
menjadi tanah rata dan tandus
Ujian dan cobaan itu tidak hanya berupa kesusahan, kesulitan dan
kesakitan saja, tetapi dapat juga berbentuk kesenangan, kesukaran dan
kedukaan, sebagaimana Firman Allah swt :
kesakitan saja, tetapi dapat juga berbentuk kesenangan, kesukaran dan
kedukaan, sebagaimana Firman Allah swt :
Al-Anbiya (21 ayat 35):
Dan kami akan uji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan
dan kepada kamilah kalian kembali.
dan kepada kamilah kalian kembali.
Ujian Allah swt dengan nikmat harta kekayaan dan berbagai kesenangan,
pada hakikatnya lebih berat dari pada ujian dengan bencana, siksaan
dan lain-lain. Hal ini di peringatkan oleh Allah Swt: dengan firman-
Nya :
pada hakikatnya lebih berat dari pada ujian dengan bencana, siksaan
dan lain-lain. Hal ini di peringatkan oleh Allah Swt: dengan firman-
Nya :
Al-Alaq (96 ayat 6-8):
Ketahuilah ! Sesungguhnya manusia benar-benar malampui batas di kala
menganggap dirinya serba cukup. Sesungguhnya hanya kepada Rab-mulah
kembali.
menganggap dirinya serba cukup. Sesungguhnya hanya kepada Rab-mulah
kembali.
Rasulullah saw pernah berkata :
Demi Allah, bukanlah kakafiran atau kemiskinan yang aku kuatirkan atas
kalian, akan tetapi justru aku kuatir (kalau-kalau) kemewahan dunia
yang kalian dapatkan sebagaimana telah di berikan kapada orang-orang
sebelum kalian, lalu kalian bergelimang dalam kemewahan itu sehingga
binasa, sebagaimana mereka bergelimang dan binasa pula.
kalian, akan tetapi justru aku kuatir (kalau-kalau) kemewahan dunia
yang kalian dapatkan sebagaimana telah di berikan kapada orang-orang
sebelum kalian, lalu kalian bergelimang dalam kemewahan itu sehingga
binasa, sebagaimana mereka bergelimang dan binasa pula.
Di atas telah telah kita terangkan bahwa ujian yang terberat ialah
nikmat kesenangan, sedang yang teringan ialah ujian pada tubuh,
seperti terkena penyakit atau kecalakaan, ujian pada tubuh ini
dimaksudkan untuk menguji kesabarannya, kerelaannya dalam menerima
Qodlo dan Qodar Allah.
nikmat kesenangan, sedang yang teringan ialah ujian pada tubuh,
seperti terkena penyakit atau kecalakaan, ujian pada tubuh ini
dimaksudkan untuk menguji kesabarannya, kerelaannya dalam menerima
Qodlo dan Qodar Allah.
Kalau ternyata ia sabar, ditetapkanNyalah pahala atau dihapus-kan
sebagian dari dosa atau diangkat derajatnya, hingga ujian itu menjadi
satu nikmat baginya. Sebagaimana Hadist Rasullullah saw. :
sebagian dari dosa atau diangkat derajatnya, hingga ujian itu menjadi
satu nikmat baginya. Sebagaimana Hadist Rasullullah saw. :
Tidak ada seorang Muslimpun yang ditimpa gangguan semacam tusukan duri
atau lebih berat dari padanya melainkan dengan ujian itu dihapuskan
Allah swt perbuatan buruknya serta di gugurkan dosa-dosanya
sebagaimana pohon kayu yang menggugurkan daun-daunnya.
atau lebih berat dari padanya melainkan dengan ujian itu dihapuskan
Allah swt perbuatan buruknya serta di gugurkan dosa-dosanya
sebagaimana pohon kayu yang menggugurkan daun-daunnya.
Ujian yang tiada henti-hentinya menimpa kaum mukminin pria atau
wanita, yang mengenai dirinya, penyakitnya, hartanya, anaknya, tetapi
ia tetap bersabar, ia akan menemui Allah Swt dalam keadaan tiada
berdosa. Tidak ada musibah yang menimpa seperti keletihan, kelesuan,
sakit, duka, susah atau gangguan sekedar tusukan duri sekalipun,
melainkan dihapuskan Allah swt sebagian dari dosanya.
wanita, yang mengenai dirinya, penyakitnya, hartanya, anaknya, tetapi
ia tetap bersabar, ia akan menemui Allah Swt dalam keadaan tiada
berdosa. Tidak ada musibah yang menimpa seperti keletihan, kelesuan,
sakit, duka, susah atau gangguan sekedar tusukan duri sekalipun,
melainkan dihapuskan Allah swt sebagian dari dosanya.
Berkenaan dengan ujian Ujian yang terbesar kepada umat Nabi Muhammad
saw. Berupa harta benda dan kekayaan :
saw. Berupa harta benda dan kekayaan :
Hadist Nabi :
Sesungguhnya setiap umat ada ujian dan ujian bagi umatku ialah umatku
ialah harta kekayaan.
ialah harta kekayaan.
Wahai anak Adam ! padamu telah ada kecukupan, namun engkau masih saja
mencar-cari apayang nantinya akan menjadikan engkau melampui batas.
mencar-cari apayang nantinya akan menjadikan engkau melampui batas.
Wahai anak Adam ! apabila pagi-pagi jasadmu telah diberi sehat dan
afiat, merasa aman dalam lingkungannya dan memiliki makanan untuk hari
ini, tak perlu kau perdulikan lagi apa yang terjadi terhadap dunia.
afiat, merasa aman dalam lingkungannya dan memiliki makanan untuk hari
ini, tak perlu kau perdulikan lagi apa yang terjadi terhadap dunia.
Adapun ujian yang menyebabkan menusia mudah tergelincir ialah mengenai
Aqidah dan Agama. Banyak orang yang mengaku Muslim, beriman, termasuk
Alim Ulama setelah di uji Iman dan Agamanya oleh Allah Swt. Dengan
berbagai cobaan, ternyata lemah dan terjurumas ke dalam lembah syahwat
keinginannya, sehingga menjadi sesat.
Aqidah dan Agama. Banyak orang yang mengaku Muslim, beriman, termasuk
Alim Ulama setelah di uji Iman dan Agamanya oleh Allah Swt. Dengan
berbagai cobaan, ternyata lemah dan terjurumas ke dalam lembah syahwat
keinginannya, sehingga menjadi sesat.
“dan diantara menusia ada yang berkata : kami beriman kepada Allah
Swt. Tetapi tetapi apabila mendapat gangguan dan rintangan dalam
melaksakan perintah Alloh, dia menganggap gangguan (fitnah) itu seakan
akan siksaan dari Allah Swt. Dan jika datang pertolongan dari Alloh
mereka pasti akan berkata “ Sesungguhnya kami beserta kalian (kaum
mukmin)” buklankah Allah swt lebih mengetahui apa yang ada dalam dada
manusia, dan sesungguhnya Allah Swt mengetahui orang-orang yang
munafik.
Swt. Tetapi tetapi apabila mendapat gangguan dan rintangan dalam
melaksakan perintah Alloh, dia menganggap gangguan (fitnah) itu seakan
akan siksaan dari Allah Swt. Dan jika datang pertolongan dari Alloh
mereka pasti akan berkata “ Sesungguhnya kami beserta kalian (kaum
mukmin)” buklankah Allah swt lebih mengetahui apa yang ada dalam dada
manusia, dan sesungguhnya Allah Swt mengetahui orang-orang yang
munafik.
0 komentar:
Posting Komentar