Cinta dalam perspektif Islam.
Bismillahirrohmanirrahim (dengan nama اللهِ
yang maha pengasih dan maha penyayang ), kata pengasih dan penyayang
dalam lafadz basmallah merupakan kata yang tidak bisa dipisahkan dengan
kata Cinta, sehingga jika ada perintah setiap kali kita akan
melaksanakan perkerjaan harus dimulai atau diawali dengan bismillah itu
berarti kita harus melaksanakan pekerjaan/ perintah itu
dengan rasa Cinta. Secara psikologis pekerjaan seberat apapun jika
dilandasi dengan rasa Cinta kan akan terasa ringan (sunatullah). Islam
memandang rasa Cinta sebagai fitrah dan kesempurnaan atas ciptaannya yang bernama manusia, tidak sempurna manusia jika dalam dirinya tidak ada sifat Cinta . Cinta adalah satu komunikasi dua arah antara hati dan fikiran (otak) yang sampai hari ini belum terungkap oleh ‘ilmu pengetahuan’ dan masih menjadi rahsia اللهِ.
Cinta adalah anugerah اللهِ yang sangat berharga. Cinta yang tulus dan suci adalah karunia اللهِ kepada manusia Rasulullah senantiasa berdoa memohon dikaruniakan Cinta ke pada اللهِ. Baginda mengajar umatnya bermunajat dengan berdoa: ‘’Ya اللهِ, kurniakan padaku Cinta dan kasih kepadaMu serta Cinta dan kasih pada mereka yang menyintaiMu, jadikanlah apa saja yang aku suka sebagai pendorong untuk menyintaiMu. Cinta mempunyai arti yang luas dan hanya bisa dipahami dengan bahasa perbuatan/tingkahlaku/ aplikasi.
Perasaan Cinta itu memang dari segi dzatnya dan bentuknya secara manusiawi wajar untuk diCintai dan meCintai,dan perasaan ini adalah normal dan setiap manusia mempunyai rasa itu,jika memandang yang indah kita tidak bisa memungkiri kalau itu memang indah dan keindahan itu tentu sudah ada yang mendisignnya menjadi indah dan itu adalah اللهِ jika kita kagum kepada keindahan,maka akan tambah kagum kepada sang Pecipta keindahan. Cinta adalah kata indah yang dialami oleh semua manusia. Sebuah bahan perbincangan yang tiada habis dimakan zaman, sumber perdebatan yang tidak pernah kehilangan momentumnya. Sudah banyak tema film dan lirik lagu yang ditulis hanya untuk menceritakan masalah Cinta, tetapi sampai detik ini masih menjadi magnet yang kuat sebagai pemikat.
اللهِ paham betul kebutuhan Adam as., karena memang Dia-lah yang telah menciptakannya. اللهِ tahu persis bahwa tidak ada manusia yang bisa mengarungi hidupnya sendiri. Oleh karena itu, diciptakan-Nya-lah Hawa sebagai pendamping beliau. Bersama-sama, mereka kemudian membentuk keluarga dan mulai beranak-cucu di muka bumi. Barangkali tidak banyak yang bisa diperbuat oleh Nabi Adam as. jika اللهِ tidak menciptakan seorang pendamping yang pantas untuknya.
اللهِ pun tidak pernah main-main ketika Dia menakdirkan Khadijah ra. sebagai pasangan hidup Rasulullah saw. Tidak sembarang perempuan yang ditunjuk-Nya sebagai pendamping seorang laki-laki terbaik yang pernah ada. Untuk mendukung perjuangan seorang lelaki Muhammad, maka اللهِ pun menakdirkan seorang perempuan besi untuk menjadi pendampingnya. Khadijah ra. adalah seorang saudagar perempuan kaya yang dihormati oleh kaumnya. Akan tetapi, ia tidak pernah mundur dari garis perjuangan suaminya. Khadijah ra. sama sekali bukan peran pembantu dalam perjuangan menegakkan Islam di bumi اللهِ ini. Beliau adalah salah satu tokoh utamanya.
Hubungan antara Rasulullah saw. dan Khadijah ra. tidak bisa dipungkiri lagi adalah salah satu kisah Cinta paling romatis yang pernah ditulis oleh sejarah. Ketika Rasulullah saw. dilanda ketakutan setelah menerima wahyu pertama dengan cara yang begitu dahsyat, beliau lari ke rumahnya dan mencari ketenangan dalam pelukan sang istri terCinta. Ketika semua warga Mekkah berkomplot untuk memboikot Rasulullah saw. dan para pengikutnya, Khadijah ra. meninggalkan begitu saja kehidupannya yang dulu begitu penuh dengan kenikmatan. Mereka menderita bersama, dan keduanya terus bertahan di jalan اللهِ hingga akhir hayatnya. Jangan ditanya bagaimana sedihnya Rasulullah saw. ketika Khadijah ra. wafat.
