Rabu, 24 Juli 2013

Jadilah Wanita Cerdas dan Pintar

Wanita Cerdas, Tau Menempatkan Diri Sesuai Kodratnya


“ Wanita yang baik adalah wanita yang tau menempatkan diri sesuaai kodratnya dan tidak menyalahi kodratnya sebagai seorang wanita”
(Nuraeni, 2012)
   
Jam makan siang merupakan moment yang menyenangkan untuk bersendagurau bersama teman-teman di kampus. Sambil menikmati menu makan siang yang kami pesan sering terselip iobrolan-obrolan menarik khas ibu-ibu dengan latar belakang dan cara pikir yang beragam. Lingkungan keluarga, pendidikan dan tempat tinggal yang beragam sangat baik untuk mendapatkan pelajaran hidup dari berbagai kacamata.

Beragam cerita mahasiswa tingkat akhir, mulai dari masalah penelitian, dosen PS, pacar, hingga rencana karir. Berbicara mengenai rencana karir sungguh menyenangkan. Lucu memang, membayangkan (berkhayal) kami dimasa depan seperti apa jadinya. Meskipun hanya obrolan santai namun cukup baik untuk mengetahui cita-cita dan rencana teman-teman kita untuk masa depannya. Saling mengamini satu sama lain, berkomentar dan saling berbagi saran. 

Sebagai seorang wanita, pendidikan tinggi, karir cemerlang dan kesibukan kegiatan yang menyita waktu kadang menjadikan kita lalai untuk melakukan kewajiban sebagai seorang kaum hawa. Tidak sedikit bukan ibu-ibu sekarang yang lebih senang menyerahkan baby nya ke suster/babysister untuk tetap bisa melakukan aktifitasnya sebagai wanita karir. Pilihan tersebut akhirnya dipilih sebagai jalan tengan untuk tetap berkarir dengan tidak melalaikan buah hatinya. Namun, pertanyaannya adalah apakah itu tindakan yang bijak sebagai seorang wanita, seorang ibu, yang ditakdirkan berperasan halus untuk bisa mengasihi buah hatinya? Seperti apa uangkapan kasih sayang seorang ibu kepada anaknnya? Tidakkah ingin melihat muka buah hatinya yang lucu setiap saat? tentu saja saya tidak tahu jawabnnya, 

Wanita sama halnya dengan kaum adam, senang mendapatkan penghargaan, memiliki kebanggan jika bisa berprestasi, memiliki banyak impian dan ingin melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk lingkungannya. Saat prestasi seorang wanita saat ia bersekolah sangat baik, maka impiannya akan semakin tinggi, dorongan lingkungan untuk terus meraih mimpi-mimpinya tersebut akan semakin kuat, dan godaan untuk terus berkarir akan semakin berat. Itulah cobaan terbesar untuk wanita pintar yang sebenarnya. (berat untuk meninggalkan karir)
 Apa perbedaan pintar dan cerdas menurut anda? 

Manusia di ciptakan Allah SWT adalah sebagai mahluk yang sempurna dan Allah-lah sang maha perencana terbaik bagi mahluknya, termasuk perancangan sisi intelektualitas manusia. Cerdas adalah alat, dan pintar adalah hasil. Alat diciptakan untuk memudahkan suatu pekerjaan dan harus digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaan alat, jika tidak maka alat akan cepat rusak bahkan menghasilkan sesuatu yang salah. Buku petunjuk kita untuk menggunakan alat (kecerdasan) adalah iman (islam) Al-Quran dan hadis sebagai pedoman hidup. Jika tidak bisa bisa menggunakan alat dengan baik maka hasil yang diperoleh akan salah. Maka pintar saja tidak cukup, harus bisa cerdas menempatkan diri, cerdas menyikapi kondisi dan tau cara menggunakan kecerdasannya sesuai dengan panduan penggunaan alatnya.
 
Islam sangat menjunjung tinggi derajat seorang wanita. Sebagai seorang ibu bagi anak-anaknnya, sebagai seorang pendidik generasi, sebagai seorang istri. Islam tidak melakukan diskriminasi terhadap kaum wanita. Pada dasarnya Islam membolehkannya tentunya tidak melanggar syar’i. sebagaimana firman Allah, 

“dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya dengan cara yang ma’ruf” (Qur’an Surah Al Baqarah:228)
 Menurut Yusuf Qardhawy, Islam memberikan peluang bagi kaum wanita untuk aktif terlibat dalam berbagai kehidupan, sebagaimana firman Allah “orang-orang beriman bagi pria dan wanita saling menjadi auliya antara satu sama lain” (Qur’an Surah AT Taubah:7). pengertian kata “Auliya” dalam ayat tersebut secara definitif mencakup kerjasama, bantuan, saling pengertian dalam konteks saling menyuruh untuk mengerjakan yang ma’ruf dan mencegah dari kemungkaran. Contoh konkretnya, wanita diperbolehkan berkarir tetapi juga harus tetap memenuhi kewajibannya seperti harus memakai jilbab pada saat berkerja dimanapun, harus bisa tetap mengurusi rumah tanggannya, menjadi istri dan ibu yang sholehah buat keluarganya. Jika melihat relaitas saat ini, wanita yang berkarir cenderung lalai terhadap keluarganya (tidak semuanya, karena saya juga mendapatkan contoh seorang ibu yang bisa melakukan keduanya-karir dan mengiris keluarga), menyerhakan urusan rumah tangga sampai mengurusi anak dan suami saja pembantu yang mengurus.
Yuk, jadi wanita yang pintar dan cerdas dalam menempatkan diri sesuai ajaran islam…. Karena kita tak hidup didunia selamanya, waktu kita terbatas untuk melihat anak-anak kita tertawa dan mendampinginya. Jangan terlalu sibuk dengan dunia guys….
Ukuran kemulian dan ketinggian martabat manusia di sisi Allah adalah takwa (Lihat di Qur’an Surah Al Hujurat:33). 

*Ditulis berdasarkan pengetahuan, bukan pengalaman. Mohon dikoreksi jika terdapat hal-hal yang tidak sesuai. 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Press Release Distribution