Belum sempat Rani mencicipi seperti apa itu hubungan asmara yang teramat didewakan oleh para pujangga dan diagungkan oleh para remaja saat ini, Rani mengikuti bimbingan keagamaan di sekolahnya, Rani jadi tahu kalau pacaran itu diharamkan dalam islam, bukan karena nama "PACARAN" nya itu yang menjadi haram tapi karena semua isi yang ada didalam hubungan itu semuanya diharamkan kalau belum ada ikatan sah yang bernama Pernikahan.
Dulu Rani punya opini bahwa pacaran itu hal yang biasa kalau keduanya juga melakukan hal yang biasa saja, namun pacaran akan menjadi hal yang tidak dibenarkan andai sudah melangkah ke zina.
Tapi, setelah mendengar penjelasan dari murrabiahnya, tanpa bantahan apapun Rani meyakini Pacaran itu haram, bukankah sesuatu yang mengantarkan kepada keharaman itu haram?
Jadi jika khalwat itu haram, menyentuh yang bukan mahram juga haram, berarti pacaran juga haram karena menjadi jalan untuk terjadinya hal-hal yang diharamkan tersebut. Itulah logika yang Rani pakai sebagai kesimpulan kenapa pacaran kok bisa haram.
Drrret!!! Sms masuk dari Murrabiah Rani.
"Assalamu'alaikum Ran .. Ada ikhwan yang InsyaAllaah shalih sedang mencari calon istri .. Kalo Rani bersedia, nanti ibu serahkan biodata Rani ke dia"
Deggg!!! Rani menghela nafas sejenak.
Rani bingung dengan rangkaian balasan yang harus ditulis, Rani tahu betul usianya sudah tidak muda, teman sebayanya sudah banyak yang memiliki buah hati, rasanya sudah tidak ada lagi alasan untuk menunda-nunda keinginannya untuk menyempurnakan separuh agamanya.
Rani tidak ingin mengecewakan laki-laki yang akan menjadi suaminya nanti, sehingga Rani sangat mengutamakan kejujuran, jika memang apa yang tidak bisa diterima laki-laki itu ada pada dirinya, maka Rani akan berterus terang padanya, agar tidak ada penyesalan yang terjadi setelah menikah nanti.
" Ahad depan kerumah ibu yaa, ambil biodata ikhwan sekalian nadhar sama si ikhwan .. kalo ada pertanyaan, nanti kita tanyakan langsung ke pihak yang bersangkutan" balas sang murrabiah singkat..
Ada perasaan grogi .. Ini adalah pertama kalinya Rani melakukan Ta'aruf, dan langsung melihat sang ikhwan ...
Ahad tiba, dan sejak pukul 10.00 tadi Rani sudah sampai dirumah murrabiahnya ..
"Bagaimana Ran.. Deg-degan yah??" Goda sang murrabi ..
" Iya bu, nanti kalo pas ketemu Rani gak bisa ngomong gimana ya bu... Ibu bantuin ngomong ya"
" hehee .. Iya, iyaa .. InsyaAllaah ikhwannya sesuai sama kriteria Rani, sederhana.. Mandiri, dan shalih"
"Assalamu'alaikum ... " terdengar suara dari luar, sang ikhwan dan murrabinya datang, Rani tambah deg-degan,antara malu, grogi, bingung, semua campur jadi satu .. Dari balik jendela tampak sosok sang ikhwan.
"Wa'alaikumsalaam Warahmatullaah ... " jawab kami menyambut kedatangan mereka.
"Silahkan duduk ... Sebentar saya ambilkan minum dulu" ibu murrabiah meninggalkan kami ..
Tak berani sedikit pun Rani memandang wajah sang ikhwan, yang Rani tahu ketika masih terlihat dari balik jendela tadi, ikhwan itu bertubuh tinggi, berpakaian rapih dengan jaket hitam tertempel atribut "I love Palestine"
"Ehmm .. " suara murrabi si ikhwan memecah keheningan.
" Coba dilihat Akh Denny nya ukhti .. Kan ini kesempatan buat melihat calonnya masing-masing, kalo gak dilihat nanti nyesel lho.."
Perlahan Rani mencoba memandang wajah sang ikhwan .. Subhanallaah, wajahnya sangat berkharisma .. Wajah yang sederhana namun ada keteduhan disana, Sang ikhwan tersenyum .. Rani sedikit malu dan menundukan wajahnya kembali.
Murrabiah Rani datang membawa Secangkir teh hangat untuk menghangatkan suasana ..
"Monggo .. Silahkan, masing-masing ada yang ingin ditanyakan" murrabi Rani menyambung kembali obrolan ...
"Afwan Akh Denny .. Rani punya satu pertanyaan, apa kekurangan pasangan Akh Denny yang paling tidak bisa diterima oleh Akh Denny, yang bisa menyebabkan Akh Denny menyesal menikah dengannya"
"Bismillaah .. Ya ukhti, yang dirahmati Allah, jika saya tidak bisa menerima kekurangannya saya tidak akan menikahinya, dan jika saya telah menikahinya maka saya harus menerima kekurangannya, bagaimana bisa seorang suami mendzalimi istrinya karena satu kekurangannya sedang Allah sudah menjelaskan dalam kitab suci Al-Qur'an Al-Karim ..
"Mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." (Q.s. an-Nisa': 19)."
Rani, tertegun .. Ia takjub dengan jawaban sang ikhwan, jawaban yang tidak berlebihan tapi benar-benar luar biasa bagi Rani saat itu.
" Denny sendiri punya pertanyaan buat Rani?? " tanya sang murrabi.
" Pertanyaan saya sama seperti pertanyaan ukhti saja"
" InsyaAllaah .. Jika saya telah menuntut sesuatu maka saya wajib memenuhi apa yang saya tuntutkan tersebut" jawab Rani gugup.
"Alhamdulillaah ... "
Serentak kedua murrabi mengucapkan hamdalah sebagai akhir dari nadhar hari ini.
Silahkan keduanya Istikharah kembali untuk meminta petunjuk kepada Allah. Bila sudah ada keputusan akhirnya silahkan memberi tahu murrabi masing-masing.
Setelah dua minggu, akhirnya sang murrabi mendapatkan jawaban yang sama, yaitu Rani dan Denny bersedia menerima satu sama lain.
Beberapa hari setelahnya Denny datang ke rumah Rani bersama keluà rga dan murrabinya untuk melakukan khitbah .. Dan menentukan hari pernikahannya.
Dan di hari pernikahan itu pun, Akad nikah terucap, kini Rani dan Denny telah sah menjadi suami istri .. Yang sudah halal untuk saling memandang dan saling merangkul, resepsi berjalan sederhana, yang Insya Allah lebih barakah ketimbang berpesta pora ...
0 komentar:
Posting Komentar