Kekuatan Cinta memang besar dan paling indah di bicarakan tapi Cinta yang bagaimana yang bisa dikatakan indah adalah Cinta yang dibawah keridhaan اللهِ tanpa hal hal yang di iringi dengan nafsu seperti Cinta yang melewati batas andai ketertarikan dan keCintaan, yang akan menguasai akal dan membelokkan pemiliknya kepada perkara yang tidak sesuai dengan hikmah yang sesungguhnya, hal seperti inilah yang tercela. Perasaan Cinta tidak bisa di buat-buat , Cinta datang dengan sendiri seperti kata seorang "Umar bin Khattab ra, "Wahai Amirul Mukminin, aku telah melihat seorang gadis, kemudian aku jatuh Cinta kepadanya." Umar berkata, "Itu adalah termasuk sesuatu yang tidak dapat dikendalikan." (HR. Ibnu Hazm). Dalam kitab Mauqiful Islam minal Hubb, Muhammad Ibrahim Mubarak menyimpulkan apa yang disebut Cinta, "Cinta adalah perasaan di luar kehendak dengan daya tarik yang kuat pada seseorang."
Membahas masalah Cinta terkadang banyak hal yang di bayangkan karena untuk mengartikan arti Cinta itu sulit sebab Cinta adalah sesuatu yang abstrak. Dan untuk semua ini Cintailah sesama manusia itu secara wajar jangan berlebihan hingga melebih Cinta kepada اللهِ, karena yang berhak dan layak mendapat Cinta yang berlebihan adalah اللهِ swt, karena اللهِ jugalah sang Pemberi Cinta. Disamping itu MenCintai اللهِ adalah pilar dasar agama Islam,karena seseorang tidak akan menjadi mukmin yang benar keimanannya kecuali dia menCintai اللهِ dengan suci hati, yang lebih besar keCintaannya kepada hal yang lain. Karena semua Cinta yang kita berikan kepada اللهِ akan abadi dan tidak seabadi Cinta kepada sesama manusia, dimana apabila kita menCintai seseorang dan apakah mampun orang tersebut memberi ampunan dosa ? tentu tidak,karena penerima taubat dan pemberi ampun adalah اللهِ swt,yang senantiasa memberi Cinta dah rahmatNya kepada kita tanpa henti.
Untuk itu semua Cintailah sesama umat beriman karena dalam islam kita adalah bersaudara dan apabila menCintai seseorang janganlah sampai pada taraf lebih dari segalanya sebab bisa saja yang kita Cintai didunia akan menjadi yang paling kita benci karena segala sesuatu yang berlebihan tidak akan baik hasilnya karena اللهِ juga tidak suka akan yang berlebihan.Tetapi sebagai umat manusia kita merasa hebat kalau kita bisa lebih dari yang lain padahal ini salah besar,dan juga kita sebagai umat mukmin tidak sadar akan satu kemaslahatan itu terhadap sesuatu yang dia benci,seperti obat pahit yang ditetapkan اللهِ mengandung kesembuhan seperti dalam alquran surat al baqarah ayat 216: "Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui"
Juga dalam surat An Nisa di jelaskan bagaimana kita hendaknya menyukai sesuatu janganlah berlebihan sebab adalah haknya yang kita suka juga jadi kita benci ;
"Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu
mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan
mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu
berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang
nyata . Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu
tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak
menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang
banyak"( An-nisa’ 19).
Saudaraku yang sama sama mencari ridha اللهِ, yang sama-sama mencari cinta Allah, saling menCintai bukanlah hal yang tabu dalam agama kita Islam, selagi hal itu tidak melanggar syariat dan aturan main yang ada dalam hukum islam, janganlah berkasih sayang hingga menimbulkan fitnah dan jadikan Cinta yang datang kepada kita untuk lebih mengingat اللهِ karena Cinta itu memang satu rahmat dari اللهِ kepada ummatnya, dan apabila menCintai seseorang Cintailah dia karena اللهِ bukan karena apa apa yang dia miliki tapi karena اللهِ semata dan jadikan juga Cintanya kepada kita juga karena اللهِ bukan karena apa yang ada pada diri kita, Semoga kecintaan kita kepada orang-orang yang kita cintai hari ini selalu menambah kecintaan kita kepada اللهِ...Amien.
Saudaraku yang sama sama mencari ridha اللهِ, yang sama-sama mencari cinta Allah, saling menCintai bukanlah hal yang tabu dalam agama kita Islam, selagi hal itu tidak melanggar syariat dan aturan main yang ada dalam hukum islam, janganlah berkasih sayang hingga menimbulkan fitnah dan jadikan Cinta yang datang kepada kita untuk lebih mengingat اللهِ karena Cinta itu memang satu rahmat dari اللهِ kepada ummatnya, dan apabila menCintai seseorang Cintailah dia karena اللهِ bukan karena apa apa yang dia miliki tapi karena اللهِ semata dan jadikan juga Cintanya kepada kita juga karena اللهِ bukan karena apa yang ada pada diri kita, Semoga kecintaan kita kepada orang-orang yang kita cintai hari ini selalu menambah kecintaan kita kepada اللهِ...Amien.
0 komentar:
Posting Komentar